Implementasi Bimbingan Konseling Islam Pada Narapidana Narkotika Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pekalongan

Narapidana narkotika bukanlah orang hukuman melainkan orang yang tersesat yang mempunyai waktu dan kesempatan untuk bertobat. Tobat tidak dapat dicapai dengan penyiksaan melainkan dengan bimbingan. Narapidana narkotika juga merupakan makhluk Allah SWT yang harus diperlakukan sesuai kodrat mereka seb...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Khafidhotullatifah (2041112012), Siti Mumun Muniroh, S.Psi., M.A
Format: Online
Language:Indonesia
Published: Prodi S-1 Bimbingan Konseling Islam Jurusan Ushuluddin dan Dakwah STAIN Pekalongan 2016
Online Access:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=992319
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
id oai:slims-992319
recordtype slims
institution IAIN Pekalongan
collection Book
language Indonesia
format Online
author Khafidhotullatifah (2041112012)
Siti Mumun Muniroh, S.Psi., M.A
spellingShingle Khafidhotullatifah (2041112012)
Siti Mumun Muniroh, S.Psi., M.A
Implementasi Bimbingan Konseling Islam Pada Narapidana Narkotika Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pekalongan
author_facet Khafidhotullatifah (2041112012)
Siti Mumun Muniroh, S.Psi., M.A
author_sort Khafidhotullatifah (2041112012)
title Implementasi Bimbingan Konseling Islam Pada Narapidana Narkotika Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pekalongan
title_short Implementasi Bimbingan Konseling Islam Pada Narapidana Narkotika Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pekalongan
title_full Implementasi Bimbingan Konseling Islam Pada Narapidana Narkotika Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pekalongan
title_fullStr Implementasi Bimbingan Konseling Islam Pada Narapidana Narkotika Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pekalongan
title_full_unstemmed Implementasi Bimbingan Konseling Islam Pada Narapidana Narkotika Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pekalongan
title_sort implementasi bimbingan konseling islam pada narapidana narkotika di lembaga pemasyarakatan kelas ii a pekalongan
description Narapidana narkotika bukanlah orang hukuman melainkan orang yang tersesat yang mempunyai waktu dan kesempatan untuk bertobat. Tobat tidak dapat dicapai dengan penyiksaan melainkan dengan bimbingan. Narapidana narkotika juga merupakan makhluk Allah SWT yang harus diperlakukan sesuai kodrat mereka sebagai manusia, mereka juga harus mendapatkan pertolongan agar mereka dapat kembali ke jalan yang benar, serta dapat menyelesaikan segala problema yang dihadapi, dan diarahkan kepada jalan yang baik, yakni jalan yang di ridhai Allah SWT. Maka di sinilah sangat diperlukan adanya bimbingan konseling Islam. Berangkat dari pemikiran di atas, maka penulis merumuskan beberapa masalah yaitu: bagaimana implementasi bimbingan konseling Islam pada narapidana narkotika di Lapas kelas II A Pekalongan?, dan apa faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi bimbingan konseling Islam pada narapidana narkotika di Lapas kelas II A Pekalongan?. Tujuannya adalah untuk mengetahui implementasi bimbingan konseling Islam pada narapidana narkotika di Lapas kelas II A Pekalongan dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi bimbingan konseling Islam pada narapidana narkotika di Lapas kelas II A Pekalongan. Kegunaan secara teoritis, dapat menjadi sumbangan pemikiran ilmiah yang dapat menambah pengetahuan dalam bidang ilmu bimbingan konseling Islam dan secara praktis, bagi Lapas dapat dijadikan pedoman untuk memberikan masukan-masukan terhadap implementasi yang digunakan, bagi lembaga pendidikan dan konseling dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang implementasi bimbingan konseling Islam. Jenis penelitiannya adalah jenis penelitian lapangan (field research), dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan datanya dengan observasi, wawancara dan dokumentasi sedangkan metode analisis datanya dengan metode analisis data interaktif. Hasil penelitian diketahui bahwa implementasi bimbingan konseling Islam pada narapidana narkotika di Lapas kelas II A Pekalongan terdiri dari:1. pelaksanaan bimbingan Islam menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dengan media speaker, mikrofon, kitab dan sarana prasarana pendukung yaitu kipas angin, meja kecil dan sajadah.2. Sedangkan konseling Islam melalui 3 tahap (awal, pertengahan, dan akhir) menggunakan metode eklektif dengan sarana prasarana yaitu kipas angin dan sajadah. Faktor-faktor yang mempengaruhi Implementasi bimbingan konseling Islam pada narapidana narkotika di Lapas kelas II A Pekalongan diantaranya: 1. faktor-faktor pendukung meliputi: adanya program bki di Lapas, adanya konselor Islam dari masyarakat, klien relatif memiliki waktu luang. 2. faktor-faktor penghambat meliputi: belum ada konselor Islam yang menjadi pegawai tetap, adanya klien yang kesadarannya kurang, dan terjadinya banjir.
