Islamku Islam Anda Islam Kita : Agama Masyarakat Negara Demokrasi

'Pembelaan' itulah kata kunci dalam kumpulan esai-esai tulisan Abdurrahman Wahid kali inil Bisa dikatakan, esai-esai ini berangkat dari perspektif korban, dalam hampir semua kasus yang dibahas, Wahid tidak pandang bulu, tidak membedakan agama, keyakinan, etnis, wrna kullit, posisi sosial a...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Kh. Abdurrahman Wahid
Format: Online
Language:Indonesia
Published: The Wahid Institute 2006
Online Access:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=991850
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
id oai:slims-991850
recordtype slims
spelling oai:slims-991850Islamku Islam Anda Islam Kita : Agama Masyarakat Negara Demokrasi Kh. Abdurrahman Wahid The Wahid Institute 2006 Cet. 1 Indonesia BUKU BUKU xxxviii, 412 hlm., 20.5 cm 'Pembelaan' itulah kata kunci dalam kumpulan esai-esai tulisan Abdurrahman Wahid kali inil Bisa dikatakan, esai-esai ini berangkat dari perspektif korban, dalam hampir semua kasus yang dibahas, Wahid tidak pandang bulu, tidak membedakan agama, keyakinan, etnis, wrna kullit, posisi sosial apapun untuk melakukannya. Bakan, Wahid tidak ragu untuk mengorbankan image sendiri-sesuatu yang seringkali menjadi barang mahal bagi mereka yang merasa sebagai politisi terkemuka, untuk membela korban yang perlu dibela. Maka orang sering terkecoh bahwa seolah Wahid sedang mencari muka ketika harus mengorbankan dirinya sendiri. Munculnya tuduhan sebagai ketua ketoprak, klenik, neo-PKI, dibaptis masuk Kristen, kafir, murtad, agen zionis Yahudi dan sebagainya.. Dalam esai-esainya ini, Wahid melakukan pembelaan mulai dari lnul Daratista yang dikeroyok oleh para seniman terkemuka di Jakarta dengan alasan agama, Ulil Abshar Abdalla aktivis lslam Liberal yang divonis hukuman mati juga dengan alasan agama lslam oleh para ulama terkemuka, sampai ancaman untuk menutup pesantren Al-Mukmin di Ngruki, Solo oleh polisi, meskipun ia tetap mengkritik pandangan Abu Bakar Ba'asyir dan pengikutnya. 'Pembelaan' itulah kata kunci dalam kumpulan esai-esai tulisan Abdurrahman Wahid kali inil Bisa dikatakan, esai-esai ini berangkat dari perspektif korban, dalam hampir semua kasus yang dibahas, Wahid tidak pandang bulu, tidak membedakan agama, keyakinan, etnis, wrna kullit, posisi sosial apapun untuk melakukannya. Bakan, Wahid tidak ragu untuk mengorbankan image sendiri-sesuatu yang seringkali menjadi barang mahal bagi mereka yang merasa sebagai politisi terkemuka, untuk membela korban yang perlu dibela. Maka orang sering terkecoh bahwa seolah Wahid sedang mencari muka ketika harus mengorbankan dirinya sendiri. Munculnya tuduhan sebagai ketua ketoprak, klenik, neo-PKI, dibaptis masuk Kristen, kafir, murtad, agen zionis Yahudi dan sebagainya.. Dalam esai-esainya ini, Wahid melakukan pembelaan mulai dari lnul Daratista yang dikeroyok oleh para seniman terkemuka di Jakarta dengan alasan agama, Ulil Abshar Abdalla aktivis lslam Liberal yang divonis hukuman mati juga dengan alasan agama lslam oleh para ulama terkemuka, sampai ancaman untuk menutup pesantren Al-Mukmin di Ngruki, Solo oleh polisi, meskipun ia tetap mengkritik pandangan Abu Bakar Ba'asyir dan pengikutnya. Islam, Pemikiran 2X7.423 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=991850 9799873703 2X7.423 WAH i 16TD160505.00 16SR160505.01 http://103.142.62.240:80/perpus/images/docs/Islamku.jpg.jpg
institution IAIN Pekalongan
collection Book
language Indonesia
format Online
author Kh. Abdurrahman Wahid
spellingShingle Kh. Abdurrahman Wahid
Islamku Islam Anda Islam Kita : Agama Masyarakat Negara Demokrasi
author_facet Kh. Abdurrahman Wahid
author_sort Kh. Abdurrahman Wahid
title Islamku Islam Anda Islam Kita : Agama Masyarakat Negara Demokrasi
title_short Islamku Islam Anda Islam Kita : Agama Masyarakat Negara Demokrasi
title_full Islamku Islam Anda Islam Kita : Agama Masyarakat Negara Demokrasi
title_fullStr Islamku Islam Anda Islam Kita : Agama Masyarakat Negara Demokrasi
title_full_unstemmed Islamku Islam Anda Islam Kita : Agama Masyarakat Negara Demokrasi
title_sort islamku islam anda islam kitaâ : agama masyarakat negara demokrasi
description 'Pembelaan' itulah kata kunci dalam kumpulan esai-esai tulisan Abdurrahman Wahid kali inil Bisa dikatakan, esai-esai ini berangkat dari perspektif korban, dalam hampir semua kasus yang dibahas, Wahid tidak pandang bulu, tidak membedakan agama, keyakinan, etnis, wrna kullit, posisi sosial apapun untuk melakukannya. Bakan, Wahid tidak ragu untuk mengorbankan image sendiri-sesuatu yang seringkali menjadi barang mahal bagi mereka yang merasa sebagai politisi terkemuka, untuk membela korban yang perlu dibela. Maka orang sering terkecoh bahwa seolah Wahid sedang mencari muka ketika harus mengorbankan dirinya sendiri. Munculnya tuduhan sebagai ketua ketoprak, klenik, neo-PKI, dibaptis masuk Kristen, kafir, murtad, agen zionis Yahudi dan sebagainya.. Dalam esai-esainya ini, Wahid melakukan pembelaan mulai dari lnul Daratista yang dikeroyok oleh para seniman terkemuka di Jakarta dengan alasan agama, Ulil Abshar Abdalla aktivis lslam Liberal yang divonis hukuman mati juga dengan alasan agama lslam oleh para ulama terkemuka, sampai ancaman untuk menutup pesantren Al-Mukmin di Ngruki, Solo oleh polisi, meskipun ia tetap mengkritik pandangan Abu Bakar Ba'asyir dan pengikutnya.
publisher The Wahid Institute
publishDate 2006
url http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=991850
_version_ 1690546537107554304
score 11.174184