TIDAK TERSAJI: Manajemen Pembelajaran PAI Berbasis Multiple Intelligences [Studi Kasus Kelas II di SDIT Ulul Albab Pekalongan

Kata Kunci : Pembelajaran PAI dan Multiple Intelligences Kunci pokok kemajuan suatu bangsa dan negara adalah terletak pada bidang pendidikan. Kendala bagi dunia pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas adalah masih banyaknya sekolah yang mempunyai pola pikir tradisional di dalam menja...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: BINTA RISKIYAH, Aris NUr Khamidi, M. Ag
Format: Online
Language:Indonesia
Published: Jurusan Tarbiyah-Pendidikan Agama Islam-STAIN Pekalongan 2013
Online Access:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=111021
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
id oai:slims-111021
recordtype slims
institution IAIN Pekalongan
collection Book
language Indonesia
format Online
author BINTA RISKIYAH
Aris NUr Khamidi, M. Ag
spellingShingle BINTA RISKIYAH
Aris NUr Khamidi, M. Ag
TIDAK TERSAJI: Manajemen Pembelajaran PAI Berbasis Multiple Intelligences [Studi Kasus Kelas II di SDIT Ulul Albab Pekalongan
author_facet BINTA RISKIYAH
Aris NUr Khamidi, M. Ag
author_sort BINTA RISKIYAH
title TIDAK TERSAJI: Manajemen Pembelajaran PAI Berbasis Multiple Intelligences [Studi Kasus Kelas II di SDIT Ulul Albab Pekalongan
title_short TIDAK TERSAJI: Manajemen Pembelajaran PAI Berbasis Multiple Intelligences [Studi Kasus Kelas II di SDIT Ulul Albab Pekalongan
title_full TIDAK TERSAJI: Manajemen Pembelajaran PAI Berbasis Multiple Intelligences [Studi Kasus Kelas II di SDIT Ulul Albab Pekalongan
title_fullStr TIDAK TERSAJI: Manajemen Pembelajaran PAI Berbasis Multiple Intelligences [Studi Kasus Kelas II di SDIT Ulul Albab Pekalongan
title_full_unstemmed TIDAK TERSAJI: Manajemen Pembelajaran PAI Berbasis Multiple Intelligences [Studi Kasus Kelas II di SDIT Ulul Albab Pekalongan
title_sort tidak tersaji: manajemen pembelajaran pai berbasis multiple intelligences [studi kasus kelas ii di sdit ulul albab pekalongan
description Kata Kunci : Pembelajaran PAI dan Multiple Intelligences Kunci pokok kemajuan suatu bangsa dan negara adalah terletak pada bidang pendidikan. Kendala bagi dunia pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas adalah masih banyaknya sekolah yang mempunyai pola pikir tradisional di dalam menjalankan proses belajarnya yaitu sekolah hanya menekankan pada kemampuan logika (matematika) dan bahasa. Pembelajaran PAI yang lebih banyak bersifat teori, terpisah-pisah atau kurang terkait dengan mata pelajaran lain menggunakan model pembelajarannya bersifat konvensional yakni lebih menekankan pada pengetahuan (kemampuan kognitif) saja daripada pembentukan sikap (afektif) serta pembiasaan (psikomotorik). Padahal kecerdasan intelektual tidak hanya mencakup dua parameter saja tetapi juga harus dilihat dari aspek kinestetik, musical, visual-spasial, interpersonal, intrapersonal dan naturalis. Jenis-jenis kecerdasan intelektual tersebut dikenal dengan sebutan kecerdasan jamak (mulitple intelligences). Konsep multiple intelligences yang menitikberatkan pada ranah keunikan selalu menemukan kelebihan setiap anak. Lebih jauh lagi, konsep ini percaya bahwa tidak ada anak yang bodoh sebab setiap anak pasti memiliki minimal satu kelebihan. Seperti yang diterapkan di SDIT Ulul Albab dalam pembelajarannya. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana konsep multiple intelligences di SDIT Ulul Albab Pekalongan, bagaimana manajemen pembelajaran PAI berbasis multiple intelligences kelas II di SDIT Ulul Albab Pekalongan, dan faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran PAI berbasis multiple intelligences di SDIT Ulul Albab Pekalongan. Sedangkan tujuan untuk mengetahui bagaimana konsep multiple intelligences di SDIT Ulul Albab Pekalongan, untuk mengetahui bagaimana manajemen pembelajaran PAI berbasis multiple intelligences kelas V di SDIT Ulul Albab Pekalongan dan untuk mengetahui bagaimana faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran PAI berbasis multiple intelligences di SDIT Ulul Albab Pekalongan. Kemudian kegunaan penelitian ini adalah dapat digunakan sebagai penambah wawasan dalam pembelajaran pendidikan dan memotivasi para guru untuk menciptakan dan mengembangkan pendidikan yang berorientasi pada kecerdasan majemuk (multiple intelligences) di SDIT Ulul Albab Pekalongan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, artinya suatu pendekatan dalam melakukan penelitian yang berorientasi pada fenomena atau gejala yang bersifat alami, sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi lapangan (field research). Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data skunder. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu interview, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif deskriptif. Jadi manajemen pembelajaran berbasis multiple intelligences di SDIT Ulul Albab Pekalongan dapat dikategorikan baik, karena pada awal penerimaan siswa baru SDIT Ulul Albab menggunakan Multiple Intelligence Research (MIR). MIR (Multiple Intelligence Research) yaitu ceklis kemampuan intelligence dengan kuesioner berupa soal pertanyaan yang disediakan dan hasilnya dapat diketahui siswa yang akan masuk pada kategori kelas yang menggunakan gaya belajar apa, gaya kinestetik (siswa aktif), atau gaya linguistik ataukah gaya logika matematika. Kemudian proses pembelajaran yang diterapkan di SDIT Ulul Albab Pekalongan terdapat kesesuaian dengan mutilpe intelligences yaitu kaitannya dengan misi atau tujuan yang ada di SDIT Ulul Albab. Dan untuk tahap akhir yaitu evaluasi dengan memberikan penilaian otentik. Artinya penilaian ini diambil berdasarkan proses berkesinambungan yang dilakukan dari awal pertemuan, proses pembelajaran sampai menjadi laporan akhir.
