TIDAK TERSAJI: Penerapan Takzir Sebagai Upaya Membentuk Sikap Jera Santri ( Studi Kasus Pondok Pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan )

Pesantren adalah suatu lembaga pendidikan agama Islam yang tumbuh serta diakui oleh masyarakat setempat dengan system asrama dimana santri menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian yang sepenuhnya di bawah kedaulatan dari leadership seorang atau beberapa orang kyai dengan ciri-ciri khas...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: AHMAD MUKHSIN, Drs. H. Akhmad Zaeni, M, Ag
Format: Online
Language:Indonesia
Published: Jurusan Tarbiyah-Pendidikan Agama Islam- STAIN Pekalongan 2013
Online Access:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=85921
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
id oai:slims-85921
recordtype slims
institution IAIN Pekalongan
collection Book
language Indonesia
format Online
author AHMAD MUKHSIN
Drs. H. Akhmad Zaeni, M, Ag
spellingShingle AHMAD MUKHSIN
Drs. H. Akhmad Zaeni, M, Ag
TIDAK TERSAJI: Penerapan Takzir Sebagai Upaya Membentuk Sikap Jera Santri ( Studi Kasus Pondok Pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan )
author_facet AHMAD MUKHSIN
Drs. H. Akhmad Zaeni, M, Ag
author_sort AHMAD MUKHSIN
title TIDAK TERSAJI: Penerapan Takzir Sebagai Upaya Membentuk Sikap Jera Santri ( Studi Kasus Pondok Pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan )
title_short TIDAK TERSAJI: Penerapan Takzir Sebagai Upaya Membentuk Sikap Jera Santri ( Studi Kasus Pondok Pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan )
title_full TIDAK TERSAJI: Penerapan Takzir Sebagai Upaya Membentuk Sikap Jera Santri ( Studi Kasus Pondok Pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan )
title_fullStr TIDAK TERSAJI: Penerapan Takzir Sebagai Upaya Membentuk Sikap Jera Santri ( Studi Kasus Pondok Pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan )
title_full_unstemmed TIDAK TERSAJI: Penerapan Takzir Sebagai Upaya Membentuk Sikap Jera Santri ( Studi Kasus Pondok Pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan )
title_sort tidak tersaji: penerapan takzir sebagai upaya membentuk sikap jera santri ( studi kasus pondok pesantren nurul huda simbangkulon buaran kabupaten pekalongan )
description Pesantren adalah suatu lembaga pendidikan agama Islam yang tumbuh serta diakui oleh masyarakat setempat dengan system asrama dimana santri menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian yang sepenuhnya di bawah kedaulatan dari leadership seorang atau beberapa orang kyai dengan ciri-ciri khas yang bersifat kharismatik serta independen dalam segala hal. Salah satu alat pendidikan di pondok pesantren pada umumnya adalah takzir atau corpora punishment yaitu bentuk hukuman yang paling banyak di gunakan dalam pendidikan pesantren. Hukuman ini diterapkan bagi mereka yang melanggar kekerasan dalam beberapa kasus tertentu. Adapun rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan takzir di pondok pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan?, bagaimana respon santri terhadap penerapan takzir di pondok pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan?, bagaimana implikasi takzir sebagai upaya membentuk sikap jera di pondok pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana penerapan takzir di pondok pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan, untuk mengetahui respon santri terhadap penerapan takzir di pondok pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan, untuk mengetahui bagaimana implikasi takzir sebagai upaya membentuk sikap jera di pondok pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan. Sedangkan kegunaanya adalah agar perkembangan pondok pesantren semakin maju dengan memperhatikan sistem pembelajaran dan pengembangannya. Pendekatan penelitian yang penulis pergunakan adalah pendekatan kualitatif. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan metode analisisnya yaitu dengan teknik analisis deskriptif , yaitu metode yang digunakan terhadap suatu data yang dikumpulkan, kemudian disusun, dijelaskan, dan sekaligus dianalisa. Hasil penelitian ditemukan bahwa penerapan takzir di pesantren Nurul Huda adalah sebagai berikut: Pelaksanaan takzir di pondok pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan sebagaimana yang telah dijelaskan dalam bab-bab sesudahnya sudah mengarah pada perbaikan. Penerapan takzir di pondok pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan masih dalam batas kewajaran, bersifat edukatif, dan masih sesuai dengan konsep pendidikan Islam dan berorientasi pada tuntunan dan perbaikan yang lebih baik. Respon santri terhadap pelaksanaan takzir di Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan sangatlah beragam. Ada yang kecewa dan tidak sedikit pula yang setuju akan penerapan hukuman takzir di pondok pesantren. Mereka yang kecewa terhadap penerapan hukuman takzir, dikarenakan mereka mendapat hukuman fisik dari pengurus keamanan pondok pesantren. Sedangkan bagi santri yang setuju, mereka berpendapat takzir sangat di perlukan dalam meningkatkan kedisiplinan atas peraturan yang ada di pondok pesantren. Pemberian takzir yang tergolong sanksi (pelanggaran) ringan sudah bisa dianggap efektif dalam membentuk sika jera santri. Namun menurut pendapat pegurus keamanan, untuk takzir bagi pelanggaran berat masih kurang efektif. Mereka menganggap bahwa pemberian takzir yang tergolong berat sangat susah diterapkan karena terbatasi oleh aturan-aturan lain. Akhirnya untuk tindakan yang diberikan hanya sebatas disampaikan kepada pengasuh pondok pesantren dan pengasuh pondok pesantren akan memanggil orang tua santri berkaitan tindakan berikutnya yang akan diambil.
publisher Jurusan Tarbiyah-Pendidikan Agama Islam- STAIN Pekalongan
publishDate 2013
url http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=85921
_version_ 1690547275864997888
spelling oai:slims-85921TIDAK TERSAJI: Penerapan Takzir Sebagai Upaya Membentuk Sikap Jera Santri ( Studi Kasus Pondok Pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan ) AHMAD MUKHSIN Drs. H. Akhmad Zaeni, M, Ag Jurusan Tarbiyah-Pendidikan Agama Islam- STAIN Pekalongan 2013 Indonesia Skripsi Skripsi xii.;.72 hal.; 21 X 30 cm. Pesantren adalah suatu lembaga pendidikan agama Islam yang tumbuh serta diakui oleh masyarakat setempat dengan system asrama dimana santri menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian yang sepenuhnya di bawah kedaulatan dari leadership seorang atau beberapa orang kyai dengan ciri-ciri khas yang bersifat kharismatik serta independen dalam segala hal. Salah satu alat pendidikan di pondok pesantren pada umumnya adalah takzir atau corpora punishment yaitu bentuk hukuman yang paling banyak di gunakan dalam pendidikan pesantren. Hukuman ini diterapkan bagi mereka yang melanggar kekerasan dalam beberapa kasus tertentu. Adapun rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan takzir di pondok pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan?, bagaimana respon santri terhadap penerapan takzir di pondok pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan?, bagaimana implikasi takzir sebagai upaya membentuk sikap jera di pondok pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana penerapan takzir di pondok pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan, untuk mengetahui respon santri terhadap penerapan takzir di pondok pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan, untuk mengetahui bagaimana implikasi takzir sebagai upaya membentuk sikap jera di pondok pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan. Sedangkan kegunaanya adalah agar perkembangan pondok pesantren semakin maju dengan memperhatikan sistem pembelajaran dan pengembangannya. Pendekatan penelitian yang penulis pergunakan adalah pendekatan kualitatif. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan metode analisisnya yaitu dengan teknik analisis deskriptif , yaitu metode yang digunakan terhadap suatu data yang dikumpulkan, kemudian disusun, dijelaskan, dan sekaligus dianalisa. Hasil penelitian ditemukan bahwa penerapan takzir di pesantren Nurul Huda adalah sebagai berikut: Pelaksanaan takzir di pondok pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan sebagaimana yang telah dijelaskan dalam bab-bab sesudahnya sudah mengarah pada perbaikan. Penerapan takzir di pondok pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan masih dalam batas kewajaran, bersifat edukatif, dan masih sesuai dengan konsep pendidikan Islam dan berorientasi pada tuntunan dan perbaikan yang lebih baik. Respon santri terhadap pelaksanaan takzir di Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan sangatlah beragam. Ada yang kecewa dan tidak sedikit pula yang setuju akan penerapan hukuman takzir di pondok pesantren. Mereka yang kecewa