Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Keluarga Tenaga Kerja Wanita [TKW] Di Desa Paweden Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan

Usia dini pada masa anak disebut sebagai usia emas atau golden age. Masa-masa tersebut merupakan masa kritis dimana seorang anak membutuhkan rangsangan-rangsangan yang tepat untuk mencapai kematangan yang sempurna. Dalam hal ini orang tua (ayah dan ibu) sangat berperan terhadap perkembangan anak. Na...

全面介绍

Saved in:
书目详细资料
Main Authors: MAUNATUL HASANAH, Drs. A. Zaeni, M. Ag
格式: Online
语言:Indonesia
出版: Jurusan Tarbiyah-Pendidikan Agama Islam- STAIN Pekalongan 2012
在线阅读:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=53821
标签: 添加标签
没有标签, 成为第一个标记此记录!
id oai:slims-53821
recordtype slims
institution IAIN Pekalongan
collection Book
language Indonesia
format Online
author MAUNATUL HASANAH
Drs. A. Zaeni, M. Ag
spellingShingle MAUNATUL HASANAH
Drs. A. Zaeni, M. Ag
Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Keluarga Tenaga Kerja Wanita [TKW] Di Desa Paweden Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan
author_facet MAUNATUL HASANAH
Drs. A. Zaeni, M. Ag
author_sort MAUNATUL HASANAH
title Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Keluarga Tenaga Kerja Wanita [TKW] Di Desa Paweden Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan
title_short Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Keluarga Tenaga Kerja Wanita [TKW] Di Desa Paweden Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan
title_full Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Keluarga Tenaga Kerja Wanita [TKW] Di Desa Paweden Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan
title_fullStr Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Keluarga Tenaga Kerja Wanita [TKW] Di Desa Paweden Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan
title_full_unstemmed Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Keluarga Tenaga Kerja Wanita [TKW] Di Desa Paweden Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan
title_sort pendidikan anak usia dini dalam keluarga tenaga kerja wanita [tkw] di desa paweden kecamatan buaran kabupaten pekalongan
description Usia dini pada masa anak disebut sebagai usia emas atau golden age. Masa-masa tersebut merupakan masa kritis dimana seorang anak membutuhkan rangsangan-rangsangan yang tepat untuk mencapai kematangan yang sempurna. Dalam hal ini orang tua (ayah dan ibu) sangat berperan terhadap perkembangan anak. Namun dalam keluarga tenaga kerja wanita (TKW) terjadi ketidakseimbangan dalam pendidikan keluarga, terutama kesenjangan kasih sayang dari ibu. Anak akan merasa kehilangan kasih sayang dari ibu untuk jangka waktu yang cukup lama. Maka peran ibu bagi anak usia dini digantikan oleh ayah, selama ibunya bekerja ke luar negeri. Permasalahan pokok yang ingin dijawab dalam skripsi ini antara lain: (1)bagaimana peran ayah dalam keluarga tenaga kerja wanita (TKW) di desa Paweden?, (2)bagaimana cara ayah dalam mengembangkan pendidikan sosial emosional anak usia dini di desa Paweden?, (3)bagimana cara ayah dalam mengembangkan pendidikan agama pada anak usia dini di desa Paweden?. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Lokasinya yaitu di desa paweden kecamatan buaran kabupaten pekalongan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis interaktif, dengan meliputi tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam keluarga tenaga kerja wanita (TKW), seorang ayah berperan selain bekerja dan mengurus rumah juga berperan mengasuh dan mendidik anak usia dininya. Orang tua (Ayah) memiliki strategi dalam mengatasi permasalahan pendidikan anak usia dini dalam keluarga (TKW). Dalam mengembangkan pendidikan sosial emosional, ayah mengajak anak bersosialisasi baik dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan sekitar. Selain itu, ayah tidak membatasi pergaulan anak namun sesekali ayah juga memberikan nasehat kepada anak mengenai etika anak dalam bergaul dengan teman sebayanya. Ayah dalam keluarga TKW cenderung selalu menuruti segala keinginan anak dan selalu berusaha untuk membahagiakan anak. Sedangkan pendidikan agama anak usia dini dilakukan dengan cara memberikan nasehat dan penuturan yang baik serta menanamkan nilai-nilai kehidupan dalam diri anak, agar anak bisa tumbuh dan berkembang seperti anak usia dini pada umumnya. Cara lainnya yaitu dengan memasukkan anak ke TPQ dan dengan menggunakan metode keteladanan.
publisher Jurusan Tarbiyah-Pendidikan Agama Islam- STAIN Pekalongan
publishDate 2012
url http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=53821
_version_ 1690547377162682368