publisher Jurusan Tarbiyah-Pendidikan Agama Islam-STAIN Pekalongan
publishDate 2013
url http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=111021
_version_ 1690547074974613504
spelling oai:slims-111021TIDAK TERSAJI: Manajemen Pembelajaran PAI Berbasis Multiple Intelligences [Studi Kasus Kelas II di SDIT Ulul Albab Pekalongan BINTA RISKIYAH Aris NUr Khamidi, M. Ag Jurusan Tarbiyah-Pendidikan Agama Islam-STAIN Pekalongan 2013 Indonesia Skripsi Skripsi xii.;.126 hal.; 21X30 cm. Kata Kunci : Pembelajaran PAI dan Multiple Intelligences Kunci pokok kemajuan suatu bangsa dan negara adalah terletak pada bidang pendidikan. Kendala bagi dunia pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas adalah masih banyaknya sekolah yang mempunyai pola pikir tradisional di dalam menjalankan proses belajarnya yaitu sekolah hanya menekankan pada kemampuan logika (matematika) dan bahasa. Pembelajaran PAI yang lebih banyak bersifat teori, terpisah-pisah atau kurang terkait dengan mata pelajaran lain menggunakan model pembelajarannya bersifat konvensional yakni lebih menekankan pada pengetahuan (kemampuan kognitif) saja daripada pembentukan sikap (afektif) serta pembiasaan (psikomotorik). Padahal kecerdasan intelektual tidak hanya mencakup dua parameter saja tetapi juga harus dilihat dari aspek kinestetik, musical, visual-spasial, interpersonal, intrapersonal dan naturalis. Jenis-jenis kecerdasan intelektual tersebut dikenal dengan sebutan kecerdasan jamak (mulitple intelligences). Konsep multiple intelligences yang menitikberatkan pada ranah keunikan selalu menemukan kelebihan setiap anak. Lebih jauh lagi, konsep ini percaya bahwa tidak ada anak yang bodoh sebab setiap anak pasti memiliki minimal satu kelebihan. Seperti yang diterapkan di SDIT Ulul Albab dalam pembelajarannya. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana konsep multiple intelligences di SDIT Ulul Albab Pekalongan, bagaimana manajemen pembelajaran PAI berbasis multiple intelligences kelas II di SDIT Ulul Albab Pekalongan, dan faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran PAI berbasis multiple intelligences di SDIT Ulul Albab Pekalongan. Sedangkan tujuan untuk mengetahui bagaimana konsep multiple intelligences di SDIT Ulul Albab Pekalongan, untuk mengetahui bagaimana manajemen pembelajaran PAI berbasis multiple intelligences kelas V di SDIT Ulul Albab Pekalongan dan untuk mengetahui bagaimana faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran PAI berbasis multiple intelligences di SDIT Ulul Albab Pekalongan. Kemudian kegunaan penelitian ini adalah dapat digunakan sebagai penambah wawasan dalam pembelajaran pendidikan dan memotivasi para guru untuk menciptakan dan mengembangkan pendidikan yang berorientasi pada kecerdasan majemuk (multiple intelligences) di SDIT Ulul Albab Pekalongan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, artinya suatu pendekatan dalam melakukan penelitian yang berorientasi pada fenomena atau gejala yang bersifat alami, sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi lapangan (field research). Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data skunder. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu interview, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif deskriptif. Jadi manajemen pembelajaran berbasis multiple intelligences di SDIT Ulul Albab Pekalongan dapat dikategorikan baik, karena pada awal penerimaan siswa baru SDIT Ulul Albab menggunakan Multiple Intelligence Research (MIR). MIR (Multiple Intelligence Research) yaitu ceklis kemampuan intelligence dengan kuesioner berupa soal pertanyaan yang disediakan dan hasilnya dapat diketahui siswa yang akan masuk pada kategori kelas yang menggunakan gaya belajar apa, gaya kinestetik (siswa aktif), atau gaya linguistik ataukah gaya logika matematika. Kemudian proses pembelajaran yang diterapkan di SDIT Ulul Albab Pekalongan terdapat kesesuaian dengan mutilpe intelligences yaitu kaitannya dengan misi atau tujuan yang ada di SDIT Ulul Albab. Dan untuk tahap akhir yaitu evaluasi dengan memberikan