Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan : Sebuah Refleksi Sejarah

Islam lahir dan berkembang sepenuhnya dalam darah dan daging sejarah, tidak dalam kevakuman budaya. Sebagai agama-sejarah, Islam telah, sedang, dan akan terus bergumul dengan lingkungan yang senantiasa berubah. Tujuan Islam, adalah mengarahkan perubahan itu agar tidak tergelincir dari jalan lurus ke...

Disgrifiad llawn

Wedi'i Gadw mewn:
Manylion Llyfryddiaeth
Prif Awdur: Ahmad Syafii Maarif
Fformat: Online
Iaith:Indonesia
Cyhoeddwyd: Mizan Pustaka 2015
Mynediad Ar-lein:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=991417
Tagiau: Ychwanegu Tag
Dim Tagiau, Byddwch y cyntaf i dagio'r cofnod hwn!
id oai:slims-991417
recordtype slims
spelling oai:slims-991417Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan : Sebuah Refleksi Sejarah Ahmad Syafii Maarif Mizan Pustaka 2015 Ed. 2, Cet.1 Indonesia BUKU BUKU 405 hlm., 24 cm.; Bibliografi : hlm. 369-382; Ind Islam lahir dan berkembang sepenuhnya dalam darah dan daging sejarah, tidak dalam kevakuman budaya. Sebagai agama-sejarah, Islam telah, sedang, dan akan terus bergumul dengan lingkungan yang senantiasa berubah. Tujuan Islam, adalah mengarahkan perubahan itu agar tidak tergelincir dari jalan lurus kenabian, dari jalan keadilan. Namun, sering kali Islam diasingkan dari persentuhan dengan fakta budaya dan gagal mengemban misinya menuntun peradaban. Buku ini memuat gagasan reflektif dari seorang cendekiawan Muslim dan guru bangsa, Ahmad Syafii Maarif. Refleksi ini lahir dari keprihatinan bahwa umat Islam, sebagai penduduk mayoritas Nusantara, semestinya tidak lagi mempersoalkan hubungan Islam, keindonesiaan, dan kemanusiaan. Ketiga konsep itu harus senapas agar Islam yang berkembang di Indonesia adalah Islam yang ramah dan terbuka. Buku ini secara rinci membahas mulai dari Islam dan Nusantara, Islam dan Demokrasi, Islam Indonesia, masa depan agama dan Islam dalam bingkai keindonesiaan dan kemanusiaan. Islam lahir dan berkembang sepenuhnya dalam darah dan daging sejarah, tidak dalam kevakuman budaya. Sebagai agama-sejarah, Islam telah, sedang, dan akan terus bergumul dengan lingkungan yang senantiasa berubah. Tujuan Islam, adalah mengarahkan perubahan itu agar tidak tergelincir dari jalan lurus kenabian, dari jalan keadilan. Namun, sering kali Islam diasingkan dari persentuhan dengan fakta budaya dan gagal mengemban misinya menuntun peradaban. Buku ini memuat gagasan reflektif dari seorang cendekiawan Muslim dan guru bangsa, Ahmad Syafii Maarif. Refleksi ini lahir dari keprihatinan bahwa umat Islam, sebagai penduduk mayoritas Nusantara, semestinya tidak lagi mempersoalkan hubungan Islam, keindonesiaan, dan kemanusiaan. Ketiga konsep itu harus senapas agar Islam yang berkembang di Indonesia adalah Islam yang ramah dan terbuka. Buku ini secara rinci membahas mulai dari Islam dan Nusantara, Islam dan Demokrasi, Islam Indonesia, masa depan agama dan Islam dalam bingkai keindonesiaan dan kemanusiaan. Islam Nusantara Islam - Sejarah - Indonesia 2X9.659 8 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=991417 9789794338742 2X9.659 8 MAA i 16TD160031.00 16SR160031.01 16SR160031.02 16SR160031.03 16SR160031.04
institution IAIN Pekalongan
collection Book
language Indonesia
format Online
author Ahmad Syafii Maarif
spellingShingle Ahmad Syafii Maarif
Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan : Sebuah Refleksi Sejarah
author_facet Ahmad Syafii Maarif
author_sort Ahmad Syafii Maarif
title Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan : Sebuah Refleksi Sejarah
title_short Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan : Sebuah Refleksi Sejarah
title_full Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan : Sebuah Refleksi Sejarah
title_fullStr Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan : Sebuah Refleksi Sejarah
title_full_unstemmed Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan : Sebuah Refleksi Sejarah
title_sort islam dalam bingkai keindonesiaan dan kemanusiaan : sebuah refleksi sejarah
description Islam lahir dan berkembang sepenuhnya dalam darah dan daging sejarah, tidak dalam kevakuman budaya. Sebagai agama-sejarah, Islam telah, sedang, dan akan terus bergumul dengan lingkungan yang senantiasa berubah. Tujuan Islam, adalah mengarahkan perubahan itu agar tidak tergelincir dari jalan lurus kenabian, dari jalan keadilan. Namun, sering kali Islam diasingkan dari persentuhan dengan fakta budaya dan gagal mengemban misinya menuntun peradaban. Buku ini memuat gagasan reflektif dari seorang cendekiawan Muslim dan guru bangsa, Ahmad Syafii Maarif. Refleksi ini lahir dari keprihatinan bahwa umat Islam, sebagai penduduk mayoritas Nusantara, semestinya tidak lagi mempersoalkan hubungan Islam, keindonesiaan, dan kemanusiaan. Ketiga konsep itu harus senapas agar Islam yang berkembang di Indonesia adalah Islam yang ramah dan terbuka. Buku ini secara rinci membahas mulai dari Islam dan Nusantara, Islam dan Demokrasi, Islam Indonesia, masa depan agama dan Islam dalam bingkai keindonesiaan dan kemanusiaan.
publisher Mizan Pustaka
publishDate 2015
url http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=991417
_version_ 1690546561303445504
score 11.174184