Telaah Singkat Perkembangan Peserta Didik

Muhibbin Syah kian menunjukkan kepakarannya dalam bidang pendidikan. Setelah sebelumnya menerbitkan buku “Psikologi Belajar”, kini ia menerbitkan buku “Telaah Singkat Perkembangan Peserta Didik”. Kedua buku ini saling berkaitan. Dikatakan berkaitan, karena berhubungan dengan pembahasan aspek-aspek p...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Muhibbin Syah
Format: Online
Language:Indonesia
Published: Rajawali Pers 2014
Online Access:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=991763
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
id oai:slims-991763
recordtype slims
institution IAIN Pekalongan
collection Book
language Indonesia
format Online
author Muhibbin Syah
spellingShingle Muhibbin Syah
Telaah Singkat Perkembangan Peserta Didik
author_facet Muhibbin Syah
author_sort Muhibbin Syah
title Telaah Singkat Perkembangan Peserta Didik
title_short Telaah Singkat Perkembangan Peserta Didik
title_full Telaah Singkat Perkembangan Peserta Didik
title_fullStr Telaah Singkat Perkembangan Peserta Didik
title_full_unstemmed Telaah Singkat Perkembangan Peserta Didik
title_sort telaah singkat perkembangan peserta didik
description Muhibbin Syah kian menunjukkan kepakarannya dalam bidang pendidikan. Setelah sebelumnya menerbitkan buku “Psikologi Belajar”, kini ia menerbitkan buku “Telaah Singkat Perkembangan Peserta Didik”. Kedua buku ini saling berkaitan. Dikatakan berkaitan, karena berhubungan dengan pembahasan aspek-aspek psiko-fisik perkembangan peserta didik. Tampak sekali harapan dari terbitnya buku, penulis ingin mengajarkan proses penetapan sikap dan perlakuan guru terhadap para peserta didik berdasarkan fase-fase kehidupan mereka. Peserta didik kelas 1 MTs/SMP misalnya, tidak dapat disikapi dan diperlakukan guru dengan cara yang persis sama dengan sikap dan perlakukannya terhadap peserta didik kelas 2 dan kelas 3. Alasannya, usia dan tahap perkembangan peserta didik masing-masing kelas tidak sama. Inilah lika liku perkembangan peserta didik. Maka, menjadi tugas guru bahwa ia bukan hanya memikirkan bagaimana penyampaian materi kepada peserta didik, tapi juga memikirkan bagaimana memberikan bantuan dan bimbingan terhadap mereka. Rumit? Bila tidak memahami kondisi peserta didik tentu saja rumit, tapi bila memahaminya tentu saja tidak. Di sinilah para guru atau pendidik mesti mengetahui ragam hukum perkembangan manusia. Yaitu, hukum konvergensi, hukum perkembangan dan pengembangan diri, hukum masa peka, hukum keperluan belajar, hukum kesatuan anggota badan, hukum tempo perkembangan, hukum iram perkembangan dan hukum rekapitulasi (hal. 84) Buku ini dibagi Muhibbin Syah ke dalam 14 bab. Yaitu, perkembangan manusia; faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan manusia; karakterisik dan prinsip perkembangan peserta didik; aspek-aspek psiko-fisik perkembangan peserta didik; hubungan timbal balik antara perkembangan dengan belajar; fase dan tugas perkembangan peserta didik; hukum perkembangan peserta didik; perkembangan motor peserta didik; perkembangan kognitif peserta didik; perkembangan keberagaman peserta didik; perkembangan sosial dan moral peserta didik; pengaruh perkembangan aspek kognitif terhadap perkembangan aspek lainnya; signifikansi perkembangan kognitif peserta didikd bagi proses belajar; dan bimbingan belajar peserta didik. Yang cukup menarik di dalam buku ini adalah, ketika penulis mengkritisi aktivitas mengajar para guru yang masih sering terjadi. Yaitu, mengajar dengn metode ceramah di depan kelas. Metode ini boleh dipakai, tapi juga harus bisa memberikan peluang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk melakukan aktivitas belajarnya. Misalnya, jika peserta didik sedang diajari menulis teks surat al-Ikhlas, maka peserta didik itulah yang seharusnya lebih banyak mendapat peluang menulis teks tersebut, bukan guru. Tugas guru hanya memberi contoh mekanisme penulisan teks disertai dorongan persuasif kepada para peserta didi dan menata lingkungan sebaik-baiknya, sehingga memungkinkan mereka belajar dengan mudah. Di sinilah nantinya akan muncul pembelajaran yang berpusat pada peserta didik bukan pada guru (student-centered). (hal. 195) Buku ini memiliki kelebihan lain dari sisi, pembaca dibebaskan untuk membaca dari bab mana saja yang diinginkannya. Tidak harus dari awal bab. Pasalnya, bagi yang sudah pernah membaca buku “Psikologi Belajar”bisa mencari pembahasan yang belum pernah dibaca dibuku tersebut. Misalnya saja tentang bimbuang belajar peserta didik. Pembaca bisa langsung merujuk ke dalam bab tersebut. Karena itu, buku ini layak dibaca oleh para guru, calon guru dan bahkan para orang tua. Setiap bab yang ‘dihidangkan’ oleh penulis diawali dengan pengantar singkat dan tujuan belajar, lalu diakhiri denga rangkuman, pelatihan dan rujukan. Sehingga setiap kali menyelesaikan bahasan bisa melihat apakah pemahaman yang kita miliki sama dengan penulis atau tidak.