terhadap penerapan hukuman takzir, dikarenakan mereka mendapat hukuman fisik dari pengurus keamanan pondok pesantren. Sedangkan bagi santri yang setuju, mereka berpendapat takzir sangat di perlukan dalam meningkatkan kedisiplinan atas peraturan yang ada di pondok pesantren. Pemberian takzir yang tergolong sanksi (pelanggaran) ringan sudah bisa dianggap efektif dalam membentuk sika jera santri. Namun menurut pendapat pegurus keamanan, untuk takzir bagi pelanggaran berat masih kurang efektif. Mereka menganggap bahwa pemberian takzir yang tergolong berat sangat susah diterapkan karena terbatasi oleh aturan-aturan lain. Akhirnya untuk tindakan yang diberikan hanya sebatas disampaikan kepada pengasuh pondok pesantren dan pengasuh pondok pesantren akan memanggil orang tua santri berkaitan tindakan berikutnya yang akan diambil. Pesantren adalah suatu lembaga pendidikan agama Islam yang tumbuh serta diakui oleh masyarakat setempat dengan system asrama dimana santri menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian yang sepenuhnya di bawah kedaulatan dari leadership seorang atau beberapa orang kyai dengan ciri-ciri khas yang bersifat kharismatik serta independen dalam segala hal. Salah satu alat pendidikan di pondok pesantren pada umumnya adalah takzir atau corpora punishment yaitu bentuk hukuman yang paling banyak di gunakan dalam pendidikan pesantren. Hukuman ini diterapkan bagi mereka yang melanggar kekerasan dalam beberapa kasus tertentu. Adapun rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan takzir di pondok pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan?, bagaimana respon santri terhadap penerapan takzir di pondok pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan?, bagaimana implikasi takzir sebagai upaya membentuk sikap jera di pondok pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana penerapan takzir di pondok pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan, untuk mengetahui respon santri terhadap penerapan takzir di pondok pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan, untuk mengetahui bagaimana implikasi takzir sebagai upaya membentuk sikap jera di pondok pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan. Sedangkan kegunaanya adalah agar perkembangan pondok pesantren semakin maju dengan memperhatikan sistem pembelajaran dan pengembangannya. Pendekatan penelitian yang penulis pergunakan adalah pendekatan kualitatif. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan metode analisisnya yaitu dengan teknik analisis deskriptif , yaitu metode yang digunakan terhadap suatu data yang dikumpulkan, kemudian disusun, dijelaskan, dan sekaligus dianalisa. Hasil penelitian ditemukan bahwa penerapan takzir di pesantren Nurul Huda adalah sebagai berikut: Pelaksanaan takzir di pondok pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan sebagaimana yang telah dijelaskan dalam bab-bab sesudahnya sudah mengarah pada perbaikan. Penerapan takzir di pondok pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan masih dalam batas kewajaran, bersifat edukatif, dan masih sesuai dengan konsep pendidikan Islam dan berorientasi pada tuntunan dan perbaikan yang lebih baik. Respon santri terhadap pelaksanaan takzir di Simbangkulon Buaran Kabupaten Pekalongan sangatlah beragam. Ada yang kecewa dan tidak sedikit pula yang setuju akan penerapan hukuman takzir di pondok pesantren. Mereka yang kecewa terhadap penerapan hukuman takzir, dikarenakan mereka mendapat hukuman fisik dari pengurus keamanan pondok pesantren. Sedangkan bagi santri yang setuju, mereka berpendapat takzir sangat di perlukan dalam meningkatkan kedisiplinan atas peraturan yang ada di pondok pesantren. Pemberian takzir yang tergolong sanksi (pelanggaran) ringan sudah bisa dianggap efektif dalam membentuk sika jera santri. Namun menurut pendapat pegurus keamanan, untuk takzir bagi pelanggaran berat masih kurang efektif. Mereka menganggap bahwa pemberian takzir yang tergolong berat sangat susah diterapkan karena terbatasi oleh aturan-aturan lain. Akhirnya untuk tindakan yang diberikan hanya sebatas disampaikan kepada pengasuh pondok pesantren dan pengasuh pondok pesantren akan memanggil orang tua santri berkaitan tindakan berikutnya yang akan diambil. Pendidikan Islam Non Formal : Pesantren PAI13.859 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=85921 PAI13.859 MUK p 08SK085921.00
score 10.821803