Pembelajaran Bahasa dan Sastra Daerah : Dalam Kerangka Budaya
Kunci dari belajar berbahasa adalah pembiasaan, apapun bahasa yang dipelajari, baik bahasa Jawa, Indonesia, Sunda, Inggris, Perancis, Arab atau bahasa lainnya. Orang yang sedang belajar bahasa dapat diibaratkan seperti orang yang sedang belajar bersepeda. Pada tahap-tahap awal, tentu akan ditemui be...
Na minha lista:
Principais autores: | , , , , , |
---|---|
Formato: | Online |
Idioma: | Indonesia |
Publicado em: |
Tiara Wacana Yogya
2008
|
Acesso em linha: | http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=991846 |
Tags: |
Adicionar Tag
Sem tags, seja o primeiro a adicionar uma tag!
|
id |
oai:slims-991846 |
---|---|
recordtype |
slims |
spelling |
oai:slims-991846Pembelajaran Bahasa dan Sastra Daerah : Dalam Kerangka Budaya Paku Alam IX Jimly Asshiddiqie Sugito Suminto A. Sayuti Sutrisna Wibawa Mulyana Tiara Wacana Yogya 2008 Indonesia BUKU BUKU xii, 264 hlm., 21 cm Kunci dari belajar berbahasa adalah pembiasaan, apapun bahasa yang dipelajari, baik bahasa Jawa, Indonesia, Sunda, Inggris, Perancis, Arab atau bahasa lainnya. Orang yang sedang belajar bahasa dapat diibaratkan seperti orang yang sedang belajar bersepeda. Pada tahap-tahap awal, tentu akan ditemui berbagai kesalahan seperti menabrak atau jatuh. Namun, seiring dengan ketekunan berlatih, maka akan kian meningkat keterampilan bersepeda. Ritme senada berlaku dalam pembelajaran bahasa, yakni Pembiasaan. Pembiasan menjadi diperlukan lantaran setiap bahasa memiliki nuansa yang berbeda-beda dalam hal tingkat tutur yang dikandungnya. Bahasa Jawa menjadi terasa sulit lantaran ada unsur unggah-ungguhing basa, sebagaimana juga bahasa Inggris mengenal unsur speech levels. Materi buku ini berkenaan pemikiran para tokoh masyarakat, dosen, guru, peneliti, praktisi, budayawan dalam hal upaya-upaya pembiasaan bahasa dan sastra Jawa serta bahasa daerah lainnya. Perhatian para penulis ini antara lain mencakup ketentuan perundangan yang mengatur penggunaan bahasa daerah; serta implementasi pembelajarannya di lembaga-lembaga pendidikan, utamanya pendidikan formal, seperti persoalan manajemen, media pembelajaran, penilaian, hingga optimalisasi pembelajaran bahasa daerah. Dengan kajian lintas sektoral, buku ini kiranya amat relevan untuk digunakan sebagai pengayaan wawasan dalam pengem?bangan kurikulum, materi perkuliahan, serta rujukan pengem?bangan dalam pembelajaran bahasa daerah, khususnya bagi para pemerhati dan peneliti bahasa daerah, serta para dosen dan mahasiswa pada program pendidikan bahasa daerah. Kunci dari belajar berbahasa adalah pembiasaan, apapun bahasa yang dipelajari, baik bahasa Jawa, Indonesia, Sunda, Inggris, Perancis, Arab atau bahasa lainnya. Orang yang sedang belajar bahasa dapat diibaratkan seperti orang yang sedang belajar bersepeda. Pada tahap-tahap awal, tentu akan ditemui berbagai kesalahan seperti menabrak atau jatuh. Namun, seiring dengan ketekunan berlatih, maka akan kian meningkat keterampilan bersepeda. Ritme senada berlaku dalam pembelajaran bahasa, yakni Pembiasaan. Pembiasan menjadi diperlukan lantaran setiap bahasa memiliki nuansa yang berbeda-beda dalam hal tingkat tutur yang dikandungnya. Bahasa Jawa menjadi terasa sulit lantaran ada unsur unggah-ungguhing basa, sebagaimana juga bahasa Inggris mengenal unsur speech levels. Materi buku ini berkenaan pemikiran para tokoh masyarakat, dosen, guru, peneliti, praktisi, budayawan dalam hal upaya-upaya pembiasaan bahasa dan sastra Jawa serta bahasa daerah lainnya. Perhatian para penulis ini antara lain mencakup ketentuan perundangan yang mengatur penggunaan bahasa daerah; serta implementasi