publisher Rajawali Pers
publishDate 2014
url http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=991763
_version_ 1690546531530178560
spelling oai:slims-991763Telaah Singkat Perkembangan Peserta Didik Muhibbin Syah Rajawali Pers 2014 Ed. 1, Cet. 1 Indonesia BUKU BUKU xiv, 220 hlm. , 20.5 cm. Muhibbin Syah kian menunjukkan kepakarannya dalam bidang pendidikan. Setelah sebelumnya menerbitkan buku “Psikologi Belajar”, kini ia menerbitkan buku “Telaah Singkat Perkembangan Peserta Didik”. Kedua buku ini saling berkaitan. Dikatakan berkaitan, karena berhubungan dengan pembahasan aspek-aspek psiko-fisik perkembangan peserta didik. Tampak sekali harapan dari terbitnya buku, penulis ingin mengajarkan proses penetapan sikap dan perlakuan guru terhadap para peserta didik berdasarkan fase-fase kehidupan mereka. Peserta didik kelas 1 MTs/SMP misalnya, tidak dapat disikapi dan diperlakukan guru dengan cara yang persis sama dengan sikap dan perlakukannya terhadap peserta didik kelas 2 dan kelas 3. Alasannya, usia dan tahap perkembangan peserta didik masing-masing kelas tidak sama. Inilah lika liku perkembangan peserta didik. Maka, menjadi tugas guru bahwa ia bukan hanya memikirkan bagaimana penyampaian materi kepada peserta didik, tapi juga memikirkan bagaimana memberikan bantuan dan bimbingan terhadap mereka. Rumit? Bila tidak memahami kondisi peserta didik tentu saja rumit, tapi bila memahaminya tentu saja tidak. Di sinilah para guru atau pendidik mesti mengetahui ragam hukum perkembangan manusia. Yaitu, hukum konvergensi, hukum perkembangan dan pengembangan diri, hukum masa peka, hukum keperluan belajar, hukum kesatuan anggota badan, hukum tempo perkembangan, hukum iram perkembangan dan hukum rekapitulasi (hal. 84) Buku ini dibagi Muhibbin Syah ke dalam 14 bab. Yaitu, perkembangan manusia; faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan manusia; karakterisik dan prinsip perkembangan peserta didik; aspek-aspek psiko-fisik perkembangan peserta didik; hubungan timbal balik antara perkembangan dengan belajar; fase dan tugas perkembangan peserta didik; hukum perkembangan peserta didik; perkembangan motor peserta didik; perkembangan kognitif peserta didik; perkembangan keberagaman peserta didik; perkembangan sosial dan moral peserta didik; pengaruh perkembangan aspek kognitif terhadap perkembangan aspek lainnya; signifikansi perkembangan kognitif peserta didikd bagi proses belajar; dan bimbingan belajar peserta didik. Yang cukup menarik di dalam buku ini adalah, ketika penulis mengkritisi aktivitas mengajar para guru yang masih sering terjadi. Yaitu, mengajar dengn metode ceramah di depan kelas. Metode ini boleh dipakai, tapi juga harus bisa memberikan peluang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk melakukan aktivitas belajarnya. Misalnya, jika peserta didik sedang diajari menulis teks surat al-Ikhlas, maka peserta didik itulah yang seharusnya lebih banyak mendapat peluang menulis teks tersebut, bukan guru. Tugas guru hanya memberi contoh mekanisme penulisan teks disertai dorongan persuasif kepada para peserta didi dan menata lingkungan sebaik-baiknya, sehingga memungkinkan mereka belajar dengan mudah. Di sinilah nantinya akan muncul pembelajaran yang berpusat pada peserta didik bukan pada guru (student-centered). (hal. 195) Buku ini memiliki kelebihan lain dari sisi, pembaca dibebaskan untuk membaca dari bab mana saja yang diinginkannya. Tidak harus dari awal bab. Pasalnya, bagi yang sudah pernah membaca buku “Psikologi Belajar”bisa mencari pembahasan yang belum pernah dibaca dibuku tersebut. Misalnya saja tentang bimbuang belajar peserta didik. Pembaca bisa langsung merujuk ke dalam bab tersebut. Karena itu, buku ini layak dibaca oleh para guru, calon guru dan bahkan para orang tua. Setiap bab yang ‘dihidangkan’ oleh penulis diawali dengan pengantar singkat dan tujuan belajar, lalu diakhiri denga rangkuman, pelatihan dan rujukan. Sehingga setiap kali menyelesaikan bahasan bisa melihat apakah pemahaman yang kita miliki sama dengan