Pendidikan Multikultural Di Pesantren Perspektif KH. Abdurrahman Wahid
Pendidikan di tengah medan kebudayaan (culture area), berproses merajut dua substansi ras kultural, yaitu di samping terartikulasi pada upaya pemanusiaan dirinya, juga secara berkesinambungan mewujudkan ke dalam pemanusiaan dunia di sekitarnya. Pesantren sebagai suatu lembaga pendidikan mempunyai pe...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Online |
Language: | Indonesia |
Published: |
Jurusan Tarbiyah-Pendidikan Agama Islam- STAIN Pekalongan
2012
|
Online Access: | http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=48921 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Pendidikan di tengah medan kebudayaan (culture area), berproses merajut dua substansi ras kultural, yaitu di samping terartikulasi pada upaya pemanusiaan dirinya, juga secara berkesinambungan mewujudkan ke dalam pemanusiaan dunia di sekitarnya. Pesantren sebagai suatu lembaga pendidikan mempunyai peran penting pada proses trasformasi kebudayaan yang beragam di dalam lingkungannya. Tetapi pada kenyataanya, pesantren masing di pandang sebelah mata untuk bisa mewujudkan hal tesebut.
Menurut K.H. Abdurrahman Wahid. Pesantren pun memiliki potensi yang bersar untuk melakukan perubabahan dan inovasi baru di masyarakat, sehingga di mata masyarakat para lulusan pesantren dapat menjawab segala tantangan yang ada di masyarakat.Dari latar belakang yang telah penulis kemukakan di atas, dapat penulis rumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut: bagaimana latar belakang pendidikan multikultural di pesantren,bagaimana pendidikan multikultural di pesantren menurut perspektif K.H.Abdurrahman Wahid dan penanaman nilai-nilai multikukultural di pesantren. Adapun tujuan dalam penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui latar belakang pendidikan multikultural di pesantren, dan untuk mengetahui konsep pendidikan multikultural di pesantren menurut perspektif K.H.Abdurrahman Wahid dan penanaman nilai-nilai multicultural di pesantren,sedangkan kegunaan penulisan ini adalah bagi para praktisi pendidikan diharapkan bisa melakukan perubahan-perubahan di dunia pesantren.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), yaitu dengan menelaah buku-buku yang berkaitan dengan pokok permasalahan. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Karena penelitian ini adalah penelitian kepustakaan, maka data yang dihasilkan diperoleh dari dua sumber, yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Dan metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif.
Menurut hasil penelitian penulis menyatakan bahwa: Latar belakang tentang pendidikan multikultural dipesantren berawal dari model pendidikan pesantren yang berdiri tanpa membedakan suku, ras, adat, latar belakang kehidupan.pesantren memiliki kekuatan potensial menjadi agent vital untuk melakukan perubahan ditengah masyarakat dan melakukan penanaman nilai-nilai multicultural dengan memasukan kurikulum yang lebih relevan bagi kebutuhan masyarakat, penyusunan silabus pengajaran yang dapat mengembangkan rasa kesejahteraan (historicy) pada ahli-ahli agama kita dimasa depan, penataran periodik bagi para tenaga pengajar, penyediaan alat-alat pengajaran yang lebih memadai..
|
---|