Teori-Teori Kepribadian

Sesungguhnya tujuan ilmu pengetahuan selalu sama, yakni meramalkan dan mengendalikan fenomena yang dipelajari. Dalam psikologi, fenomena yang dipelajari adalah tingkah laku yang tampak. Penjelasan atau pendefinisian psikologi sangat bergantung pada kebudayaan masyarakat tertentu. Sebagai pedoman da...

全面介紹

Saved in:
書目詳細資料
主要作者: Ujam Jaenudin
格式: Online
語言:Indonesia
出版: CV. Pustaka Setia 2015
在線閱讀:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=991576
標簽: 添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
id oai:slims-991576
recordtype slims
institution IAIN Pekalongan
collection Book
language Indonesia
format Online
author Ujam Jaenudin
spellingShingle Ujam Jaenudin
Teori-Teori Kepribadian
author_facet Ujam Jaenudin
author_sort Ujam Jaenudin
title Teori-Teori Kepribadian
title_short Teori-Teori Kepribadian
title_full Teori-Teori Kepribadian
title_fullStr Teori-Teori Kepribadian
title_full_unstemmed Teori-Teori Kepribadian
title_sort teori-teori kepribadian
description Sesungguhnya tujuan ilmu pengetahuan selalu sama, yakni meramalkan dan mengendalikan fenomena yang dipelajari. Dalam psikologi, fenomena yang dipelajari adalah tingkah laku yang tampak. Penjelasan atau pendefinisian psikologi sangat bergantung pada kebudayaan masyarakat tertentu. Sebagai pedoman dalam kehidupan warga penyandangnya, kebudayaan jauh lebih kompleks dari sekadar menentukan pemikiran dasar. Kebudayaan akan membuka suatu cakrawala kompentensi dan kinerja manusia sebagai makhluk sosial yang fenomenal. Beberapa ahli mencoba meneliti pengaruh budaya terhadap kepribadian dengan melibatkan budaya sebagai unsur dasar yang penting untuk dipertimbangkan. Setiap orang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah suatu budaya. Oleh karena itu, menggabungkan budaya ke dalam teori kepribadian dan riset kepribadian merupakan sesuatu yang sangat masuk akal, dan menempatkan prasangka sepenuhnya ke dalam keperibadian individu merupakan sebuah kekeliruan. Salah satu hal yang paling sentral dalam psikologi kepribadian bahkan dalam ilmu psikologi adalah pengukuran kepribadian, yaitu salah satu metode untuk melihat dan mendeskripsikan kepribadian seseorang. Sifat kepribadian umumnya diukur melalui angka rata-rata pelaporan dari (self-report) kuesioner kepribadian (untuk sifat khusus) atau penelusuran kepribadian seutuhnya (personality inventory, serangkaian instrumen yang menyingkap sejumlah sifat). Buku ini menguraikan sejumlah teori kepribadian dari para pakar teori kepribadian, yaitu teori Classical Conditioning dari Ivan P. Pavlop, teori Operant Conditioning dari B.F. Skikker, teori Stimulus-Respon dari John Broades Watson, teori Observational Learning dari Albert Bandura, teori Self Concept dari Carl R. Roger, teori Hierarchy of Needs dari Abraham Maslow, teori Field Theory (Life Space) dari Kurt Lewin, dan teori Perkembangan Kognitif (Schemata) dari Jean Piaget.
publisher CV. Pustaka Setia
publishDate 2015
url http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=991576
_version_ 1690546545640865792
spelling oai:slims-991576Teori-Teori Kepribadian Ujam Jaenudin CV. Pustaka Setia 2015 Cet. 1 Indonesia BUKU BUKU 202 hlm., 21 cm. Sesungguhnya tujuan ilmu pengetahuan selalu sama, yakni meramalkan dan mengendalikan fenomena yang dipelajari. Dalam psikologi, fenomena yang dipelajari adalah tingkah laku yang tampak. Penjelasan atau pendefinisian psikologi sangat bergantung pada kebudayaan masyarakat tertentu. Sebagai pedoman dalam kehidupan warga penyandangnya, kebudayaan jauh lebih kompleks dari sekadar menentukan pemikiran dasar. Kebudayaan akan membuka suatu cakrawala