spelling oai:slims-53821Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Keluarga Tenaga Kerja Wanita [TKW] Di Desa Paweden Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan MAUNATUL HASANAH Drs. A. Zaeni, M. Ag Jurusan Tarbiyah-Pendidikan Agama Islam- STAIN Pekalongan 2012 Indonesia Skripsi Skripsi xiii.;.86 hal.; 21 X 30 cm. Usia dini pada masa anak disebut sebagai usia emas atau golden age. Masa-masa tersebut merupakan masa kritis dimana seorang anak membutuhkan rangsangan-rangsangan yang tepat untuk mencapai kematangan yang sempurna. Dalam hal ini orang tua (ayah dan ibu) sangat berperan terhadap perkembangan anak. Namun dalam keluarga tenaga kerja wanita (TKW) terjadi ketidakseimbangan dalam pendidikan keluarga, terutama kesenjangan kasih sayang dari ibu. Anak akan merasa kehilangan kasih sayang dari ibu untuk jangka waktu yang cukup lama. Maka peran ibu bagi anak usia dini digantikan oleh ayah, selama ibunya bekerja ke luar negeri. Permasalahan pokok yang ingin dijawab dalam skripsi ini antara lain: (1)bagaimana peran ayah dalam keluarga tenaga kerja wanita (TKW) di desa Paweden?, (2)bagaimana cara ayah dalam mengembangkan pendidikan sosial emosional anak usia dini di desa Paweden?, (3)bagimana cara ayah dalam mengembangkan pendidikan agama pada anak usia dini di desa Paweden?. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Lokasinya yaitu di desa paweden kecamatan buaran kabupaten pekalongan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis interaktif, dengan meliputi tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam keluarga tenaga kerja wanita (TKW), seorang ayah berperan selain bekerja dan mengurus rumah juga berperan mengasuh dan mendidik anak usia dininya. Orang tua (Ayah) memiliki strategi dalam mengatasi permasalahan pendidikan anak usia dini dalam keluarga (TKW). Dalam mengembangkan pendidikan sosial emosional, ayah mengajak anak bersosialisasi baik dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan sekitar. Selain itu, ayah tidak membatasi pergaulan anak namun sesekali ayah juga memberikan nasehat kepada anak mengenai etika anak dalam bergaul dengan teman sebayanya. Ayah dalam keluarga TKW cenderung selalu menuruti segala keinginan anak dan selalu berusaha untuk membahagiakan anak. Sedangkan pendidikan agama anak usia dini dilakukan dengan cara memberikan nasehat dan penuturan yang baik serta menanamkan nilai-nilai kehidupan dalam diri anak, agar anak bisa tumbuh dan berkembang seperti anak usia dini pada umumnya. Cara lainnya yaitu dengan memasukkan anak ke TPQ dan dengan menggunakan metode keteladanan. Usia dini pada masa anak disebut sebagai usia emas atau golden age. Masa-masa tersebut merupakan masa kritis dimana seorang anak membutuhkan rangsangan-rangsangan yang tepat untuk mencapai kematangan yang sempurna. Dalam hal ini orang tua (ayah dan ibu) sangat berperan terhadap perkembangan anak. Namun dalam keluarga tenaga kerja wanita (TKW) terjadi ketidakseimbangan dalam pendidikan keluarga, terutama kesenjangan kasih sayang dari ibu. Anak akan merasa kehilangan kasih sayang dari ibu untuk jangka waktu yang cukup lama. Maka peran ibu bagi anak usia dini digantikan oleh ayah, selama ibunya bekerja ke luar negeri. Permasalahan pokok yang ingin dijawab dalam skripsi ini antara lain: (1)bagaimana peran ayah dalam keluarga tenaga kerja wanita (TKW) di desa Paweden?, (2)bagaimana cara ayah dalam mengembangkan pendidikan sosial emosional anak usia dini di desa Paweden?, (3)bagimana cara ayah dalam mengembangkan pendidikan agama pada anak usia dini di desa Paweden?. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Lokasinya yaitu di desa paweden kecamatan buaran kabupaten pekalongan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis interaktif, dengan meliputi tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam keluarga tenaga kerja wanita (TKW), seorang ayah berperan selain bekerja dan mengurus rumah juga berperan mengasuh dan mendidik anak usia dininya. Orang tua (Ayah) memiliki strategi dalam mengatasi permasalahan pendidikan anak usia dini dalam keluarga (TKW). Dalam mengembangkan pendidikan sosial emosional, ayah mengajak anak bersosialisasi baik dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan sekitar. Selain itu, ayah tidak membatasi pergaulan anak namun sesekali ayah juga memberikan nasehat kepada anak mengenai etika anak dalam bergaul dengan teman sebayanya. Ayah dalam keluarga TKW cenderung selalu menuruti segala keinginan anak dan selalu berusaha untuk membahagiakan anak. Sedangkan pendidikan agama anak usia dini dilakukan dengan cara memberikan nasehat dan penuturan yang baik serta menanamkan nilai-nilai kehidupan dalam diri anak, agar anak bisa tumbuh dan berkembang seperti anak usia dini pada umumnya. Cara lainnya yaitu dengan memasukkan anak ke TPQ dan dengan menggunakan metode keteladanan. Mengasuh Anak PAI12.538 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=53821 PAI12.538 HAS p 05SK053821.00
score 11.174184