Analisis Yuridis Terhadap Putusan No.0689/Pdt.G/2013/PA.kjn Tentang Cerai Gugat Yang di Tolak Hakim

Dalam pengajuan gugatan perceraian tidak selamanya selalu dikabulkan oleh majelis hakim Pengadilan Agama, ada juga yang tidak dikabulkan karena terdapat beberapa hal yang sekiranya dianggap telah menyalahi aturan. Dari sekian perkara yang masuk di Pengadilan Agama Kajen, ada 3 perkara cerai...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: SITI MARYA ULFAH, Dr.Shinta Dewi Rismawati,SH.MH
Format: Online
Language:Indonesia
Published: Jurusa Syariah-ProdAl Ahwal Al Syakhsiyyahi - STAIN Pekalongan 2014
Online Access:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=14311
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
id oai:slims-14311
recordtype slims
institution IAIN Pekalongan
collection Book
language Indonesia
format Online
author SITI MARYA ULFAH
Dr.Shinta Dewi Rismawati,SH.MH
spellingShingle SITI MARYA ULFAH
Dr.Shinta Dewi Rismawati,SH.MH
Analisis Yuridis Terhadap Putusan No.0689/Pdt.G/2013/PA.kjn Tentang Cerai Gugat Yang di Tolak Hakim
author_facet SITI MARYA ULFAH
Dr.Shinta Dewi Rismawati,SH.MH
author_sort SITI MARYA ULFAH
title Analisis Yuridis Terhadap Putusan No.0689/Pdt.G/2013/PA.kjn Tentang Cerai Gugat Yang di Tolak Hakim
title_short Analisis Yuridis Terhadap Putusan No.0689/Pdt.G/2013/PA.kjn Tentang Cerai Gugat Yang di Tolak Hakim
title_full Analisis Yuridis Terhadap Putusan No.0689/Pdt.G/2013/PA.kjn Tentang Cerai Gugat Yang di Tolak Hakim
title_fullStr Analisis Yuridis Terhadap Putusan No.0689/Pdt.G/2013/PA.kjn Tentang Cerai Gugat Yang di Tolak Hakim
title_full_unstemmed Analisis Yuridis Terhadap Putusan No.0689/Pdt.G/2013/PA.kjn Tentang Cerai Gugat Yang di Tolak Hakim
title_sort analisis yuridis terhadap putusan no.0689/pdt.g/2013/pa.kjn tentang cerai gugat yang di tolak hakim
description Dalam pengajuan gugatan perceraian tidak selamanya selalu dikabulkan oleh majelis hakim Pengadilan Agama, ada juga yang tidak dikabulkan karena terdapat beberapa hal yang sekiranya dianggap telah menyalahi aturan. Dari sekian perkara yang masuk di Pengadilan Agama Kajen, ada 3 perkara cerai gugat yang ditolak hakim. Alasan hakim dalam menolak ketiga gugatan tersebut sama yaitu tidak ada bukti yang dapat membuktikan gugatannya. Salah satunya adalah perkara No.0689/Pdt.G/ 2013/PA.Kjn. Peneliti memilih perkara tersebut karena lebih menarik dibandingkan yang lainnya, yakni dalam hal pembuktian alasan perceraian bahwa suami telah melanggar sighat taklik talak. Selanjutnya putusan dianalisis berdasarkan UU dengan pendekatan legal hermeneutika, mengingat perkara ini ditolak oleh majelis hakim yang disebabkan karena Penggugat tidak berhasil membuktikan dalil gugatannya dalam persidangan. Sehingga dirumuskan masalah bagaimana analisis yuridis putusan hakim Pengadilan Agama Kajen No. 0689/Pdt.G/2013/PA.Kjn dalam kajian legal hermeneutika? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis yuridis putusan majelis hakim Pengadilan Agama Kajen No. 0689/Pdt.G/2013/PA.Kjn dalam kajian legal hermeneutika. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) yang bersifat preskriptif analitis dengan menggunakan sumber data sekunder yaitu bahan hukum primer dan sekunder. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Kemudian data dianalisis denngan menggunakan teknik content analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hakim Pengadilan Agama Kajen dalam menjatuhkan putusannya telah mendialogkan 3 tahapan dalam legal hermeneutik yaitu telah mencoba menghubungkan antara teks (UU No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, Kompilasi hukum Islam dan HIR), konteks (fakta adanya rekayasa alasan perceraian yang dikaitkan dengan pembuktian), dan kontekstualisasi (menjembatani teks dan konteks dalam bentuk putusan hukum) sehingga gugatan Penggugat ditolak.
