Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Setelah Perubahan Status Dari Unit Usaha Syariah [UUS] Menjadi Badan Usaha Syariah [BUS]
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia sangat pesat beberapa tahun terakhir ini. Hal ini disebabkan karena banyak diantara bank-bank konvensional melakukan spin off dari Unit Usaha Syariah (UUS) menjadi Badan Usaha Syariah (BUS). Tak terkecuali BNI dan BRI yang keduanya sama-sama melakukan spin...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
格式: | Online |
语言: | Indonesia |
出版: |
Jurusan Syariah Prodi S-1 Ekonomi Syariah STAIN Pekalongan
2012
|
在线阅读: | http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=3413 |
标签: |
添加标签
没有标签, 成为第一个标记此记录!
|
id |
oai:slims-3413 |
---|---|
recordtype |
slims |
institution |
IAIN Pekalongan |
collection |
Book |
language |
Indonesia |
format |
Online |
author |
SISKA PROBOWATI Karima Tamara, S.T., M.M |
spellingShingle |
SISKA PROBOWATI Karima Tamara, S.T., M.M Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Setelah Perubahan Status Dari Unit Usaha Syariah [UUS] Menjadi Badan Usaha Syariah [BUS] |
author_facet |
SISKA PROBOWATI Karima Tamara, S.T., M.M |
author_sort |
SISKA PROBOWATI |
title |
Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Setelah Perubahan Status Dari Unit Usaha Syariah [UUS] Menjadi Badan Usaha Syariah [BUS] |
title_short |
Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Setelah Perubahan Status Dari Unit Usaha Syariah [UUS] Menjadi Badan Usaha Syariah [BUS] |
title_full |
Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Setelah Perubahan Status Dari Unit Usaha Syariah [UUS] Menjadi Badan Usaha Syariah [BUS] |
title_fullStr |
Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Setelah Perubahan Status Dari Unit Usaha Syariah [UUS] Menjadi Badan Usaha Syariah [BUS] |
title_full_unstemmed |
Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Setelah Perubahan Status Dari Unit Usaha Syariah [UUS] Menjadi Badan Usaha Syariah [BUS] |
title_sort |
analisis perbandingan kinerja keuangan perbankan syariah setelah perubahan status dari unit usaha syariah [uus] menjadi badan usaha syariah [bus] |
description |
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia sangat pesat beberapa tahun terakhir ini. Hal ini disebabkan karena banyak diantara bank-bank konvensional melakukan spin off dari Unit Usaha Syariah (UUS) menjadi Badan Usaha Syariah (BUS). Tak terkecuali BNI dan BRI yang keduanya sama-sama melakukan spin off untuk membuka bank yang beroperasi sesuai dengan sistem syariah. Terlebih lagi pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang No.21 tahun 2008 tentang perbankan syariah yang semakin mendorong pertumbuhan bank syariah di Indonesia.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara kinerja keuangan BNI Syariah dan BRI Syariah pasca perubahan statusnya dari Unit Usaha Syariah menjadi Badan Usaha Syariah (spin off). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan bank perbulan periode Juni 2010 – Desember 2011. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis rasio keuangan berupa rasio solvabilitas, likuiditas dan profitabilitas, dengan menggnakan alat uji hipotesis berupa independent sample t test.
Hasil Independent sample t test yang dilakukan menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan BNI Syariah dan BRI Syariah untuk QR, ROA dan ROE. Untuk QR didapat thitung (4,384) > ttabel (2,03) dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, sedangkan untuk ROA didapat (3,186) > ttabel (2,03) dengan nilai signifikansi sebesar 0,004 < 0,05. Dan untuk ROE diperoleh nilai thitung (2,735) > ttabel (2,03) dengan nilai signifikansi sebesar 0,010 < 0,05. Sedangkan untuk CAR dan FDR tidak menunjukan perbedaan yang signifikan. Hal itu terlihat dari nilai CAR yang didapat yaitu thitung (-1,757) < ttabel (2,03) dengan nilai signifikansi sebesar 0,087 > 0,05. Dan untuk FDR didapat thitung (0,306) < ttabel (2,03) dengan nilai signifikansi sebesar 0,762 > 0,05. Ditinjau dari rasio solvabilitas, likuiditas dan profitabilitas, kinerja keuangan BNI Syariah dan BRI Syariah tergolong sebagai bank umum syariah yang berkinerja baik, meskipun kedua bank tersebut pernah mengalami negative spread/ kerugian pada bulan Juli, Agustus dan September 2010 untuk BNI Syariah, dan bulan Januari dan Februari 2011 untuk BRI Syariah.
