Manajemen Stres Kerja Pada Guru SMP Negeri 1 Ulujami Kabupaten Pemalang

Kata kunci : Manajemen stres kerja guru. Dalam dinamika profesi guru, besar kemungkinan muncul berbagai masalah yang dapat memicu stres. Oleh karena itu, untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran, seorang guru harus mampu mengelola stres yang muncul dalam dinamika profesinya. Seorang guru harus mamp...

Descripció completa

Guardat en:
Dades bibliogràfiques
Autors principals: MINUK MUTOHAROH, Siti Mumun Muniroh, S.Psi, M.A
Format: Online
Idioma:Indonesia
Publicat: Jurusan Tarbiyah-Pendidikan Agama Islam - STAIN Pekalongan 2014
Accés en línia:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=122921
Etiquetes: Afegir etiqueta
Sense etiquetes, Sigues el primer a etiquetar aquest registre!
id oai:slims-122921
recordtype slims
institution IAIN Pekalongan
collection Book
language Indonesia
format Online
author MINUK MUTOHAROH
Siti Mumun Muniroh, S.Psi, M.A
spellingShingle MINUK MUTOHAROH
Siti Mumun Muniroh, S.Psi, M.A
Manajemen Stres Kerja Pada Guru SMP Negeri 1 Ulujami Kabupaten Pemalang
author_facet MINUK MUTOHAROH
Siti Mumun Muniroh, S.Psi, M.A
author_sort MINUK MUTOHAROH
title Manajemen Stres Kerja Pada Guru SMP Negeri 1 Ulujami Kabupaten Pemalang
title_short Manajemen Stres Kerja Pada Guru SMP Negeri 1 Ulujami Kabupaten Pemalang
title_full Manajemen Stres Kerja Pada Guru SMP Negeri 1 Ulujami Kabupaten Pemalang
title_fullStr Manajemen Stres Kerja Pada Guru SMP Negeri 1 Ulujami Kabupaten Pemalang
title_full_unstemmed Manajemen Stres Kerja Pada Guru SMP Negeri 1 Ulujami Kabupaten Pemalang
title_sort manajemen stres kerja pada guru smp negeri 1 ulujami kabupaten pemalang
description Kata kunci : Manajemen stres kerja guru. Dalam dinamika profesi guru, besar kemungkinan muncul berbagai masalah yang dapat memicu stres. Oleh karena itu, untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran, seorang guru harus mampu mengelola stres yang muncul dalam dinamika profesinya. Seorang guru harus mampu mengukur kadar stres yang dialami dan memanajemen stres dengan baik. Bila kadarnya masih bisa dikendalikan, maka guru dapat belajar untuk menghindari dystress, dan jika memungkinkan mengubahnya menjadi eustress. Akan tetapi, jika kadarnya berada pada tingkat hyperstress, maka mengurangi stres lebih penting dari pada mengelola stres. Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah apa yang menjadi sumber stres (stresor) pada beberapa guru di SMP Negeri 1 Ulujami Kabupaten Pemalang?, Bagaimana efek stres yang terjadi pada beberapa guru di SMP Negeri 1 Ulujami Kabupaten Pemalang? Bagaimana guru SMP Negeri 1 Ulujami memanajemen stres kerja guru Kabupaten Pemalang?, adapun tujuan penelitian nya: Untuk mengetahui sumber-sumber stres kerja (stresor) pada beberapa guru di SMP Negeri 1 Ulujami Kabupaten Pemalang. Untuk mendeskripsikan efek-efek stres kerja yang terjadi pada beberapa guru di SMP Negeri 1 Ulujami Kabupaten Pemalang. Untuk menelusuri lebih lanjut manajemen stres kerja yang dilakukan oleh guru SMP Negeri 1 Ulujami Kabupaten Pemalang. