Pembangunan Kawasan dan Tata Ruang

Pendekatan pembangunan kawasan dan tata ruang lebih maju dibandingkan dengan pendekatan regional (wilayah). Pendekatan kawasan dilakukan pada wilayah pengembangan yang memiliki fungsi tertentu, memiliki pusat penggerak utama yang ditunjang secara fungsional oleh pusat-pusat yang lebih rendah ordenya...

Cur síos iomlán

Saved in:
Sonraí Bibleagrafaíochta
Príomhúdar: Rahardjo Adisasmita
Formáid: Online
Teanga:Indonesia
Foilsithe: Graha Ilmu 2013
Rochtain Ar Líne:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=991973
Clibeanna: Cuir Clib Leis
Gan Chlibeanna, Bí ar an gcéad duine leis an taifead seo a chlibeáil!
id oai:slims-991973
recordtype slims
institution IAIN Pekalongan
collection Book
language Indonesia
format Online
author Rahardjo Adisasmita
spellingShingle Rahardjo Adisasmita
Pembangunan Kawasan dan Tata Ruang
author_facet Rahardjo Adisasmita
author_sort Rahardjo Adisasmita
title Pembangunan Kawasan dan Tata Ruang
title_short Pembangunan Kawasan dan Tata Ruang
title_full Pembangunan Kawasan dan Tata Ruang
title_fullStr Pembangunan Kawasan dan Tata Ruang
title_full_unstemmed Pembangunan Kawasan dan Tata Ruang
title_sort pembangunan kawasan dan tata ruang
description Pendekatan pembangunan kawasan dan tata ruang lebih maju dibandingkan dengan pendekatan regional (wilayah). Pendekatan kawasan dilakukan pada wilayah pengembangan yang memiliki fungsi tertentu, memiliki pusat penggerak utama yang ditunjang secara fungsional oleh pusat-pusat yang lebih rendah ordenya, memiliki sektor unggulan, tersedianya jaringan jalan ke seluruh wilayah, memiliki pelabuhan yang melayani pengiriman barang antar daerah, dengan demikian pembangunan dilaksanakan secara terarah dan terprogram. Perencanaan dan implementasi pembangunan memperlihatkan bahwa dimensi lokasional mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan. Materi dalam buku ini dirinci dalam 27 bab bahasan. Bab pertama membahas mengenai pentingnya dimensi kawasan dan tata ruang dalam perencanaan pembangunan dan output yang diharapkan. Bab kedua mengenai perkembangan pemikiran ke arah pengkawasan dan lokasi meliputi lintasan pemikiran aliran ekonomi dan perkembangan pemikiran ekonomi mengenai lokasi. Bab ketiga mengenai landasan teoretik tentang pengkawasan dan pertumbuhan kawasan, meliputi sewa lahan diferensial, produsen tersebar-pembeli terkonsentrasi, teori dan konsep pertumbuhan kawasan. Bab keempat mengenai dimensi, problema utama dan pertumbuhan ekonomi kawasan. Bab kelima mengenai mengembangkan konsep tata ruang dan kawasan ekonomi tiga dimensi, meliputi mengembangkan konsep tata ruang ekonomi, pendekatan pembangunan kawasan, klasifikasi wilayah dan beberapa klasifikasi kawasan lainnya. Bab keenam mengenai peristilahan kawasan , wilayah, tata ruang dan daerah. Bab ketujuh mengenai kawasan lindung meliputi pengertian kawasan pengelompokannya, unsur-unsur, pengelolaan, kebijakan pelestarian dan pengendalian pemanfaatan kawasan lindung. Bab kedelapan sampai keempat belas membahas mengenai kawasan budidaya, hutan, pertambangan, kawasan daerah aliran sungai, kawasan pesisir laut, kawasam wisata dan industri. Bab kelima belas mengenai pembangunan sistem permukiman. Bab keenambelas mengenai kawasan perkotaan dan pedesaan.Bab ketujuh belas sampai bab duapuluh empat membahas mengenai kawasan metropolitan, pembangunan kawasan