Konsep Fathering Dalam Keluarga Perspektif Pendidikan Islam
Kata Kunci : Fathering, Keluarga, Pendidikan Islam. Keluarga adalah tempat pendidikan pertama dan terpenting bagi anak. Maraknya perilaku anti sosial yang terjadi pada anak seperti tawuran, narkoba, seks bebas, pencurian, hingga perilaku kriminalitas anak, menurut pemerhati pendidikan keluarga ad...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Online |
Language: | Indonesia |
Published: |
Prodi Pendidikan Agama Islam Program Pascasarjana STAIN Pekalongan
2015
|
Online Access: | http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=991931 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
id |
oai:slims-991931 |
---|---|
recordtype |
slims |
institution |
IAIN Pekalongan |
collection |
Book |
language |
Indonesia |
format |
Online |
author |
Aisyah Zubaidah ( 20521120034 ) Dr. Esti Zaduqisti, M. Si Dr. H. Imam Kanafi, M. Ag |
spellingShingle |
Aisyah Zubaidah ( 20521120034 ) Dr. Esti Zaduqisti, M. Si Dr. H. Imam Kanafi, M. Ag Konsep Fathering Dalam Keluarga Perspektif Pendidikan Islam |
author_facet |
Aisyah Zubaidah ( 20521120034 ) Dr. Esti Zaduqisti, M. Si Dr. H. Imam Kanafi, M. Ag |
author_sort |
Aisyah Zubaidah ( 20521120034 ) |
title |
Konsep Fathering Dalam Keluarga Perspektif Pendidikan Islam |
title_short |
Konsep Fathering Dalam Keluarga Perspektif Pendidikan Islam |
title_full |
Konsep Fathering Dalam Keluarga Perspektif Pendidikan Islam |
title_fullStr |
Konsep Fathering Dalam Keluarga Perspektif Pendidikan Islam |
title_full_unstemmed |
Konsep Fathering Dalam Keluarga Perspektif Pendidikan Islam |
title_sort |
konsep fathering dalam keluarga perspektif pendidikan islam |
description |
Kata Kunci : Fathering, Keluarga, Pendidikan Islam.
Keluarga adalah tempat pendidikan pertama dan terpenting bagi anak. Maraknya perilaku
anti sosial yang terjadi pada anak seperti tawuran, narkoba, seks bebas, pencurian, hingga
perilaku kriminalitas anak, menurut pemerhati pendidikan keluarga adalah hasil dari pola
pendidikan keluarga yang selama ini bekerja. Lebih spesifik lagi, berbagai penelitian menyebut
perilaku menyimpang yang terjadi pada anak sejatinya akibat tidak berfungsinya peran ayah
(fathering) dalam keluarga. Sayangnya, selama ini jamak dipahami dan diyakini bahwa
mendidik anak merupakan tugas dan tanggung jawab ibu sepenuhnya. Padahal dari ayah anak
dapat belajar tanggung jawab, ketegasan, disiplin, keberanian, dan pergaulan yang benar.
Fathering merupakan konsep, keterlibatan ayah dalam mendidik anak untuk mengisi pondasi
karakter anak pada sisi lain yang berbeda dari cara ibu
Fokus penelitian ini adalah bagaimana konsep fathering dalam keluarga dan bagaimana
konsep fathering dalam keluarga perspektif pendidikan Islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan menganalisis konsep fathering dalam keluarga perspektif pendidikan Islam. Hasil
penelitian ini diharapkan memberi kontribusi terhadap pemikiran pendidikan Islam khususnya
pendidikan anak dalam keluarga
Penelitian ini menggunakan penelitian kajian pustaka dengan pendekatan kualitatif.
Dimana peneliti berusaha menganalisis, mendiskripsikan dan membandingkan data dan literatur
tentang konsep fathering ke dalam perspektif pendidikan Islam. .
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep fathering sejatinya telah termuat dalam
prinsip dasar pendidikan Islam. Prinsip tersebut diantaranya adalah pada ayat yang
memerintahkan orangtua untuk menjaga dan memelihara diri dan keluarganya dari api neraka
(QS.At Tahrim : 6). Tanggung jawab ayah sebagai kepala keluarga yang harus memiliki visi
dalam berkeluarga (hadis kepemimpinan, HR.Bukhari) dan tanggung jawab ayah untuk menjaga
fitrah anak (Hadis fitrah anak, HR.Bukhari). Potret ayah teladanpun terekam dalam Al Qur’an.