publisher Prodi S-1 Bimbingan Konseling Islam Jurusan Ushuluddin dan Dakwah STAIN Pekalongan
publishDate 2016
url http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=992319
_version_ 1690546511103918080
spelling oai:slims-992319Implementasi Bimbingan Konseling Islam Pada Narapidana Narkotika Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pekalongan Khafidhotullatifah (2041112012) Siti Mumun Muniroh, S.Psi., M.A Prodi S-1 Bimbingan Konseling Islam Jurusan Ushuluddin dan Dakwah STAIN Pekalongan 2016 Indonesia SKRIPSI BKI SKRIPSI BKI xv, 97hlm.; 21X30 cm Narapidana narkotika bukanlah orang hukuman melainkan orang yang tersesat yang mempunyai waktu dan kesempatan untuk bertobat. Tobat tidak dapat dicapai dengan penyiksaan melainkan dengan bimbingan. Narapidana narkotika juga merupakan makhluk Allah SWT yang harus diperlakukan sesuai kodrat mereka sebagai manusia, mereka juga harus mendapatkan pertolongan agar mereka dapat kembali ke jalan yang benar, serta dapat menyelesaikan segala problema yang dihadapi, dan diarahkan kepada jalan yang baik, yakni jalan yang di ridhai Allah SWT. Maka di sinilah sangat diperlukan adanya bimbingan konseling Islam. Berangkat dari pemikiran di atas, maka penulis merumuskan beberapa masalah yaitu: bagaimana implementasi bimbingan konseling Islam pada narapidana narkotika di Lapas kelas II A Pekalongan?, dan apa faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi bimbingan konseling Islam pada narapidana narkotika di Lapas kelas II A Pekalongan?. Tujuannya adalah untuk mengetahui implementasi bimbingan konseling Islam pada narapidana narkotika di Lapas kelas II A Pekalongan dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi bimbingan konseling Islam pada narapidana narkotika di Lapas kelas II A Pekalongan. Kegunaan secara teoritis, dapat menjadi sumbangan pemikiran ilmiah yang dapat menambah pengetahuan dalam bidang ilmu bimbingan konseling Islam dan secara praktis, bagi Lapas dapat dijadikan pedoman untuk memberikan masukan-masukan terhadap implementasi yang digunakan, bagi lembaga pendidikan dan konseling dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang implementasi bimbingan konseling Islam. Jenis penelitiannya adalah jenis penelitian lapangan (field research), dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan datanya dengan observasi, wawancara dan dokumentasi sedangkan metode analisis datanya dengan metode analisis data interaktif. Hasil penelitian diketahui bahwa implementasi bimbingan konseling Islam pada narapidana narkotika di Lapas kelas II A Pekalongan terdiri dari:1. pelaksanaan bimbingan Islam menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dengan media speaker, mikrofon, kitab dan sarana prasarana pendukung yaitu kipas angin, meja kecil dan sajadah.2. Sedangkan konseling Islam melalui 3 tahap (awal, pertengahan, dan akhir) menggunakan metode eklektif dengan sarana prasarana yaitu kipas angin dan sajadah. Faktor-faktor yang mempengaruhi Implementasi bimbingan konseling Islam pada narapidana narkotika di Lapas kelas II A Pekalongan diantaranya: 1. faktor-faktor pendukung meliputi: adanya program bki di Lapas, adanya konselor Islam dari masyarakat, klien relatif memiliki waktu luang. 