kompentensi dan kinerja manusia sebagai makhluk sosial yang fenomenal. Beberapa ahli mencoba meneliti pengaruh budaya terhadap kepribadian dengan melibatkan budaya sebagai unsur dasar yang penting untuk dipertimbangkan. Setiap orang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah suatu budaya. Oleh karena itu, menggabungkan budaya ke dalam teori kepribadian dan riset kepribadian merupakan sesuatu yang sangat masuk akal, dan menempatkan prasangka sepenuhnya ke dalam keperibadian individu merupakan sebuah kekeliruan. Salah satu hal yang paling sentral dalam psikologi kepribadian bahkan dalam ilmu psikologi adalah pengukuran kepribadian, yaitu salah satu metode untuk melihat dan mendeskripsikan kepribadian seseorang. Sifat kepribadian umumnya diukur melalui angka rata-rata pelaporan dari (self-report) kuesioner kepribadian (untuk sifat khusus) atau penelusuran kepribadian seutuhnya (personality inventory, serangkaian instrumen yang menyingkap sejumlah sifat). Buku ini menguraikan sejumlah teori kepribadian dari para pakar teori kepribadian, yaitu teori Classical Conditioning dari Ivan P. Pavlop, teori Operant Conditioning dari B.F. Skikker, teori Stimulus-Respon dari John Broades Watson, teori Observational Learning dari Albert Bandura, teori Self Concept dari Carl R. Roger, teori Hierarchy of Needs dari Abraham Maslow, teori Field Theory (Life Space) dari Kurt Lewin, dan teori Perkembangan Kognitif (Schemata) dari Jean Piaget. Sesungguhnya tujuan ilmu pengetahuan selalu sama, yakni meramalkan dan mengendalikan fenomena yang dipelajari. Dalam psikologi, fenomena yang dipelajari adalah tingkah laku yang tampak. Penjelasan atau pendefinisian psikologi sangat bergantung pada kebudayaan masyarakat tertentu. Sebagai pedoman dalam kehidupan warga penyandangnya, kebudayaan jauh lebih kompleks dari sekadar menentukan pemikiran dasar. Kebudayaan akan membuka suatu cakrawala kompentensi dan kinerja manusia sebagai makhluk sosial yang fenomenal. Beberapa ahli mencoba meneliti pengaruh budaya terhadap kepribadian dengan melibatkan budaya sebagai unsur dasar yang penting untuk dipertimbangkan. Setiap orang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah suatu budaya. Oleh karena itu, menggabungkan budaya ke dalam teori kepribadian dan riset kepribadian merupakan sesuatu yang sangat masuk akal, dan menempatkan prasangka sepenuhnya ke dalam keperibadian individu merupakan sebuah kekeliruan. Salah satu hal yang paling sentral dalam psikologi kepribadian bahkan dalam ilmu psikologi adalah pengukuran kepribadian, yaitu salah satu metode untuk melihat dan mendeskripsikan kepribadian seseorang. Sifat kepribadian umumnya diukur melalui angka rata-rata pelaporan dari (self-report) kuesioner kepribadian (untuk sifat khusus) atau penelusuran kepribadian seutuhnya (personality inventory, serangkaian instrumen yang menyingkap sejumlah sifat). Buku ini menguraikan sejumlah teori kepribadian dari para pakar teori kepribadian, yaitu teori Classical Conditioning dari Ivan P. Pavlop, teori Operant Conditioning dari B.F. Skikker, teori Stimulus-Respon dari John Broades Watson, teori Observational Learning dari Albert Bandura, teori Self Concept dari Carl R. Roger, teori Hierarchy of Needs dari Abraham Maslow, teori Field Theory (Life Space) dari Kurt Lewin, dan teori Perkembangan Kognitif (Schemata) dari Jean Piaget. Kepribadian 155.2 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=991576 9789790765238 155.2 JAE t 16TD160234.00 16SR160234.01 16SR160234.02 16SR160234.03 16SR160234.04 16SR160234.05 http://103.142.62.240:80/perpus/images/docs/Teori-teori_Kepribadianl.jpg.jpg
score 11.174184