Mereka diantaranya adalah Nabi Ibrahim, Lukman Hakim, Imran, Nabi Ya’kub dan Nabi Daud.
Mereka adalah para ayah teladan yang peduli terhadap pendidikan anaknya. Begitupun Lukman
Hakim yang nasihatnya Allah abadikan dalam sebuah surat pendidikan keluarga. Besarnya
perhatian Islam terhadap pendidikan anak, hingga tahapan calon ayah ketika memilih pasangan
merupakan bagian awal dalam pendidikan anak di keluarga. Dengan penguatan peran ayah, yang
selama ini lebih dikenal hanya sebagai pencari nafkah (economic provider). Ayah diharapkan
juga bisa menjadi teacher and role models, caregivers, friend, monitor and disciplinarian,
protector, advocate, dan resource. Dengan demikian, kerusakan moral yang terjadi pada anak
dapat lebih mudah teratasi. |
publisher |
Prodi Pendidikan Agama Islam Program Pascasarjana STAIN Pekalongan |
publishDate |
2015 |
url |
http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=991931 |
_version_ |
1690546516273397760 |
spelling |
oai:slims-991931Konsep Fathering Dalam Keluarga Perspektif Pendidikan Islam Aisyah Zubaidah ( 20521120034 ) Dr. Esti Zaduqisti, M. Si Dr. H. Imam Kanafi, M. Ag Prodi Pendidikan Agama Islam Program Pascasarjana STAIN Pekalongan 2015 Indonesia Thesis Thesis Kata Kunci : Fathering, Keluarga, Pendidikan Islam. Keluarga adalah tempat pendidikan pertama dan terpenting bagi anak. Maraknya perilaku anti sosial yang terjadi pada anak seperti tawuran, narkoba, seks bebas, pencurian, hingga perilaku kriminalitas anak, menurut pemerhati pendidikan keluarga adalah hasil dari pola pendidikan keluarga yang selama ini bekerja. Lebih spesifik lagi, berbagai penelitian menyebut perilaku menyimpang yang terjadi pada anak sejatinya akibat tidak berfungsinya peran ayah (fathering) dalam keluarga. Sayangnya, selama ini jamak dipahami dan diyakini bahwa mendidik anak merupakan tugas dan tanggung jawab ibu sepenuhnya. Padahal dari ayah anak dapat belajar tanggung jawab, ketegasan, disiplin, keberanian, dan pergaulan yang benar. Fathering merupakan konsep, keterlibatan ayah dalam mendidik anak untuk mengisi pondasi karakter anak pada sisi lain yang berbeda dari cara ibu Fokus penelitian ini adalah bagaimana konsep fathering dalam keluarga dan bagaimana konsep fathering dalam keluarga perspektif pendidikan Islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis konsep fathering dalam keluarga perspektif pendidikan Islam. Hasil penelitian ini diharapkan memberi kontribusi terhadap pemikiran pendidikan Islam khususnya pendidikan anak dalam keluarga Penelitian ini menggunakan penelitian kajian pustaka dengan pendekatan kualitatif. Dimana peneliti berusaha menganalisis, mendiskripsikan dan membandingkan data dan literatur tentang konsep fathering ke dalam perspektif pendidikan Islam. . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep fathering sejatinya telah termuat dalam prinsip dasar pendidikan Islam. Prinsip tersebut diantaranya adalah pada ayat yang memerintahkan orangtua untuk menjaga dan memelihara diri dan keluarganya dari api neraka (QS.At Tahrim : 6). Tanggung jawab ayah sebagai kepala keluarga yang harus memiliki visi dalam berkeluarga (hadis kepemimpinan, HR.Bukhari) dan tanggung jawab ayah untuk menjaga fitrah anak (Hadis fitrah anak, HR.Bukhari). Potret ayah teladanpun terekam dalam Al Qur’an. Mereka diantaranya adalah Nabi Ibrahim, Lukman Hakim, Imran, Nabi Ya’kub dan Nabi Daud. Mereka adalah para ayah teladan yang peduli terhadap pendidikan anaknya. Begitupun Lukman Hakim yang nasihatnya Allah abadikan dalam sebuah