Pola Pendidikan Karakter Pada Peserta didik di MTs Salafiyah Wonoyoso Buaran Pekalongan

vii ABSTRAK Izzah, Nilatul. 2015. Pola Pendidikan Karakter Pada Peserta didik di MTs Salafiyah Wonoyoso Buaran Pekalongan. Skripsi Jurusan Tarbiyah/Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pekalongan (STAIN) Pekalongan. Pembimbing Dwi Istiyani, M.Ag Kata kunci: pola...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Nilatul Izzah (2021111038), Dwi Istiyani, M.Ag
Format: Online
Language:Indonesia
Published: Prodi S-1 Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan 2015
Online Access:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=992346
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:vii ABSTRAK Izzah, Nilatul. 2015. Pola Pendidikan Karakter Pada Peserta didik di MTs Salafiyah Wonoyoso Buaran Pekalongan. Skripsi Jurusan Tarbiyah/Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pekalongan (STAIN) Pekalongan. Pembimbing Dwi Istiyani, M.Ag Kata kunci: pola pendidikan karakter, peserta didik. Pendidikan karakter adalah pendidikan untuk membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang yaitu tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati hak orang lain, kerja keras, dan lain-lain. Pendidikan karakter di sekolah merupakan pendidikan yang berupaya untuk membentuk karakter yang baik bagi peserta didik. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Pendidikan karakter memerlukan pembiasaan untuk berbuat baik, pembiasaan untuk berlaku jujur, malu berbuat curang, malu bersikap malas, malu mencontek, malu membiarkan lingkungan kotor, malu datang terlambat. Diharapkan dengan pola pendidikan karakter pada peserta didik akan menciptakan generasi-generasi penerus bangsa yang berkarakter kebangsaan nasional serta memiliki akhlakul karimah sehingga budaya bangsa Indonesia tidak mudah luntur. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pola pendidikan karakter pada peserta didik di MTs Salafiyah Wonoyoso Buaran Pekalongan? Apasaja faktor pendukung dan penghambat pendidikan karakter pada peserta didik di MTs Salafiyah Wonoyoso Buaran Pekalongan? Adapun tujuan penelitian Untuk mendeskripsikan pola pendidikan karakter pada peserta didik di MTs Salafiyah Wonoyoso Buaran Pekalongan. Untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat pendidikan karakter pada peserta didik di MTs Salafiyah Wonoyoso Buaran Pekalongan. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reseach) dan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pola pendidikan karakter di MTs Salafiyah wonoyoso buaran pekalongan diterapkan dalam kegiatan eksrakurikuler dan kegiatan keagamaan. Pendidikan karakter dilaksanakan secara terpadu oleh semua pihak baik kepala sekolah, guru, staf karyawan berperan aktif menjadi teladan bagi peserta didik. Faktor pendukung pendidikan karakter di MTs Salafiyah Wonoyoso Buaran Pekalongan sebagaimana berikut ini: adanya tokoh masyarakat yang menjadi teladan, lingkungan madrasah dengan masyarakat yang kental nilai keagamaannya sangat menaati norma-norma yang ada di masyarakat, sumber daya pendidik yang mumpuni yang memiliki keahlian dalam mengajar sesuai dengan bidangnya. Sedangkan faktor penghambat pendidikan karakter di MTs Salafiyah Wonoyoso Buaran Pekalongan sebagaimana berikut ini: faktor intern masih perlu dalam menyamakan visi dan misi baik dari guru, karyawan dan semua pihak yang terlibat dalam pendidikan karakter untuk meluruskan niatnya viii dalam bekerja semata-mata untuk mendapatkan ridha Allah SWT, latar belakang siswa yang bermacam-macam sehingga menumbuhkan karakter pesesrta didik yang berbeda-beda, keterbatasan waktu karena peserta didik lebih banyak waktu yang di habiskan di rumah dan di lingkungan pergaulan sehingga waktu untuk menanakan pendidikan karakter di madrasah kurang maksimal.