Pendidikan Kaum Tertindas (Studi Atas Perlawanan Kaum Punk Melalui Musik Berdasarkan Analisis Pendidikan Pembebasan Paulo Freire
Skripsi ini dilatarbelakangi oleh fenomena pendidikan kaum tertindas di negeri ini, dimana terdapat berbagai macam penindasan dan kesenjangan dalam dunia pendidikan yang menurut analisis pendidikan pembebasannya Paulo Freire, peneliti membaginya dalam 3 pion, yakni: 1). Konsientisasi dan gaya bank,...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Online |
Language: | Indonesia |
Published: |
Prodi S-1 Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan
2016
|
Online Access: | http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=993131 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Skripsi ini dilatarbelakangi oleh fenomena pendidikan kaum tertindas di negeri ini, dimana terdapat berbagai macam penindasan dan kesenjangan dalam dunia pendidikan yang menurut analisis pendidikan pembebasannya Paulo Freire, peneliti membaginya dalam 3 pion, yakni: 1). Konsientisasi dan gaya bank, 2). Penindasan Sistem, dan 3). Moralitas, yang pada kesempatan selanjutnya peneliti akan mengkorelasikan poin-poin tersebut dengan perlawanan kaum punk melalui musik yang juga mengkritisi sekolah dan segala sesuatu yang berkaitan dengan sekolah.
Oleh karena itu, ada beberapa hal-hal penting yang mendorong peneliti untuk mengangkatnya ke permukaan agar diketahui masyarakat luas tentang apa sebenarnya itu punk dan bagaimana kerasnya mereka perlawanan mereka terhadap kekuatan dominan dalam membela kaum marjinal di negeri ini melalui musik, termasuk juga perlawanan mereka dalam mengkritisi sekolah. Permasalahan dalam skripsi ini adalah “Bagaimana bentuk perlawanan kaum punk melalui musik yang mengkritisi sekolah berdasarkan analisis pendidikan pembebasan Paulo Freire?” Rumusan masalah tersebut peneliti jabarkan kedalam 3 poin penting, yakni: 1). Bagaimana bentuk perlawanan kaum punk melalui musik yang mengkritisi konsientisasi dan gaya bank dalam dunia pendidikan menurut pendidikan pembebasan Paulo Freire? 2). Bagaimana bentuk perlawanan kaum punk melalui musik yang mengkritisi penindasan sistem dalam dunia pendidikan menurut pendidikan pembebasan Paulo Freire? 3). Bagaimana bentuk perlawanan kaum punk melalui musik yang mengkritisi moralitas dalam dunia pendidikan menurut pendidikan pembebasan Paulo Freire?
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menggambarkan data-data melalui bentuk dan kata-kata atau kalimat dan dipisahkan menurut kategori yang ada untuk memperoleh keterangan yang jelas dan terperinci dari data yang diamati. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah library research (kajian pustaka), yaitu suatu bentuk pengumpulan data dan informasi dengan bentuk buku-buku yang ada di perpustakaan dan materi pustaka lainnya dengan asumsi bahwa segala yang diperlukan dalam pembahasan penelitian ini terdapat di dalamnya. Untuk memperoleh data, peneliti menggunakan metode studi kepustakaan dan studi dokumentasi. Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan cara membaca, memahami, menelaah, atau mengkaji kepustakaan dan mengidentifikasi variabel-variabel yang layak dan berhubungan serta memiliki kecenderungan potensial yang perlu diuji dalam penelitian. Metode ini dilakukan untuk menguasai teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Studi dokumentasi adalah mengenai hal-hal atau variabel-variabel yang berupa catatan,
viii
transkip, buku, surat kabar, majalah, agenda dan lain sebagainya. Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk menguatkan data-data yang sudah ada. Analisis yang peneliti gunakan adalah analisis deskriptif, yaitu metode yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik suatu situasi, kondisi objek bidang kajian pada suatu waktu secara akurat
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, ditemukan fakta bahwa memang ada penindasan dan kesenjangan dalam dunia pendidikan kita yang sesuai dengan pendidikan pembebasannya Paulo Freire yang semuanya itu juga dilawan dan dikritik oleh kaum punk lewat karya-karya mereka melalui musik. Pada poin pertama tentang konsientisasi dan gaya bank, peneliti menemukan ada beberapa penindasan dan kesenjangan yang dialami oleh siswa, seperti kesadaran mereka yang belum mencapai pada tingkat kesadaran kritis dalam menuntut ilmu, dan penindasan yang dilakukan oleh guru yang memperlakukan siswa seperti bejana kosong yang mereka isi dengan pengetahuan-pengetahuan yang akan dimanfaatkan pada kemudian hari. Pada poin kedua tentang penindasan sistem, peneliti menemukan ada berbagai macam penindasan yang dilakukan oleh pemerintah, sekolah, maupun lembaga terkait, seperti kebijakan tentang biaya sekolah, kebijakan tentang UN, kebijakan tentang sarana dan prasarana pendidikan yang semuanya itu berimbas pada kualitas dan kuantitas pendidikan yang diterima oleh masing-masing siswa ataupun masing-masing sekolah dengan latar belakang yang berbeda. Dan pada poin ketiga tentang moralitas pendidik, peneliti menemukan ada penurunan semangat transfer ilmu dan transfer nilai oleh para pendidik kita. Itu semua disebabkan oleh kemerosotan moral mereka. Semangat keikhlasan dan ketulusan dalam mendidik kian lama kian merosot dan motif mereka sekarang tergantikan dengan hal-hal yang menguntungkan bagi mereka pribadi maupun golongan yang berbau ekonomi dan politik. Semua fakta penindasan dan kesenjangan dari ketiga poin tersebut peneliti korelasikan dengan perlawanan kaum punk melalui musik yang juga mengkritisi sekolah dan segala sesuatu yang berkaitan dengan sekolah. |
---|