pembelajarannya di lembaga-lembaga pendidikan, utamanya pendidikan formal, seperti persoalan manajemen, media pembelajaran, penilaian, hingga optimalisasi pembelajaran bahasa daerah. Dengan kajian lintas sektoral, buku ini kiranya amat relevan untuk digunakan sebagai pengayaan wawasan dalam pengem?bangan kurikulum, materi perkuliahan, serta rujukan pengem?bangan dalam pembelajaran bahasa daerah, khususnya bagi para pemerhati dan peneliti bahasa daerah, serta para dosen dan mahasiswa pada program pendidikan bahasa daerah. Sastra Daerah Bahasa Daerah-Pembelajaran 418.71 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=991846 9789791262163 418.71 PEM 16TD160492.00 16SR160492.01 16SR160492.02 16SR160492.03 16SR160492.04 http://103.142.62.240:80/perpus/images/docs/bahasa_sastra_dae.jpg.jpg |
institution |
IAIN Pekalongan |
collection |
Book |
language |
Indonesia |
format |
Online |
author |
Paku Alam IX Jimly Asshiddiqie Sugito Suminto A. Sayuti Sutrisna Wibawa Mulyana |
spellingShingle |
Paku Alam IX Jimly Asshiddiqie Sugito Suminto A. Sayuti Sutrisna Wibawa Mulyana Pembelajaran Bahasa dan Sastra Daerah : Dalam Kerangka Budaya |
author_facet |
Paku Alam IX Jimly Asshiddiqie Sugito Suminto A. Sayuti Sutrisna Wibawa Mulyana |
author_sort |
Paku Alam IX |
title |
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Daerah : Dalam Kerangka Budaya |
title_short |
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Daerah : Dalam Kerangka Budaya |
title_full |
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Daerah : Dalam Kerangka Budaya |
title_fullStr |
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Daerah : Dalam Kerangka Budaya |
title_full_unstemmed |
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Daerah : Dalam Kerangka Budaya |
title_sort |
pembelajaran bahasa dan sastra daerah : dalam kerangka budaya |
description |
Kunci dari belajar berbahasa adalah pembiasaan, apapun bahasa yang dipelajari, baik bahasa Jawa, Indonesia, Sunda, Inggris, Perancis, Arab atau bahasa lainnya. Orang yang sedang belajar bahasa dapat diibaratkan seperti orang yang sedang belajar bersepeda. Pada tahap-tahap awal, tentu akan ditemui berbagai kesalahan seperti menabrak atau jatuh. Namun, seiring dengan ketekunan berlatih, maka akan kian meningkat keterampilan bersepeda. Ritme senada berlaku dalam pembelajaran bahasa, yakni Pembiasaan. Pembiasan menjadi diperlukan lantaran setiap bahasa memiliki nuansa yang berbeda-beda dalam hal tingkat tutur yang dikandungnya. Bahasa Jawa menjadi terasa sulit lantaran ada unsur unggah-ungguhing basa, sebagaimana juga bahasa Inggris mengenal unsur speech levels.
Materi buku ini berkenaan pemikiran para tokoh masyarakat, dosen, guru, peneliti, praktisi, budayawan dalam hal upaya-upaya pembiasaan bahasa dan sastra Jawa serta bahasa daerah lainnya. Perhatian para penulis ini antara lain mencakup ketentuan perundangan yang mengatur penggunaan bahasa daerah; serta implementasi pembelajarannya di lembaga-lembaga pendidikan, utamanya pendidikan formal, seperti persoalan manajemen, media pembelajaran, penilaian, hingga optimalisasi pembelajaran bahasa daerah.
Dengan kajian lintas sektoral, buku ini kiranya amat relevan untuk digunakan sebagai pengayaan wawasan dalam pengem?bangan kurikulum, materi perkuliahan, serta rujukan pengem?bangan dalam pembelajaran bahasa daerah, khususnya bagi para pemerhati dan peneliti bahasa daerah, serta para dosen dan mahasiswa pada program pendidikan bahasa daerah. |
publisher |
Tiara Wacana Yogya |
publishDate |
2008 |
url |
http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=991846 |
_version_ |
1690546536846458880 |
score |
11.174184 |