Fatwa MUI Tentang Aliran Ahmadiyah

Pemahaman yang disusung oleh Ahmadiyah mengenai kenabian dan kewahyuan dan Ajaran Ahmadiyah menyatakan bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah sosok nabi dan Rosul bagi mereka inilah yang menyebabkan penolakan terhadap ajaran Ahmadiyah. Metode Istinbath hukum yang digunakan MUI dalam mengeluarkan fatwa alir...

وصف كامل

محفوظ في:
التفاصيل البيبلوغرافية
المؤلفون الرئيسيون: MUKHLISIN, Drs. H. Sudaryo El-Kamali, M.
التنسيق: Online
اللغة:Indonesia
منشور في: Jurusan Syariah- Prodi S-1 Al Ahwal Al Syakhsiyyah - STAIN PEKALONGAN 2008
الوصول للمادة أونلاين:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=109040
الوسوم: إضافة وسم
لا توجد وسوم, كن أول من يضع وسما على هذه التسجيلة!
الوصف
الملخص:Pemahaman yang disusung oleh Ahmadiyah mengenai kenabian dan kewahyuan dan Ajaran Ahmadiyah menyatakan bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah sosok nabi dan Rosul bagi mereka inilah yang menyebabkan penolakan terhadap ajaran Ahmadiyah. Metode Istinbath hukum yang digunakan MUI dalam mengeluarkan fatwa aliran Ahmadiyah yaitu metode qouly, Ilhaq al-Masail bi Nadha iriha dan Ijtihad jama i. MUI secara tidak langsung telah melakukan ijtihad melalui al-Quran, al-Hadits, Ijma dan qiyas, akan tetapi MUI tidak langsung menempuh pada sumber-sumber hukum Islam tersebut tetapi melalui pendapat-pendapat Imam Madhab dan fuqoha pada karya-karya mereka. Dapat diyakini bahwa MUI telah melakukan kebenaran di dalam istinbath hukum untuk masalah keagamaan