penulis atau tidak. Muhibbin Syah kian menunjukkan kepakarannya dalam bidang pendidikan. Setelah sebelumnya menerbitkan buku “Psikologi Belajar”, kini ia menerbitkan buku “Telaah Singkat Perkembangan Peserta Didik”. Kedua buku ini saling berkaitan. Dikatakan berkaitan, karena berhubungan dengan pembahasan aspek-aspek psiko-fisik perkembangan peserta didik. Tampak sekali harapan dari terbitnya buku, penulis ingin mengajarkan proses penetapan sikap dan perlakuan guru terhadap para peserta didik berdasarkan fase-fase kehidupan mereka. Peserta didik kelas 1 MTs/SMP misalnya, tidak dapat disikapi dan diperlakukan guru dengan cara yang persis sama dengan sikap dan perlakukannya terhadap peserta didik kelas 2 dan kelas 3. Alasannya, usia dan tahap perkembangan peserta didik masing-masing kelas tidak sama. Inilah lika liku perkembangan peserta didik. Maka, menjadi tugas guru bahwa ia bukan hanya memikirkan bagaimana penyampaian materi kepada peserta didik, tapi juga memikirkan bagaimana memberikan bantuan dan bimbingan terhadap mereka. Rumit? Bila tidak memahami kondisi peserta didik tentu saja rumit, tapi bila memahaminya tentu saja tidak. Di sinilah para guru atau pendidik mesti mengetahui ragam hukum perkembangan manusia. Yaitu, hukum konvergensi, hukum perkembangan dan pengembangan diri, hukum masa peka, hukum keperluan belajar, hukum kesatuan anggota badan, hukum tempo perkembangan, hukum iram perkembangan dan hukum rekapitulasi (hal. 84) Buku ini dibagi Muhibbin Syah ke dalam 14 bab. Yaitu, perkembangan manusia; faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan manusia; karakterisik dan prinsip perkembangan peserta didik; aspek-aspek psiko-fisik perkembangan peserta didik; hubungan timbal balik antara perkembangan dengan belajar; fase dan tugas perkembangan peserta didik; hukum perkembangan peserta didik; perkembangan motor peserta didik; perkembangan kognitif peserta didik; perkembangan keberagaman peserta didik; perkembangan sosial dan moral peserta didik; pengaruh perkembangan aspek kognitif terhadap perkembangan aspek lainnya; signifikansi perkembangan kognitif peserta didikd bagi proses belajar; dan bimbingan belajar peserta didik. Yang cukup menarik di dalam buku ini adalah, ketika penulis mengkritisi aktivitas mengajar para guru yang masih sering terjadi. Yaitu, mengajar dengn metode ceramah di depan kelas. Metode ini boleh dipakai, tapi juga harus bisa memberikan peluang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk melakukan aktivitas belajarnya. Misalnya, jika peserta didik sedang diajari menulis teks surat al-Ikhlas, maka peserta didik itulah yang seharusnya lebih banyak mendapat peluang menulis teks tersebut, bukan guru. Tugas guru hanya memberi contoh mekanisme penulisan teks disertai dorongan persuasif kepada para peserta didi dan menata lingkungan sebaik-baiknya, sehingga memungkinkan mereka belajar dengan mudah. Di sinilah nantinya akan muncul pembelajaran yang berpusat pada peserta didik bukan pada guru (student-centered). (hal. 195) Buku ini memiliki kelebihan lain dari sisi, pembaca dibebaskan untuk membaca dari bab mana saja yang diinginkannya. Tidak harus dari awal bab. Pasalnya, bagi yang sudah pernah membaca buku “Psikologi Belajar”bisa mencari pembahasan yang belum pernah dibaca dibuku tersebut. Misalnya saja tentang bimbuang belajar peserta didik. Pembaca bisa langsung merujuk ke dalam bab tersebut. Karena itu, buku ini layak dibaca oleh para guru, calon guru dan bahkan para orang tua. Setiap bab yang ‘dihidangkan’ oleh penulis diawali dengan pengantar singkat dan tujuan belajar, lalu diakhiri denga rangkuman, pelatihan dan rujukan. Sehingga setiap kali menyelesaikan bahasan bisa melihat apakah pemahaman yang kita miliki sama dengan penulis atau tidak. Psikologi Pendidikan 370.15 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=991763 9789797697594 370.15 SYA t 16TD160416.00 16SR160416.01 16SR160416.02 16SR160416.03 http://103.142.62.240:80/perpus/images/docs/Telaah_Singkat.jpg.jpg
score 11.174184