Studi Perbandingan Mekanisme Pembiayaan Pemilikan Rumah di Bank Syariah dan Bank Konvensional (Studi Kasus BMI dan BMT Cab. Pekalongan)

Denganh bertambahnya jumlah penduduk maka pembangunan pemukiman semakin pesat,harga rumah di daerah perkotaan menjadi sangat mahal.Kendala ini menyebabkan KPR menjadi pilihan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi sebagian besar pembelian rumah dilakukan dengan memanfaatkan kredit pemilikan rumah yang s...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: RIZKA SIH LESTARI, Dr. Makrum Kholil, M.Ag
Format: Online
Language:Indonesia
Published: Jurusan Syariah -Prodi D-III Perbankan syariah- STAIN Pekalongan 2010
Online Access:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=117039
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
id oai:slims-117039
recordtype slims
institution IAIN Pekalongan
collection Book
language Indonesia
format Online
author RIZKA SIH LESTARI
Dr. Makrum Kholil, M.Ag
spellingShingle RIZKA SIH LESTARI
Dr. Makrum Kholil, M.Ag
Studi Perbandingan Mekanisme Pembiayaan Pemilikan Rumah di Bank Syariah dan Bank Konvensional (Studi Kasus BMI dan BMT Cab. Pekalongan)
author_facet RIZKA SIH LESTARI
Dr. Makrum Kholil, M.Ag
author_sort RIZKA SIH LESTARI
title Studi Perbandingan Mekanisme Pembiayaan Pemilikan Rumah di Bank Syariah dan Bank Konvensional (Studi Kasus BMI dan BMT Cab. Pekalongan)
title_short Studi Perbandingan Mekanisme Pembiayaan Pemilikan Rumah di Bank Syariah dan Bank Konvensional (Studi Kasus BMI dan BMT Cab. Pekalongan)
title_full Studi Perbandingan Mekanisme Pembiayaan Pemilikan Rumah di Bank Syariah dan Bank Konvensional (Studi Kasus BMI dan BMT Cab. Pekalongan)
title_fullStr Studi Perbandingan Mekanisme Pembiayaan Pemilikan Rumah di Bank Syariah dan Bank Konvensional (Studi Kasus BMI dan BMT Cab. Pekalongan)
title_full_unstemmed Studi Perbandingan Mekanisme Pembiayaan Pemilikan Rumah di Bank Syariah dan Bank Konvensional (Studi Kasus BMI dan BMT Cab. Pekalongan)
title_sort studi perbandingan mekanisme pembiayaan pemilikan rumah di bank syariah dan bank konvensional (studi kasus bmi dan bmt cab. pekalongan)
description Denganh bertambahnya jumlah penduduk maka pembangunan pemukiman semakin pesat,harga rumah di daerah perkotaan menjadi sangat mahal.Kendala ini menyebabkan KPR menjadi pilihan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi sebagian besar pembelian rumah dilakukan dengan memanfaatkan kredit pemilikan rumah yang saat ini banyak dikeluarkan oleh bank konvensional.Selain di bank konvensional banyak bank syariah ikut berperan dan berlomba-lomba dalam menyalurkan KPR melalui pembiayaan KPRS.Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan.Adapun pendewkatan penelitian yang digunakan adalah pendewkatan kaulitatif.Sumber data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder.Metode pengumpulan data dengan observasi,interview dan dokumentasi yang berkaitan langsung dengan KPRS dan KPR.Metode analisis data menggunakan metode analoisis deduktif dan komparatif.Hasil penelitian ini adalah bahwa pembiayaan KPRS merupakan salah satu produk BMI yang banyak diminati masyarakat karena dengan hadirnya pembiayaan KPRS masyarakat lebih mudah dalam memiliki rumah yang nyaman.Pembiayaan KPRS di BMI menggunakan akad musyarakah wal ijarah yang diatur dalam ketentuan fatwa Dewan Syariah Nasional Majlis Ulama Indonesia No.08/DSN-MUI/IV/2000 tentang pembiayaan musyarakah dan fatwa Dewan Syariah MUI no.09/DSN-MUI/IV/2000 tentang pembiayaan ijarah dengan tambahan perjanjian bahwa diakhir masa sewa akan dilakukan kepemilikan objek akad dari bank kepada nasabah baik dengan pelunasan pembayaran maupun dengan hibah.Perbandingan antara KPRS bank syariah dengan KPR bank konvensional.Bahwa bank syariah dalam operasionalnya menggunakan prinsip bagi hasil yang diperoleh dari tingkat keuntungan BMI dengan cara penetapan margin.Sedangkan bank konvensional dalam operasionalnya menggunakan sistem bungan yang diperoleh dari perhitungan anuitas tahunan.Dari segi jaminan pihak bank sama-sama menggunakan untuk menutup resiko apabila penjamin dana (nasabah) bermasalah.