publisher Jurusa Syariah-ProdAl Ahwal Al Syakhsiyyahi - STAIN Pekalongan
publishDate 2014
url http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=14311
_version_ 1690547519756435456
spelling oai:slims-14311Analisis Yuridis Terhadap Putusan No.0689/Pdt.G/2013/PA.kjn Tentang Cerai Gugat Yang di Tolak Hakim SITI MARYA ULFAH Dr.Shinta Dewi Rismawati,SH.MH Jurusa Syariah-ProdAl Ahwal Al Syakhsiyyahi - STAIN Pekalongan 2014 Indonesia Skripsi Skripsi xi.103 hal.; 21 x 30 cm. Dalam pengajuan gugatan perceraian tidak selamanya selalu dikabulkan oleh majelis hakim Pengadilan Agama, ada juga yang tidak dikabulkan karena terdapat beberapa hal yang sekiranya dianggap telah menyalahi aturan. Dari sekian perkara yang masuk di Pengadilan Agama Kajen, ada 3 perkara cerai gugat yang ditolak hakim. Alasan hakim dalam menolak ketiga gugatan tersebut sama yaitu tidak ada bukti yang dapat membuktikan gugatannya. Salah satunya adalah perkara No.0689/Pdt.G/ 2013/PA.Kjn. Peneliti memilih perkara tersebut karena lebih menarik dibandingkan yang lainnya, yakni dalam hal pembuktian alasan perceraian bahwa suami telah melanggar sighat taklik talak. Selanjutnya putusan dianalisis berdasarkan UU dengan pendekatan legal hermeneutika, mengingat perkara ini ditolak oleh majelis hakim yang disebabkan karena Penggugat tidak berhasil membuktikan dalil gugatannya dalam persidangan. Sehingga dirumuskan masalah bagaimana analisis yuridis putusan hakim Pengadilan Agama Kajen No. 0689/Pdt.G/2013/PA.Kjn dalam kajian legal hermeneutika? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis yuridis putusan majelis hakim Pengadilan Agama Kajen No. 0689/Pdt.G/2013/PA.Kjn dalam kajian legal hermeneutika. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) yang bersifat preskriptif analitis dengan menggunakan sumber data sekunder yaitu bahan hukum primer dan sekunder. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Kemudian data dianalisis denngan menggunakan teknik content analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hakim Pengadilan Agama Kajen dalam menjatuhkan putusannya telah mendialogkan 3 tahapan dalam legal hermeneutik yaitu telah mencoba menghubungkan antara teks (UU No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, Kompilasi hukum Islam dan HIR), konteks (fakta adanya rekayasa alasan perceraian yang dikaitkan dengan pembuktian), dan kontekstualisasi (menjembatani teks dan konteks dalam bentuk putusan hukum) sehingga gugatan Penggugat ditolak. Dalam pengajuan gugatan perceraian tidak selamanya selalu dikabulkan oleh majelis hakim Pengadilan Agama, ada juga yang tidak dikabulkan karena terdapat beberapa hal yang sekiranya dianggap telah menyalahi aturan. Dari sekian perkara yang masuk di Pengadilan Agama Kajen, ada 3 perkara cerai gugat yang ditolak hakim. Alasan hakim dalam menolak ketiga gugatan tersebut sama yaitu tidak ada bukti yang dapat membuktikan gugatannya. Salah satunya adalah perkara No.0689/Pdt.G/ 2013/PA.Kjn. Peneliti memilih perkara tersebut karena lebih menarik dibandingkan yang lainnya, yakni dalam hal pembuktian alasan perceraian bahwa suami telah melanggar sighat taklik talak. Selanjutnya putusan dianalisis berdasarkan UU dengan pendekatan legal hermeneutika, mengingat perkara ini ditolak oleh majelis hakim yang disebabkan karena Penggugat tidak berhasil membuktikan dalil gugatannya dalam persidangan. Sehingga dirumuskan masalah bagaimana analisis yuridis putusan hakim Pengadilan Agama Kajen No. 0689/Pdt.G/2013/PA.Kjn dalam kajian legal hermeneutika? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis yuridis putusan majelis hakim Pengadilan Agama Kajen No. 0689/Pdt.G/2013/PA.Kjn dalam kajian legal hermeneutika. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) yang bersifat preskriptif analitis dengan menggunakan sumber data sekunder yaitu bahan hukum primer dan sekunder. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Kemudian data dianalisis denngan menggunakan teknik content analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hakim Pengadilan Agama Kajen dalam menjatuhkan putusannya telah mendialogkan 3 tahapan dalam legal hermeneutik yaitu telah mencoba menghubungkan antara teks (UU No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, Kompilasi hukum Islam dan HIR), konteks (fakta adanya rekayasa alasan perceraian yang dikaitkan dengan pembuktian), dan kontekstualisasi (menjembatani teks dan konteks dalam bentuk putusan hukum) sehingga gugatan Penggugat ditolak. ASI5.143 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=14311 ASI5.143 ULF a 01SK014311.00
score 11.174184