Sosiologi Perkotaan : Memahami Masyarakat Kota dan Problematikanya

Kota sebagai tempat transit berbagai aktivitas masyarakat dari berbagai wilayah cenderung mengalami perkembangan karena adanya perkembangan indus­tri dan perdagangan yang menciptakan daya tarik kota. Sementara itu, perubahan tekno­logi dan tingginya tingkat kelahiran desa menciptakan kelebihan pendu...

全面介绍

Saved in:
书目详细资料
主要作者: Adon Nasrullah Jamaludin
格式: Online
语言:Indonesia
出版: CV. Pustaka Setia 2015
在线阅读:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=991601
标签: 添加标签
没有标签, 成为第一个标记此记录!
id oai:slims-991601
recordtype slims
institution IAIN Pekalongan
collection Book
language Indonesia
format Online
author Adon Nasrullah Jamaludin
spellingShingle Adon Nasrullah Jamaludin
Sosiologi Perkotaan : Memahami Masyarakat Kota dan Problematikanya
author_facet Adon Nasrullah Jamaludin
author_sort Adon Nasrullah Jamaludin
title Sosiologi Perkotaan : Memahami Masyarakat Kota dan Problematikanya
title_short Sosiologi Perkotaan : Memahami Masyarakat Kota dan Problematikanya
title_full Sosiologi Perkotaan : Memahami Masyarakat Kota dan Problematikanya
title_fullStr Sosiologi Perkotaan : Memahami Masyarakat Kota dan Problematikanya
title_full_unstemmed Sosiologi Perkotaan : Memahami Masyarakat Kota dan Problematikanya
title_sort sosiologi perkotaan : memahami masyarakat kota dan problematikanya
description Kota sebagai tempat transit berbagai aktivitas masyarakat dari berbagai wilayah cenderung mengalami perkembangan karena adanya perkembangan indus­tri dan perdagangan yang menciptakan daya tarik kota. Sementara itu, perubahan tekno­logi dan tingginya tingkat kelahiran desa menciptakan kelebihan penduduk desa yang tidak diimbangi oleh perkembangan industri yang memadai sehingga menimbulkan urbanisasi. Bahkan, mata pencaharian bidang pertanian tidak mampu mengimbangi kenaikan jumlah penduduk sehingga penduduk desa beramai-ramai pindah ke kota meskipun sulit memperoleh pekerjaan dan perumahan. Akhirnya, jumlah penduduk kota meningkat dua kali lipat.Masyarakat kota juga mengalami segregasi, artinya konsentrasi tipe kelompok orang atau kegiatan tertentu di wilayah tertentu. Segregasi dapat tercipta secara sukarela atau sebaliknya. Banyak kelompok imigran memisahkan diri secara sukarela karena kehidupan demikian terasa lebih menyenangkan. Invasi terjadi ketika suatu kelompok orang, organisasi, atau kegiatan baru masuk ke dalam suatu wilayah. Mereka memasuki kegiatan bisnis, menjadi pedagang baru, dan pindah ke suatu wilayah tempat tinggal. Pada umumnya, invasi dilakukan oleh kelompok sosial yang lebih rendah terhadap wilayah kelas sosial atas. Kecenderungan invasi ini akibat dari adanya proses pertumbuhan kota. Jadi, suatu wilayah tempat tinggal yang dahulu pernah merupakan tempat tinggal mewah kemudian dimasuki oleh ke­lompok orang berkelas sosial satu jenjang di bawah kelas sosial para penghuni lamanya. Satu generasi setelah itu, tempat itu mungkin dimasuki lagi oleh kelompok orang yang kelas sosialnya lebih rendah satu jen­jang lagi. Perkotaan dengan segala keunikannya, dan peristiwa yang dialami oleh penduduknya diuraikan oleh penulis buku ini. Kehadiran buku ini tentu menambah pengembangan ilmu pengetahuan di bidang sosiologi yang menjadi literatur penting untuk mahasiswa yang mendalami kajian sosiologi.
publisher CV. Pustaka Setia
publishDate 2015
url http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=991601
_version_ 1690546547183321088