|
publisher |
Jurusan Syariah Prodi S-1 Ekonomi Syariah STAIN Pekalongan |
publishDate |
2012 |
url |
http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=3413 |
_version_ |
1690547561609297920 |
spelling |
oai:slims-3413Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Setelah Perubahan Status Dari Unit Usaha Syariah [UUS] Menjadi Badan Usaha Syariah [BUS] SISKA PROBOWATI Karima Tamara, S.T., M.M Jurusan Syariah Prodi S-1 Ekonomi Syariah STAIN Pekalongan 2012 Indonesia Skripsi Skripsi xiv.;.112 hal.; 21X30 cm. Perkembangan perbankan syariah di Indonesia sangat pesat beberapa tahun terakhir ini. Hal ini disebabkan karena banyak diantara bank-bank konvensional melakukan spin off dari Unit Usaha Syariah (UUS) menjadi Badan Usaha Syariah (BUS). Tak terkecuali BNI dan BRI yang keduanya sama-sama melakukan spin off untuk membuka bank yang beroperasi sesuai dengan sistem syariah. Terlebih lagi pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang No.21 tahun 2008 tentang perbankan syariah yang semakin mendorong pertumbuhan bank syariah di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara kinerja keuangan BNI Syariah dan BRI Syariah pasca perubahan statusnya dari Unit Usaha Syariah menjadi Badan Usaha Syariah (spin off). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan bank perbulan periode Juni 2010 – Desember 2011. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis rasio keuangan berupa rasio solvabilitas, likuiditas dan profitabilitas, dengan menggnakan alat uji hipotesis berupa independent sample t test. Hasil Independent sample t test yang dilakukan menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan BNI Syariah dan BRI Syariah untuk QR, ROA dan ROE. Untuk QR didapat thitung (4,384) > ttabel (2,03) dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, sedangkan untuk ROA didapat (3,186) > ttabel (2,03) dengan nilai signifikansi sebesar 0,004 < 0,05. Dan untuk ROE diperoleh nilai thitung (2,735) > ttabel (2,03) dengan nilai signifikansi sebesar 0,010 < 0,05. Sedangkan untuk CAR dan FDR tidak menunjukan perbedaan yang signifikan. Hal itu terlihat dari nilai CAR yang didapat yaitu thitung (-1,757) < ttabel (2,03) dengan nilai signifikansi sebesar 0,087 > 0,05. Dan untuk FDR didapat thitung (0,306) < ttabel (2,03) dengan nilai signifikansi sebesar 0,762 > 0,05. Ditinjau dari rasio solvabilitas, likuiditas dan profitabilitas, kinerja keuangan BNI Syariah dan BRI Syariah tergolong sebagai bank umum syariah yang berkinerja baik, meskipun kedua bank tersebut pernah mengalami negative spread/ kerugian pada bulan Juli, Agustus dan September 2010 untuk BNI Syariah, dan bulan Januari dan Februari 2011 untuk BRI Syariah. Perkembangan perbankan syariah di Indonesia sangat pesat beberapa tahun terakhir ini. Hal ini disebabkan karena banyak diantara bank-bank konvensional melakukan spin off dari Unit Usaha Syariah (UUS) menjadi Badan Usaha Syariah (BUS). Tak terkecuali BNI dan BRI yang keduanya sama-sama melakukan spin off untuk membuka bank yang beroperasi sesuai dengan sistem syariah. Terlebih lagi pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang No.21 tahun 2008 tentang perbankan syariah yang semakin mendorong pertumbuhan bank syariah di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara kinerja keuangan BNI Syariah dan BRI Syariah pasca perubahan statusnya dari Unit Usaha Syariah menjadi Badan Usaha Syariah (spin off). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan bank perbulan periode Juni 2010 – Desember 2011. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis rasio keuangan berupa rasio solvabilitas, likuiditas dan profitabilitas, dengan menggnakan alat uji hipotesis berupa independent sample t test. Hasil Independent sample t test yang dilakukan menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan BNI Syariah dan BRI Syariah untuk QR, ROA dan ROE. Untuk QR didapat thitung (4,384) > ttabel (2,03) dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, sedangkan untuk ROA didapat (3,186) > ttabel (2,03) dengan nilai signifikansi sebesar 0,004 < 0,05. Dan untuk ROE diperoleh nilai thitung (2,735) > ttabel (2,03) dengan nilai signifikansi sebesar 0,010 < 0,05. Sedangkan untuk CAR dan FDR tidak menunjukan perbedaan yang signifikan. Hal itu terlihat dari nilai CAR yang didapat yaitu thitung (-1,757) < ttabel (2,03) dengan nilai signifikansi sebesar 0,087 > 0,05. Dan untuk FDR didapat thitung (0,306) < ttabel (2,03) dengan nilai signifikansi sebesar 0,762 > 0,05. Ditinjau dari rasio solvabilitas, likuiditas dan profitabilitas, kinerja keuangan BNI Syariah dan BRI Syariah tergolong sebagai bank umum syariah yang berkinerja baik, meskipun kedua bank tersebut pernah mengalami negative spread/ kerugian pada bulan Juli, Agustus dan September 2010 untuk BNI Syariah, dan bulan Januari dan Februari 2011 untuk BRI Syariah. Muamalat : Bank ES12.034 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=3413 ES12.034 PRO a 00SK003413.00 |
score |
11.174184 |