2. faktor-faktor penghambat meliputi: belum ada konselor Islam yang menjadi pegawai tetap, adanya klien yang kesadarannya kurang, dan terjadinya banjir. Narapidana narkotika bukanlah orang hukuman melainkan orang yang tersesat yang mempunyai waktu dan kesempatan untuk bertobat. Tobat tidak dapat dicapai dengan penyiksaan melainkan dengan bimbingan. Narapidana narkotika juga merupakan makhluk Allah SWT yang harus diperlakukan sesuai kodrat mereka sebagai manusia, mereka juga harus mendapatkan pertolongan agar mereka dapat kembali ke jalan yang benar, serta dapat menyelesaikan segala problema yang dihadapi, dan diarahkan kepada jalan yang baik, yakni jalan yang di ridhai Allah SWT. Maka di sinilah sangat diperlukan adanya bimbingan konseling Islam. Berangkat dari pemikiran di atas, maka penulis merumuskan beberapa masalah yaitu: bagaimana implementasi bimbingan konseling Islam pada narapidana narkotika di Lapas kelas II A Pekalongan?, dan apa faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi bimbingan konseling Islam pada narapidana narkotika di Lapas kelas II A Pekalongan?. Tujuannya adalah untuk mengetahui implementasi bimbingan konseling Islam pada narapidana narkotika di Lapas kelas II A Pekalongan dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi bimbingan konseling Islam pada narapidana narkotika di Lapas kelas II A Pekalongan. Kegunaan secara teoritis, dapat menjadi sumbangan pemikiran ilmiah yang dapat menambah pengetahuan dalam bidang ilmu bimbingan konseling Islam dan secara praktis, bagi Lapas dapat dijadikan pedoman untuk memberikan masukan-masukan terhadap implementasi yang digunakan, bagi lembaga pendidikan dan konseling dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang implementasi bimbingan konseling Islam. Jenis penelitiannya adalah jenis penelitian lapangan (field research), dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan datanya dengan observasi, wawancara dan dokumentasi sedangkan metode analisis datanya dengan metode analisis data interaktif. Hasil penelitian diketahui bahwa implementasi bimbingan konseling Islam pada narapidana narkotika di Lapas kelas II A Pekalongan terdiri dari:1. pelaksanaan bimbingan Islam menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dengan media speaker, mikrofon, kitab dan sarana prasarana pendukung yaitu kipas angin, meja kecil dan sajadah.2. Sedangkan konseling Islam melalui 3 tahap (awal, pertengahan, dan akhir) menggunakan metode eklektif dengan sarana prasarana yaitu kipas angin dan sajadah. Faktor-faktor yang mempengaruhi Implementasi bimbingan konseling Islam pada narapidana narkotika di Lapas kelas II A Pekalongan diantaranya: 1. faktor-faktor pendukung meliputi: adanya program bki di Lapas, adanya konselor Islam dari masyarakat, klien relatif memiliki waktu luang. 2. faktor-faktor penghambat meliputi: belum ada konselor Islam yang menjadi pegawai tetap, adanya klien yang kesadarannya kurang, dan terjadinya banjir. Narapidana - Narkotika Bimbingan Konseling Islam Psikologi Islam 2X7.15 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=992319 SK BKI 16.001 KHA i 16SK1641001.00 http://103.142.62.240:80/perpus/images/docs/cover_khafidhotullatifah.png.png
score 10.821803