spelling oai:slims-991601Sosiologi Perkotaan : Memahami Masyarakat Kota dan Problematikanya Adon Nasrullah Jamaludin CV. Pustaka Setia 2015 Cet. 1 Indonesia BUKU BUKU xvi, 474 hlm., 24 cm. Kota sebagai tempat transit berbagai aktivitas masyarakat dari berbagai wilayah cenderung mengalami perkembangan karena adanya perkembangan indus­tri dan perdagangan yang menciptakan daya tarik kota. Sementara itu, perubahan tekno­logi dan tingginya tingkat kelahiran desa menciptakan kelebihan penduduk desa yang tidak diimbangi oleh perkembangan industri yang memadai sehingga menimbulkan urbanisasi. Bahkan, mata pencaharian bidang pertanian tidak mampu mengimbangi kenaikan jumlah penduduk sehingga penduduk desa beramai-ramai pindah ke kota meskipun sulit memperoleh pekerjaan dan perumahan. Akhirnya, jumlah penduduk kota meningkat dua kali lipat.Masyarakat kota juga mengalami segregasi, artinya konsentrasi tipe kelompok orang atau kegiatan tertentu di wilayah tertentu. Segregasi dapat tercipta secara sukarela atau sebaliknya. Banyak kelompok imigran memisahkan diri secara sukarela karena kehidupan demikian terasa lebih menyenangkan. Invasi terjadi ketika suatu kelompok orang, organisasi, atau kegiatan baru masuk ke dalam suatu wilayah. Mereka memasuki kegiatan bisnis, menjadi pedagang baru, dan pindah ke suatu wilayah tempat tinggal. Pada umumnya, invasi dilakukan oleh kelompok sosial yang lebih rendah terhadap wilayah kelas sosial atas. Kecenderungan invasi ini akibat dari adanya proses pertumbuhan kota. Jadi, suatu wilayah tempat tinggal yang dahulu pernah merupakan tempat tinggal mewah kemudian dimasuki oleh ke­lompok orang berkelas sosial satu jenjang di bawah kelas sosial para penghuni lamanya. Satu generasi setelah itu, tempat itu mungkin dimasuki lagi oleh kelompok orang yang kelas sosialnya lebih rendah satu jen­jang lagi. Perkotaan dengan segala keunikannya, dan peristiwa yang dialami oleh penduduknya diuraikan oleh penulis buku ini. Kehadiran buku ini tentu menambah pengembangan ilmu pengetahuan di bidang sosiologi yang menjadi literatur penting untuk mahasiswa yang mendalami kajian sosiologi. Kota sebagai tempat transit berbagai aktivitas masyarakat dari berbagai wilayah cenderung mengalami perkembangan karena adanya perkembangan indus­tri dan perdagangan yang menciptakan daya tarik kota. Sementara itu, perubahan tekno­logi dan tingginya tingkat kelahiran desa menciptakan kelebihan penduduk desa yang tidak diimbangi oleh perkembangan industri yang memadai sehingga menimbulkan urbanisasi. Bahkan, mata pencaharian bidang pertanian tidak mampu mengimbangi kenaikan jumlah penduduk sehingga penduduk desa beramai-ramai pindah ke kota meskipun sulit memperoleh pekerjaan dan perumahan. Akhirnya, jumlah penduduk kota meningkat dua kali lipat.Masyarakat kota juga mengalami segregasi, artinya konsentrasi tipe kelompok orang atau kegiatan tertentu di wilayah tertentu. Segregasi dapat tercipta secara sukarela atau sebaliknya. Banyak kelompok imigran memisahkan diri secara sukarela karena kehidupan demikian terasa lebih menyenangkan. Invasi terjadi ketika suatu kelompok orang, organisasi, atau kegiatan baru masuk ke dalam suatu wilayah. Mereka memasuki kegiatan bisnis, menjadi pedagang baru, dan pindah ke suatu wilayah tempat tinggal. Pada umumnya, invasi dilakukan oleh kelompok sosial yang lebih rendah terhadap wilayah kelas sosial atas. Kecenderungan invasi ini akibat dari adanya proses pertumbuhan kota. Jadi, suatu wilayah tempat tinggal yang dahulu pernah merupakan tempat tinggal mewah kemudian dimasuki oleh ke­lompok orang berkelas sosial satu jenjang di bawah kelas sosial para penghuni lamanya. Satu generasi setelah itu, tempat itu mungkin dimasuki lagi oleh kelompok orang yang kelas sosialnya lebih rendah satu jen­jang lagi. Perkotaan dengan segala keunikannya, dan peristiwa yang dialami oleh penduduknya diuraikan oleh penulis buku ini. Kehadiran buku ini tentu menambah pengembangan ilmu pengetahuan di bidang sosiologi yang menjadi literatur penting untuk mahasiswa yang mendalami kajian sosiologi. Sosiologi Kota 307.76 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=991601 9789790765184 307.76 JAM s 16TD160246.00 16SR160246.01 16SR160246.02 16SR160246.03 16SR160246.04 16SR160246.05 http://103.142.62.240:80/perpus/images/docs/Sosiologi_Perkotaan_Memahami_Masyarakat_Kota_dan_Problematikanyam.jpg.jpg
score 11.174184