Pembentukan Karakter Peduli Sosial Siswa Melalui Kegiatan Berinfak SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang
Perkembangan zaman yang semakin maju, munculnya teknologi yang semakin canggih, adanya asimilasi budaya serta keadaan lingkungan, menjadikan manusia itu bersikap individualisme yaitu sikap yang mementingkan dirinya sendiri, kurangnya hubungan sosial atau bersikap cuek terhadap keadaan lingku...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Online |
Language: | Indonesia |
Published: |
Jurusan Tarbiyah-Pendidikan Agama Islam - STAIN Pekalongan
2015
|
Online Access: | http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=4322 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
id |
oai:slims-4322 |
---|---|
recordtype |
slims |
institution |
IAIN Pekalongan |
collection |
Book |
language |
Indonesia |
format |
Online |
author |
Dr. Sopiah, M. Ag Rahmawati (2021111092) |
spellingShingle |
Dr. Sopiah, M. Ag Rahmawati (2021111092) Pembentukan Karakter Peduli Sosial Siswa Melalui Kegiatan Berinfak SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang |
author_facet |
Dr. Sopiah, M. Ag Rahmawati (2021111092) |
author_sort |
Dr. Sopiah, M. Ag |
title |
Pembentukan Karakter Peduli Sosial Siswa Melalui Kegiatan Berinfak SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang |
title_short |
Pembentukan Karakter Peduli Sosial Siswa Melalui Kegiatan Berinfak SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang |
title_full |
Pembentukan Karakter Peduli Sosial Siswa Melalui Kegiatan Berinfak SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang |
title_fullStr |
Pembentukan Karakter Peduli Sosial Siswa Melalui Kegiatan Berinfak SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang |
title_full_unstemmed |
Pembentukan Karakter Peduli Sosial Siswa Melalui Kegiatan Berinfak SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang |
title_sort |
pembentukan karakter peduli sosial siswa melalui kegiatan berinfak smp muhammadiyah 7 ampelgading pemalang |
description |
Perkembangan zaman yang semakin maju, munculnya teknologi yang
semakin canggih, adanya asimilasi budaya serta keadaan lingkungan, menjadikan
manusia itu bersikap individualisme yaitu sikap yang mementingkan dirinya sendiri,
kurangnya hubungan sosial atau bersikap cuek terhadap keadaan lingkungan sekitar.
Apabila sikap individualisme tersebut kurang diperhatikan maka akan tertanam dalam
diri manusia sehingga dapat melahirkan suatu sikap egois yang baru dalam diri
seseorang. Maka dari itu sekolah yang dianggap oleh masyarakat sebagai tempat
pendidikan yang dapat membantu menanamkan atau membentuk karakter yang baik
pada seseorang berupaya membentuk karakter yang berhubungan dengan kepedulian
akan sesama maupun sosial. Adapun dalam membentuk karakter peduli sosial yaitu
dengan menerapkan semacam budaya sekolah yang melalui suatu kegiatan-kegiatan
sekolah, salah satunya adalah kegiatan berinfak.
Berdasarkan pemaparan di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini
adalah Bagaimana pembentukan karakter peduli sosial siswa melalui kegiatan
berinfak SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang? Serta Apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pembentukan karakter peduli sosial siswa
melalui kegiatan berinfak SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang?.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembentukan karakter peduli sosial
siswa melalui kegiatan berinfak SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang,
mendeskripsikan faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat
dalam pembentukan karakter peduli sosial siswa melalui kegiatan berinfak SMP
Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang. Kegunaan penelitian ini yaitu
memberikan informasi kepada pihak sekolah pada khususnya dan para pembaca pada
umumnya tentang pembentukan karakter peduli sosial siswa melalui kegiatan
berinfak SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang serta memberikan
sumbangsih pemikiran dalam rangka pembentukan karakter peduli sosial pada peserta
didik dalam bentuk pelaksanaan kegiatan berinfak
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang
menghasilkan data berupa deskripsi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis
penelitian lapangan (field research). Dalam proses pengumpulan data, penulis
menggunakan beberapa metode yaitu metode wawancara, observasi, dan
dokumentasi.
viii
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa pembentukan karakter peduli sosial
siswa melalui kegiatan berinfak SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang.
Dalam kegiatan berinfak terdapat beberapa komponen diantaranya: landasan berinfak,
pelaksanaan kegiatan berinfak, dan nilai-nilai peduli sosial melalui kegiatan berinfak.
