Sisi Kelam Wajah Pertelevisian Indonesia
Televisi bukan lagi barang yang mewah bagi masyarakat, dari masyarakat kalangan bawah sampai atas memiliki televisi. Bak jamur di musim hujan televisi sudah menjadi barang yang dibutuhkan dalam masyarakat Indonesia. Setiap hari seseorang pasti melihat tayangan televisi, mulai dari berita, olahraga s...
Saved in:
Main Authors: | , , , , , , , |
---|---|
格式: | Online |
语言: | Indonesia |
出版: |
Aswaja Pressindo
2014
|
在线阅读: | http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=991657 |
标签: |
添加标签
没有标签, 成为第一个标记此记录!
|
总结: | Televisi bukan lagi barang yang mewah bagi masyarakat, dari masyarakat kalangan bawah sampai atas memiliki televisi. Bak jamur di musim hujan televisi sudah menjadi barang yang dibutuhkan dalam masyarakat Indonesia. Setiap hari seseorang pasti melihat tayangan televisi, mulai dari berita, olahraga sampai gosip semua terangkum dalam tayangan di televisi. Tayangan dalam televisi ini diatur dalam uu no 32 tahun 2002 yang mengatur tentang siaran pertelevisian. Dalam Undang-undang ini diatur tentang asas pertelevisian, tatacara penayangan, dll. Tetapi dalam kenyataannya tayangan yang ada di televisi ini kurang mendidik, terutama bagi anak-anak. Melihat tayangan–tayangan yang ada di televisi terkesan hanya ingin mencari keuntungan dan hiburan semata. Adanya tayangan Yuk Kita Smile (YKS) yang ada sekarang ini membuat masyarakat terfokus pada tayangan ini. Adanya goyangan yang dicontohkan oleh para pemain membuat anak-anak meniru dan hafal goyangan ini. Padahal jika dilihat anak-anak kecil harusnya tidak sampai meniru goyangan tersebut secara berlebihan.
|
---|