surat pendidikan keluarga. Besarnya perhatian Islam terhadap pendidikan anak, hingga tahapan calon ayah ketika memilih pasangan merupakan bagian awal dalam pendidikan anak di keluarga. Dengan penguatan peran ayah, yang selama ini lebih dikenal hanya sebagai pencari nafkah (economic provider). Ayah diharapkan juga bisa menjadi teacher and role models, caregivers, friend, monitor and disciplinarian, protector, advocate, dan resource. Dengan demikian, kerusakan moral yang terjadi pada anak dapat lebih mudah teratasi. Kata Kunci : Fathering, Keluarga, Pendidikan Islam. Keluarga adalah tempat pendidikan pertama dan terpenting bagi anak. Maraknya perilaku anti sosial yang terjadi pada anak seperti tawuran, narkoba, seks bebas, pencurian, hingga perilaku kriminalitas anak, menurut pemerhati pendidikan keluarga adalah hasil dari pola pendidikan keluarga yang selama ini bekerja. Lebih spesifik lagi, berbagai penelitian menyebut perilaku menyimpang yang terjadi pada anak sejatinya akibat tidak berfungsinya peran ayah (fathering) dalam keluarga. Sayangnya, selama ini jamak dipahami dan diyakini bahwa mendidik anak merupakan tugas dan tanggung jawab ibu sepenuhnya. Padahal dari ayah anak dapat belajar tanggung jawab, ketegasan, disiplin, keberanian, dan pergaulan yang benar. Fathering merupakan konsep, keterlibatan ayah dalam mendidik anak untuk mengisi pondasi karakter anak pada sisi lain yang berbeda dari cara ibu Fokus penelitian ini adalah bagaimana konsep fathering dalam keluarga dan bagaimana konsep fathering dalam keluarga perspektif pendidikan Islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis konsep fathering dalam keluarga perspektif pendidikan Islam. Hasil penelitian ini diharapkan memberi kontribusi terhadap pemikiran pendidikan Islam khususnya pendidikan anak dalam keluarga Penelitian ini menggunakan penelitian kajian pustaka dengan pendekatan kualitatif. Dimana peneliti berusaha menganalisis, mendiskripsikan dan membandingkan data dan literatur tentang konsep fathering ke dalam perspektif pendidikan Islam. . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep fathering sejatinya telah termuat dalam prinsip dasar pendidikan Islam. Prinsip tersebut diantaranya adalah pada ayat yang memerintahkan orangtua untuk menjaga dan memelihara diri dan keluarganya dari api neraka (QS.At Tahrim : 6). Tanggung jawab ayah sebagai kepala keluarga yang harus memiliki visi dalam berkeluarga (hadis kepemimpinan, HR.Bukhari) dan tanggung jawab ayah untuk menjaga fitrah anak (Hadis fitrah anak, HR.Bukhari). Potret ayah teladanpun terekam dalam Al Qur’an. Mereka diantaranya adalah Nabi Ibrahim, Lukman Hakim, Imran, Nabi Ya’kub dan Nabi Daud. Mereka adalah para ayah teladan yang peduli terhadap pendidikan anaknya. Begitupun Lukman Hakim yang nasihatnya Allah abadikan dalam sebuah surat pendidikan keluarga. Besarnya perhatian Islam terhadap pendidikan anak, hingga tahapan calon ayah ketika memilih pasangan merupakan bagian awal dalam pendidikan anak di keluarga. Dengan penguatan peran ayah, yang selama ini lebih dikenal hanya sebagai pencari nafkah (economic provider). Ayah diharapkan juga bisa menjadi teacher and role models, caregivers, friend, monitor and disciplinarian, protector, advocate, dan resource. Dengan demikian, kerusakan moral yang terjadi pada anak dapat lebih mudah teratasi. Keluarga Pendidikan Islam konsep Fathering TS P.PAI 16.008 ZUB k http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=991931 TS P.PAI 16.008 ZUB k 16TS1651008.00 |
score |
11.174184 |