Sedangkan faktor yang mendukung kegiatan pembentukan karakter peduli sosial
siswa SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang adalah budaya sekolah yang
kondusif, pembinaan dan bimbingan yang efektif serta basic sekolah yang memiliki
ciri khas selalu beramal, sedangkan faktor yang menghambatnya adalah lingkungan
dan penghasilan orang tua dengan rata-rata menengah kebawah. |
publisher |
Jurusan Tarbiyah-Pendidikan Agama Islam - STAIN Pekalongan |
publishDate |
2015 |
url |
http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=4322 |
_version_ |
1690547565081133056 |
spelling |
oai:slims-4322Pembentukan Karakter Peduli Sosial Siswa Melalui Kegiatan Berinfak SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang Dr. Sopiah, M. Ag Rahmawati (2021111092) Jurusan Tarbiyah-Pendidikan Agama Islam - STAIN Pekalongan 2015 Indonesia SKRIPSI PAI SKRIPSI PAI xiv.100 hal.; 21 x 30 cm. Perkembangan zaman yang semakin maju, munculnya teknologi yang semakin canggih, adanya asimilasi budaya serta keadaan lingkungan, menjadikan manusia itu bersikap individualisme yaitu sikap yang mementingkan dirinya sendiri, kurangnya hubungan sosial atau bersikap cuek terhadap keadaan lingkungan sekitar. Apabila sikap individualisme tersebut kurang diperhatikan maka akan tertanam dalam diri manusia sehingga dapat melahirkan suatu sikap egois yang baru dalam diri seseorang. Maka dari itu sekolah yang dianggap oleh masyarakat sebagai tempat pendidikan yang dapat membantu menanamkan atau membentuk karakter yang baik pada seseorang berupaya membentuk karakter yang berhubungan dengan kepedulian akan sesama maupun sosial. Adapun dalam membentuk karakter peduli sosial yaitu dengan menerapkan semacam budaya sekolah yang melalui suatu kegiatan-kegiatan sekolah, salah satunya adalah kegiatan berinfak. Berdasarkan pemaparan di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah Bagaimana pembentukan karakter peduli sosial siswa melalui kegiatan berinfak SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang? Serta Apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pembentukan karakter peduli sosial siswa melalui kegiatan berinfak SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang?. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembentukan karakter peduli sosial siswa melalui kegiatan berinfak SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang, mendeskripsikan faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam pembentukan karakter peduli sosial siswa melalui kegiatan berinfak SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang. Kegunaan penelitian ini yaitu memberikan informasi kepada pihak sekolah pada khususnya dan para pembaca pada umumnya tentang pembentukan karakter peduli sosial siswa melalui kegiatan berinfak SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang serta memberikan sumbangsih pemikiran dalam rangka pembentukan karakter peduli sosial pada peserta didik dalam bentuk pelaksanaan kegiatan berinfak Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data berupa deskripsi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (field research). Dalam proses pengumpulan data, penulis menggunakan beberapa metode yaitu metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. viii Hasil dari penelitian ini adalah bahwa pembentukan karakter peduli sosial siswa melalui kegiatan berinfak SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang. Dalam kegiatan berinfak terdapat beberapa komponen diantaranya: landasan berinfak, pelaksanaan kegiatan berinfak, dan nilai-nilai peduli sosial melalui kegiatan berinfak. Sedangkan faktor yang mendukung kegiatan pembentukan karakter peduli sosial siswa SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang adalah budaya sekolah yang kondusif, pembinaan dan bimbingan yang efektif serta basic sekolah yang memiliki ciri khas selalu beramal, sedangkan faktor yang menghambatnya adalah lingkungan dan penghasilan orang tua dengan rata-rata menengah kebawah. Perkembangan zaman yang semakin maju, munculnya teknologi yang semakin canggih, adanya asimilasi budaya serta keadaan lingkungan, menjadikan manusia itu bersikap individualisme yaitu sikap yang mementingkan dirinya sendiri, kurangnya hubungan sosial atau bersikap cuek terhadap keadaan lingkungan sekitar. Apabila sikap individualisme tersebut kurang diperhatikan maka akan tertanam dalam diri manusia sehingga dapat melahirkan suatu sikap egois yang baru dalam diri seseorang. Maka dari itu sekolah yang dianggap oleh masyarakat sebagai tempat pendidikan yang dapat membantu menanamkan atau membentuk karakter yang baik pada seseorang berupaya membentuk karakter yang berhubungan dengan kepedulian akan sesama maupun sosial. Adapun dalam membentuk karakter peduli sosial yaitu dengan menerapkan semacam budaya sekolah yang melalui suatu kegiatan-kegiatan sekolah, salah satunya adalah kegiatan berinfak. Berdasarkan pemaparan di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah Bagaimana pembentukan karakter peduli sosial siswa melalui kegiatan berinfak SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang? Serta Apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pembentukan karakter peduli sosial siswa melalui kegiatan berinfak SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang?. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembentukan karakter peduli sosial siswa melalui kegiatan berinfak SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang, mendeskripsikan faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam pembentukan karakter peduli sosial siswa melalui kegiatan berinfak SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang. Kegunaan penelitian ini yaitu memberikan informasi kepada pihak sekolah pada khususnya dan para pembaca pada umumnya tentang pembentukan karakter peduli sosial siswa melalui kegiatan berinfak SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang serta memberikan sumbangsih pemikiran dalam rangka pembentukan karakter peduli sosial pada peserta didik dalam bentuk pelaksanaan kegiatan berinfak Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data berupa deskripsi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (field research). Dalam proses pengumpulan data, penulis menggunakan beberapa metode yaitu metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. viii Hasil dari penelitian ini adalah bahwa pembentukan karakter peduli sosial siswa melalui kegiatan berinfak SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang. Dalam kegiatan berinfak terdapat beberapa komponen diantaranya: landasan berinfak, pelaksanaan kegiatan berinfak, dan nilai-nilai peduli sosial melalui kegiatan berinfak. Sedangkan faktor yang mendukung kegiatan pembentukan karakter peduli sosial siswa SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang adalah budaya sekolah yang kondusif, pembinaan dan bimbingan yang efektif serta basic sekolah yang memiliki ciri khas selalu beramal, sedangkan faktor yang menghambatnya adalah lingkungan dan penghasilan orang tua dengan rata-rata menengah kebawah. Karakter Peduli Sosial dan Kegiatan Berinfak PAII5.432 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=4322 SK PAI 15.432 RAH p 15SK1521432.00 |
score |
10.821803 |