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kulitatif sedangkan Jenis penelitian adalah penelitian lapangan. Dimana penulis mengekspolari berbagai data dari delapan partisipan yang telah dipilih dengan metode penentuan sampelnya purposive sampling. Sedangkan Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, interview, angket dan dokumentasi. Sementara teknik analis datanya menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa Sumber-sumber stres kerja pada guru SMP Negeri 1 Ulujami meliputi enam faktor yaitu konflik internal berupa kesenjangan antara realita dan harapan; kontrak kerja yang berupa masalah finansial yaitu honorarium; rancangan pekerjaan yang berupa pergantian kurikulum dan birokrasinya; interaksi sosial yang berupa hubungan dengan atas dan rekan guru serta wali siswa yang kurang baik dan permasalahan peserta didik serta interaksi sosial dengan wali siswa yang kurang baik; lingkungan fisik yang berupa lain cuaca yang berubah-ubah dan polusi udara serta kebisingan; dan sosial budaya yaitu masalah gender dan beban ganda bagi guru perempuan. Efek-efek stres kerja yang dirasakan meliputi efek positif dan efek negatif. Efek positif yang dirasakan adalah merasa tertantang, termotivasi dan terstimulasi oleh stressor yang muncul dalam dinamikan profesinya. Sedangkan efek negatifnya berupa efek atau akibat subjektif barupa merasa terpencil atau diasingkan, merasa kecewa, kurang mempedulikan orang lain, emosi sesaat, jenuh dan gelisah; akibat perilaku yang muncul hanya berupa perilaku harian yang umum dan wajar seperti tertawa gelisah dan meminum obat pereda sakit; akibat fisiologis yang dirasakan adalah sakit kepala dan tekanan darah meningkat; dan akibat keorganisasian kepuasan kerja rendah, dan merasa malas/ kurang semangat.sedangkan untuk manajemen stres kerja, tiap guru mempunyai stategi khusus untuk mengelola stres yang di alaminya. Manajemen stres yang digunakan adalah manajemen fisik dengan cara relaksasi pikiran melalui jalan-jalan, mendengarkan musik, melalui pijatan dan istirahat sejenak dengan tiduran, dan khusus untuk menghilangkan efek fisiologis yang menjadi pilihan adalah dengan mengkonsumsi obat pereda sakit; strategi yang berorientasi masalah melalui Emotional focused coping dan problem focused coping; strategi kognitif dilakukan dengan pembentukan reaksi dan represi; dan strategi sosial dengan mencari bantuan dan dukungan dari rekan kerja atau dari kepala sekolah atau sebaliknya membantu orang lain dan memberikan dukungan pada orang lain. Masing-masing strategi tersebut tidak digunakan sendiri-sendiri namun dikombinasikan dengan baik agar proses manajemen stres dapat lebih efektif.
publisher Jurusan Tarbiyah-Pendidikan Agama Islam - STAIN Pekalongan
publishDate 2014
url http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=122921
_version_ 1690546968347017216
spelling oai:slims-122921Manajemen Stres Kerja Pada Guru SMP Negeri 1 Ulujami Kabupaten Pemalang MINUK MUTOHAROH Siti Mumun Muniroh, S.Psi, M.A Jurusan Tarbiyah-Pendidikan Agama Islam - STAIN Pekalongan 2014 Indonesia Skripsi Skripsi xiv,71 hal.; 21X30 cm. Kata kunci : Manajemen stres kerja guru. Dalam dinamika profesi guru, besar kemungkinan muncul berbagai masalah yang dapat memicu stres. Oleh karena itu, untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran, seorang guru harus mampu mengelola stres yang muncul dalam dinamika profesinya. Seorang guru harus mampu mengukur kadar stres yang dialami dan memanajemen stres dengan baik. Bila kadarnya masih bisa dikendalikan, maka guru dapat belajar untuk menghindari dystress, dan jika memungkinkan mengubahnya menjadi eustress. Akan tetapi, jika kadarnya berada pada tingkat hyperstress, maka mengurangi stres lebih penting dari pada mengelola stres. Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah apa yang menjadi sumber stres (stresor) pada beberapa guru di SMP Negeri 1 Ulujami Kabupaten Pemalang?, Bagaimana efek stres yang terjadi pada beberapa guru di SMP Negeri 1 Ulujami Kabupaten Pemalang? Bagaimana guru SMP Negeri 1 Ulujami memanajemen stres kerja guru Kabupaten Pemalang?, adapun tujuan penelitian nya: Untuk mengetahui sumber-sumber stres kerja (stresor) pada beberapa guru di SMP Negeri 1 Ulujami Kabupaten Pemalang. Untuk mendeskripsikan efek-efek stres kerja yang terjadi pada beberapa guru di SMP Negeri 1 Ulujami Kabupaten Pemalang. Untuk menelusuri lebih lanjut manajemen stres kerja yang dilakukan oleh guru SMP Negeri 1 Ulujami Kabupaten Pemalang. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kulitatif sedangkan Jenis penelitian adalah penelitian lapangan. Dimana penulis mengekspolari berbagai data dari delapan partisipan yang telah dipilih dengan metode penentuan sampelnya purposive sampling. Sedangkan Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, interview, angket dan dokumentasi. Sementara teknik analis datanya menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa Sumber-sumber stres kerja pada guru SMP Negeri 1 Ulujami meliputi enam faktor yaitu konflik internal berupa kesenjangan antara realita dan harapan; kontrak kerja yang berupa masalah finansial yaitu honorarium; rancangan pekerjaan yang berupa pergantian kurikulum dan birokrasinya; interaksi sosial yang berupa hubungan dengan atas dan rekan guru serta wali siswa yang kurang baik dan permasalahan peserta didik serta interaksi sosial dengan wali siswa yang kurang baik; lingkungan fisik yang berupa lain cuaca yang berubah-ubah dan polusi udara serta kebisingan; dan sosial budaya yaitu masalah gender dan beban ganda bagi guru perempuan. Efek-efek stres kerja yang dirasakan meliputi efek positif dan efek negatif. Efek positif yang dirasakan adalah merasa tertantang, termotivasi dan terstimulasi oleh stressor yang muncul dalam dinamikan profesinya. Sedangkan efek negatifnya berupa efek atau akibat subjektif barupa merasa terpencil atau diasingkan, merasa kecewa, kurang mempedulikan orang lain, emosi sesaat, jenuh dan gelisah; akibat perilaku yang muncul hanya berupa perilaku harian yang umum dan wajar seperti tertawa gelisah dan meminum obat pereda sakit; akibat fisiologis yang dirasakan adalah sakit kepala dan tekanan darah meningkat; dan akibat keorganisasian kepuasan kerja rendah, dan merasa malas/ kurang semangat.sedangkan untuk manajemen stres kerja, tiap guru mempunyai stategi khusus untuk mengelola stres yang di alaminya. Manajemen stres yang digunakan adalah manajemen fisik dengan cara relaksasi pikiran melalui jalan-jalan, mendengarkan musik, melalui pijatan dan istirahat sejenak dengan tiduran, dan khusus untuk menghilangkan efek fisiologis yang menjadi pilihan adalah dengan mengkonsumsi obat pereda sakit; strategi yang berorientasi masalah melalui Emotional focused coping dan problem focused coping; strategi kognitif dilakukan dengan pembentukan reaksi dan represi; dan strategi sosial dengan mencari bantuan dan dukungan dari rekan kerja atau dari kepala sekolah atau sebaliknya membantu orang lain dan memberikan dukungan pada orang lain. Masing-masing strategi tersebut tidak digunakan sendiri-sendiri namun dikombinasikan dengan baik agar proses manajemen stres dapat lebih efektif. Kata kunci : Manajemen stres kerja guru. Dalam dinamika profesi guru, besar kemungkinan muncul berbagai masalah yang dapat memicu stres. Oleh karena itu, untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran, seorang guru harus mampu mengelola stres yang muncul dalam dinamika profesinya. Seorang guru harus mampu mengukur kadar stres yang dialami dan memanajemen stres dengan baik. Bila kadarnya masih bisa dikendalikan, maka guru dapat belajar untuk menghindari dystress, dan jika memungkinkan mengubahnya menjadi eustress. Akan tetapi, jika kadarnya berada pada tingkat hyperstress, maka mengurangi stres lebih penting dari pada mengelola stres. Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah apa yang menjadi sumber stres (stresor) pada beberapa guru di SMP Negeri 1 Ulujami Kabupaten Pemalang?, Bagaimana efek stres yang terjadi pada beberapa guru di SMP Negeri 1 Ulujami Kabupaten Pemalang? Bagaimana guru SMP Negeri 1 Ulujami memanajemen stres kerja guru Kabupaten Pemalang?, adapun tujuan penelitian nya: Untuk mengetahui sumber-sumber stres kerja (stresor) pada beberapa guru di SMP Negeri 1 Ulujami Kabupaten Pemalang. Untuk mendeskripsikan efek-efek stres kerja yang terjadi pada beberapa guru di SMP Negeri 1 Ulujami Kabupaten Pemalang. Untuk menelusuri lebih lanjut manajemen stres kerja yang dilakukan oleh guru SMP Negeri 1 Ulujami Kabupaten Pemalang. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kulitatif sedangkan Jenis penelitian adalah penelitian lapangan. Dimana penulis mengekspolari berbagai data dari delapan partisipan yang telah dipilih dengan metode penentuan sampelnya purposive sampling. Sedangkan Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, interview, angket dan dokumentasi. Sementara teknik analis datanya menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa Sumber-sumber stres kerja pada guru SMP Negeri 1 Ulujami meliputi enam faktor yaitu konflik internal berupa kesenjangan antara realita dan harapan; kontrak kerja yang berupa masalah finansial yaitu honorarium; rancangan pekerjaan yang berupa pergantian kurikulum dan birokrasinya; interaksi sosial yang berupa hubungan dengan atas dan rekan guru serta wali siswa yang kurang baik dan permasalahan peserta didik serta interaksi sosial dengan wali siswa yang kurang baik; lingkungan fisik yang berupa lain cuaca yang berubah-ubah dan polusi udara serta kebisingan; dan sosial budaya yaitu masalah gender dan beban ganda bagi guru perempuan. Efek-efek stres kerja yang dirasakan meliputi efek positif dan efek negatif. Efek positif yang dirasakan adalah merasa tertantang, termotivasi dan terstimulasi oleh stressor yang muncul dalam dinamikan profesinya. Sedangkan efek negatifnya berupa efek atau akibat subjektif barupa merasa terpencil atau diasingkan, merasa kecewa, kurang mempedulikan orang lain, emosi sesaat, jenuh dan gelisah; akibat perilaku yang muncul hanya berupa perilaku harian yang umum dan wajar seperti tertawa gelisah dan meminum obat pereda sakit; akibat fisiologis yang dirasakan adalah sakit kepala dan tekanan darah meningkat; dan akibat keorganisasian kepuasan kerja rendah, dan merasa malas/ kurang semangat.sedangkan untuk manajemen stres kerja, tiap guru mempunyai stategi khusus untuk mengelola stres yang di alaminya. Manajemen stres yang digunakan adalah manajemen fisik dengan cara relaksasi pikiran melalui jalan-jalan, mendengarkan musik, melalui pijatan dan istirahat sejenak dengan tiduran, dan khusus untuk menghilangkan efek fisiologis yang menjadi pilihan adalah dengan mengkonsumsi obat pereda sakit; strategi yang berorientasi masalah melalui Emotional focused coping dan problem focused coping; strategi kognitif dilakukan dengan pembentukan reaksi dan represi; dan strategi sosial dengan mencari bantuan dan dukungan dari rekan kerja atau dari kepala sekolah atau sebaliknya membantu orang lain dan memberikan dukungan pada orang lain. Masing-masing strategi tersebut tidak digunakan sendiri-sendiri namun dikombinasikan dengan baik agar proses manajemen stres dapat lebih efektif. Pendidikan : Manajemen Tenaga Pengajar PAI14.1229 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=122921 PAI14.1229 MUT m 12SK122921.00 12SK122921.01
score 11.174184