publisher Jurusan Syariah -Prodi D-III Perbankan syariah- STAIN Pekalongan
publishDate 2010
url http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=117039
_version_ 1690547060078542848
spelling oai:slims-117039Studi Perbandingan Mekanisme Pembiayaan Pemilikan Rumah di Bank Syariah dan Bank Konvensional (Studi Kasus BMI dan BMT Cab. Pekalongan) RIZKA SIH LESTARI Dr. Makrum Kholil, M.Ag Jurusan Syariah -Prodi D-III Perbankan syariah- STAIN Pekalongan 2010 Indonesia Skripsi Skripsi xiv, 90 hal.; 30 cm. Denganh bertambahnya jumlah penduduk maka pembangunan pemukiman semakin pesat,harga rumah di daerah perkotaan menjadi sangat mahal.Kendala ini menyebabkan KPR menjadi pilihan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi sebagian besar pembelian rumah dilakukan dengan memanfaatkan kredit pemilikan rumah yang saat ini banyak dikeluarkan oleh bank konvensional.Selain di bank konvensional banyak bank syariah ikut berperan dan berlomba-lomba dalam menyalurkan KPR melalui pembiayaan KPRS.Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan.Adapun pendewkatan penelitian yang digunakan adalah pendewkatan kaulitatif.Sumber data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder.Metode pengumpulan data dengan observasi,interview dan dokumentasi yang berkaitan langsung dengan KPRS dan KPR.Metode analisis data menggunakan metode analoisis deduktif dan komparatif.Hasil penelitian ini adalah bahwa pembiayaan KPRS merupakan salah satu produk BMI yang banyak diminati masyarakat karena dengan hadirnya pembiayaan KPRS masyarakat lebih mudah dalam memiliki rumah yang nyaman.Pembiayaan KPRS di BMI menggunakan akad musyarakah wal ijarah yang diatur dalam ketentuan fatwa Dewan Syariah Nasional Majlis Ulama Indonesia No.08/DSN-MUI/IV/2000 tentang pembiayaan musyarakah dan fatwa Dewan Syariah MUI no.09/DSN-MUI/IV/2000 tentang pembiayaan ijarah dengan tambahan perjanjian bahwa diakhir masa sewa akan dilakukan kepemilikan objek akad dari bank kepada nasabah baik dengan pelunasan pembayaran maupun dengan hibah.Perbandingan antara KPRS bank syariah dengan KPR bank konvensional.Bahwa bank syariah dalam operasionalnya menggunakan prinsip bagi hasil yang diperoleh dari tingkat keuntungan BMI dengan cara penetapan margin.Sedangkan bank konvensional dalam operasionalnya menggunakan sistem bungan yang diperoleh dari perhitungan anuitas tahunan.Dari segi jaminan pihak bank sama-sama menggunakan untuk menutup resiko apabila penjamin dana (nasabah) bermasalah. Denganh bertambahnya jumlah penduduk maka pembangunan pemukiman semakin pesat,harga rumah di daerah perkotaan menjadi sangat mahal.Kendala ini menyebabkan KPR menjadi pilihan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi sebagian besar pembelian rumah dilakukan dengan memanfaatkan kredit pemilikan rumah yang saat ini banyak dikeluarkan oleh bank konvensional.Selain di bank konvensional banyak bank syariah ikut berperan dan berlomba-lomba dalam menyalurkan KPR melalui pembiayaan KPRS.Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan.Adapun pendewkatan penelitian yang digunakan adalah pendewkatan kaulitatif.Sumber data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder.Metode pengumpulan data dengan observasi,interview dan dokumentasi yang berkaitan langsung dengan KPRS dan KPR.Metode analisis data menggunakan metode analoisis deduktif dan komparatif.Hasil penelitian ini adalah bahwa pembiayaan KPRS merupakan salah satu produk BMI yang banyak diminati masyarakat karena dengan hadirnya pembiayaan KPRS masyarakat lebih mudah dalam memiliki rumah yang nyaman.Pembiayaan KPRS di BMI menggunakan akad musyarakah wal ijarah yang diatur dalam ketentuan fatwa Dewan Syariah Nasional Majlis Ulama Indonesia No.08/DSN-MUI/IV/2000 tentang pembiayaan musyarakah dan fatwa Dewan Syariah MUI no.09/DSN-MUI/IV/2000 tentang pembiayaan ijarah dengan tambahan perjanjian bahwa diakhir masa sewa akan dilakukan kepemilikan objek akad dari bank kepada nasabah baik dengan pelunasan pembayaran maupun dengan hibah.Perbandingan antara KPRS bank syariah dengan KPR bank konvensional.Bahwa bank syariah dalam operasionalnya menggunakan prinsip bagi hasil yang diperoleh dari tingkat keuntungan BMI dengan cara penetapan margin.Sedangkan bank konvensional dalam operasionalnya menggunakan sistem bungan yang diperoleh dari perhitungan anuitas tahunan.Dari segi jaminan pihak bank sama-sama menggunakan untuk menutup resiko apabila penjamin dana (nasabah) bermasalah. Pinjam meminjam 2X4.22 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=117039 2X4.22 LES s 11TA117039.00
score 11.174184