Inklusivisme Pemikiran Islam

Inklusivisme itu menegaskan, kebenaran setiap agama harus terbuka. Perasaan soliter sebagai penghuni tunggal pulau kebenaran cukup dihindari oleh faksi inklusif ini. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan ada kebenaran pada agama lain yang tidak kita anut, dan sebaliknya terdapat kekeliruan pada aga...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: H. Muhibbin, H. Ahmad Izzudin
Format: Online
Language:Indonesia
Published: Pustaka Rizki Putra 2013
Online Access:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=991795
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Inklusivisme itu menegaskan, kebenaran setiap agama harus terbuka. Perasaan soliter sebagai penghuni tunggal pulau kebenaran cukup dihindari oleh faksi inklusif ini. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan ada kebenaran pada agama lain yang tidak kita anut, dan sebaliknya terdapat kekeliruan pada agama yang kita anut. Tapi, paradigma ini tetap tidak kedap kritik. Oleh paradigma pluralis, ia dianggap membaca agama lain dengan kacamata agamanya sendiri. Sedang paradigma plural (pluralisme): Setiap agama adalah jalan keselamatan. Perbedaan agama satu dengan yang lain, hanyalah masalah teknis, tidak prinsipil. Pandangan Plural ini tidak hanya berhenti pada sikap terbuka melainkan juga sikap paralelisme. Yaitu sikap yang memandang semua agama sebagai jalan-jalan yang sejajar. Tulisan- tulisan yang ada merupakan tanggapan atau respon terhadap persoalan kontemporer yang sedang hangat dibincangkan dimasyarakat, sehingga termasuk up to date dan bisa dijadikan referensi untuk menyikapi persoalan yang ada.