penilaian otentik. Artinya penilaian ini diambil berdasarkan proses berkesinambungan yang dilakukan dari awal pertemuan, proses pembelajaran sampai menjadi laporan akhir. Kata Kunci : Pembelajaran PAI dan Multiple Intelligences Kunci pokok kemajuan suatu bangsa dan negara adalah terletak pada bidang pendidikan. Kendala bagi dunia pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas adalah masih banyaknya sekolah yang mempunyai pola pikir tradisional di dalam menjalankan proses belajarnya yaitu sekolah hanya menekankan pada kemampuan logika (matematika) dan bahasa. Pembelajaran PAI yang lebih banyak bersifat teori, terpisah-pisah atau kurang terkait dengan mata pelajaran lain menggunakan model pembelajarannya bersifat konvensional yakni lebih menekankan pada pengetahuan (kemampuan kognitif) saja daripada pembentukan sikap (afektif) serta pembiasaan (psikomotorik). Padahal kecerdasan intelektual tidak hanya mencakup dua parameter saja tetapi juga harus dilihat dari aspek kinestetik, musical, visual-spasial, interpersonal, intrapersonal dan naturalis. Jenis-jenis kecerdasan intelektual tersebut dikenal dengan sebutan kecerdasan jamak (mulitple intelligences). Konsep multiple intelligences yang menitikberatkan pada ranah keunikan selalu menemukan kelebihan setiap anak. Lebih jauh lagi, konsep ini percaya bahwa tidak ada anak yang bodoh sebab setiap anak pasti memiliki minimal satu kelebihan. Seperti yang diterapkan di SDIT Ulul Albab dalam pembelajarannya. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana konsep multiple intelligences di SDIT Ulul Albab Pekalongan, bagaimana manajemen pembelajaran PAI berbasis multiple intelligences kelas II di SDIT Ulul Albab Pekalongan, dan faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran PAI berbasis multiple intelligences di SDIT Ulul Albab Pekalongan. Sedangkan tujuan untuk mengetahui bagaimana konsep multiple intelligences di SDIT Ulul Albab Pekalongan, untuk mengetahui bagaimana manajemen pembelajaran PAI berbasis multiple intelligences kelas V di SDIT Ulul Albab Pekalongan dan untuk mengetahui bagaimana faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran PAI berbasis multiple intelligences di SDIT Ulul Albab Pekalongan. Kemudian kegunaan penelitian ini adalah dapat digunakan sebagai penambah wawasan dalam pembelajaran pendidikan dan memotivasi para guru untuk menciptakan dan mengembangkan pendidikan yang berorientasi pada kecerdasan majemuk (multiple intelligences) di SDIT Ulul Albab Pekalongan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, artinya suatu pendekatan dalam melakukan penelitian yang berorientasi pada fenomena atau gejala yang bersifat alami, sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi lapangan (field research). Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data skunder. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu interview, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif deskriptif. Jadi manajemen pembelajaran berbasis multiple intelligences di SDIT Ulul Albab Pekalongan dapat dikategorikan baik, karena pada awal penerimaan siswa baru SDIT Ulul Albab menggunakan Multiple Intelligence Research (MIR). MIR (Multiple Intelligence Research) yaitu ceklis kemampuan intelligence dengan kuesioner berupa soal pertanyaan yang disediakan dan hasilnya dapat diketahui siswa yang akan masuk pada kategori kelas yang menggunakan gaya belajar apa, gaya kinestetik (siswa aktif), atau gaya linguistik ataukah gaya logika matematika. Kemudian proses pembelajaran yang diterapkan di SDIT Ulul Albab Pekalongan terdapat kesesuaian dengan mutilpe intelligences yaitu kaitannya dengan misi atau tujuan yang ada di SDIT Ulul Albab. Dan untuk tahap akhir yaitu evaluasi dengan memberikan penilaian otentik. Artinya penilaian ini diambil berdasarkan proses berkesinambungan yang dilakukan dari awal pertemuan, proses pembelajaran sampai menjadi laporan akhir. Administrasi Pendidikan PAI13.1110 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=111021 PAI13.1110 RIS m 11SK111021.00
score 11.174184