Dinamisasi Pendidikan Islam Menurut Abdurrahman Wahid
Hasil penelitian menyatakan bahwa : pemikiran pembaharuan menurut Abdurrahman Wahid adalah pemikiran dan gerakan pembaruan dalam islam muncul silih berganti dalam rentang abad ke-7 M hingga abad ke-20. Abdurrahman Wahid berkali-kali kembali kepada tema mengenai kebutuhan untuk mentransformasi alam p...
Wedi'i Gadw mewn:
Prif Awduron: | , |
---|---|
Fformat: | Online |
Iaith: | Indonesia |
Cyhoeddwyd: |
Jurusan Tarbiyah-Pendidikan Agama Islam- STAIN Pekalongan
2011
|
Mynediad Ar-lein: | http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=10421 |
Tagiau: |
Ychwanegu Tag
Dim Tagiau, Byddwch y cyntaf i dagio'r cofnod hwn!
|
id |
oai:slims-10421 |
---|---|
recordtype |
slims |
spelling |
oai:slims-10421Dinamisasi Pendidikan Islam Menurut Abdurrahman Wahid NUR CHASANAH SUZAMAN Drs. A. Zaeni, M. Ag Jurusan Tarbiyah-Pendidikan Agama Islam- STAIN Pekalongan 2011 Indonesia Skripsi Skripsi xi.;.86 hal.; 21 X 30 cm. Hasil penelitian menyatakan bahwa : pemikiran pembaharuan menurut Abdurrahman Wahid adalah pemikiran dan gerakan pembaruan dalam islam muncul silih berganti dalam rentang abad ke-7 M hingga abad ke-20. Abdurrahman Wahid berkali-kali kembali kepada tema mengenai kebutuhan untuk mentransformasi alam pendidikan pesantren agar selaras dengan tuntutan masyarakat modern. Pengembangan pesantren sebagai subkultur ini merupakan bagian dari upaya Abdurrahman Wahid dalam menciptakan dinamika umat islam secara lebih luas tanpa harus meniggalkan kultur yang positif yang selama ini menjadi pandangan kosmologinya. Hal ini dianggap penting oleh Abdurrahman Wahid karena walaupun corak pemikirannya sekuler dan kosmopolit, keberadaanya sebagai muslim membuatnya tidak dapat melepaskan diri dari sumber spirit normativitas agama. Dengan demikian, pemikiran dan gerakan yang dilakukan Abdurrahman Wahid tidak tercerabut dari akar agamanya. Hasil penelitian menyatakan bahwa : pemikiran pembaharuan menurut Abdurrahman Wahid adalah pemikiran dan gerakan pembaruan dalam islam muncul silih berganti dalam rentang abad ke-7 M hingga abad ke-20. Abdurrahman Wahid berkali-kali kembali kepada tema mengenai kebutuhan untuk mentransformasi alam pendidikan pesantren agar selaras dengan tuntutan masyarakat modern. Pengembangan pesantren sebagai subkultur ini merupakan bagian dari upaya Abdurrahman Wahid dalam menciptakan dinamika umat islam secara lebih luas tanpa harus meniggalkan kultur yang positif yang selama ini menjadi pandangan kosmologinya. Hal ini dianggap penting oleh Abdurrahman Wahid karena walaupun corak pemikirannya sekuler dan kosmopolit, keberadaanya sebagai muslim membuatnya tidak dapat melepaskan diri dari sumber spirit normativitas agama. Dengan demikian, pemikiran dan gerakan yang dilakukan Abdurrahman Wahid tidak tercerabut dari akar agamanya. Dinamisasi : Pendidikan Islam : Abdurrahman Wahid PAI12.104 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=10421 PAI12.104 SUZ d 01SK010421.00 |
institution |
IAIN Pekalongan |
collection |
Book |
language |
Indonesia |
format |
Online |
author |
NUR CHASANAH SUZAMAN Drs. A. Zaeni, M. Ag |
spellingShingle |
NUR CHASANAH SUZAMAN Drs. A. Zaeni, M. Ag Dinamisasi Pendidikan Islam Menurut Abdurrahman Wahid |
author_facet |
NUR CHASANAH SUZAMAN Drs. A. Zaeni, M. Ag |
author_sort |
NUR CHASANAH SUZAMAN |
title |
Dinamisasi Pendidikan Islam Menurut Abdurrahman Wahid |
title_short |
Dinamisasi Pendidikan Islam Menurut Abdurrahman Wahid |
title_full |
Dinamisasi Pendidikan Islam Menurut Abdurrahman Wahid |
title_fullStr |
Dinamisasi Pendidikan Islam Menurut Abdurrahman Wahid |
title_full_unstemmed |
Dinamisasi Pendidikan Islam Menurut Abdurrahman Wahid |
title_sort |
dinamisasi pendidikan islam menurut abdurrahman wahid |
description |
Hasil penelitian menyatakan bahwa : pemikiran pembaharuan menurut Abdurrahman Wahid adalah pemikiran dan gerakan pembaruan dalam islam muncul silih berganti dalam rentang abad ke-7 M hingga abad ke-20. Abdurrahman Wahid berkali-kali kembali kepada tema mengenai kebutuhan untuk mentransformasi alam pendidikan pesantren agar selaras dengan tuntutan masyarakat modern. Pengembangan pesantren sebagai subkultur ini merupakan bagian dari upaya Abdurrahman Wahid dalam menciptakan dinamika umat islam secara lebih luas tanpa harus meniggalkan kultur yang positif yang selama ini menjadi pandangan kosmologinya. Hal ini dianggap penting oleh Abdurrahman Wahid karena walaupun corak pemikirannya sekuler dan kosmopolit, keberadaanya sebagai muslim membuatnya tidak dapat melepaskan diri dari sumber spirit normativitas agama. Dengan demikian, pemikiran dan gerakan yang dilakukan Abdurrahman Wahid tidak tercerabut dari akar agamanya. |
publisher |
Jurusan Tarbiyah-Pendidikan Agama Islam- STAIN Pekalongan |
publishDate |
2011 |
url |
http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=10421 |
_version_ |
1690547533102710784 |
score |
11.174184 |