terpadu, kawasan terpilih pusat pertumbuhan desa, kawasan andalan, kawasan pertumbuhan ekonomi terpadu, kawasan ekonomi khusus, kawasan pembangunan semeja, dan kawasan gugus pulau. Bab keduapuluh lima mengenai fungsi kawasan dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah, meliputi pengertian dan asas tujuan penataan ruang, pengaturan ruang sebagai kebijakan publik, tujuan perencanaan tata ruang wilayah, konsep pembangunan wilayah, pengembangan wilayah eksternal dan lautan. Bab kedua puluh enam dan kedua puluh tujuh mengenai indikator pembangunan ekonomi kawasan dan perkembangan tata ruang wilayah.
publisher Graha Ilmu
publishDate 2013
url http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=991973
_version_ 1690546518638985216
spelling oai:slims-991973Pembangunan Kawasan dan Tata Ruang Rahardjo Adisasmita Graha Ilmu 2013 Ed.1, Cet.2 Indonesia BUKU BUKU xiv, 302 hlm., 23 cm Pendekatan pembangunan kawasan dan tata ruang lebih maju dibandingkan dengan pendekatan regional (wilayah). Pendekatan kawasan dilakukan pada wilayah pengembangan yang memiliki fungsi tertentu, memiliki pusat penggerak utama yang ditunjang secara fungsional oleh pusat-pusat yang lebih rendah ordenya, memiliki sektor unggulan, tersedianya jaringan jalan ke seluruh wilayah, memiliki pelabuhan yang melayani pengiriman barang antar daerah, dengan demikian pembangunan dilaksanakan secara terarah dan terprogram. Perencanaan dan implementasi pembangunan memperlihatkan bahwa dimensi lokasional mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan. Materi dalam buku ini dirinci dalam 27 bab bahasan. Bab pertama membahas mengenai pentingnya dimensi kawasan dan tata ruang dalam perencanaan pembangunan dan output yang diharapkan. Bab kedua mengenai perkembangan pemikiran ke arah pengkawasan dan lokasi meliputi lintasan pemikiran aliran ekonomi dan perkembangan pemikiran ekonomi mengenai lokasi. Bab ketiga mengenai landasan teoretik tentang pengkawasan dan pertumbuhan kawasan, meliputi sewa lahan diferensial, produsen tersebar-pembeli terkonsentrasi, teori dan konsep pertumbuhan kawasan. Bab keempat mengenai dimensi, problema utama dan pertumbuhan ekonomi kawasan. Bab kelima mengenai mengembangkan konsep tata ruang dan kawasan ekonomi tiga dimensi, meliputi mengembangkan konsep tata ruang ekonomi, pendekatan pembangunan kawasan, klasifikasi wilayah dan beberapa klasifikasi kawasan lainnya. Bab keenam mengenai peristilahan kawasan , wilayah, tata ruang dan daerah. Bab ketujuh mengenai kawasan lindung meliputi pengertian kawasan pengelompokannya, unsur-unsur, pengelolaan, kebijakan pelestarian dan pengendalian pemanfaatan kawasan lindung. Bab kedelapan sampai keempat belas membahas mengenai kawasan budidaya, hutan, pertambangan, kawasan daerah aliran sungai, kawasan pesisir laut, kawasam wisata dan industri. Bab kelima belas mengenai pembangunan sistem permukiman. Bab keenambelas mengenai kawasan perkotaan dan pedesaan.Bab ketujuh belas sampai bab duapuluh empat membahas mengenai kawasan metropolitan, pembangunan kawasan terpadu, kawasan terpilih pusat pertumbuhan desa, kawasan andalan, kawasan pertumbuhan ekonomi terpadu, kawasan ekonomi khusus, kawasan pembangunan semeja, dan kawasan gugus pulau. Bab keduapuluh lima mengenai fungsi kawasan dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah, meliputi pengertian dan asas tujuan penataan ruang, pengaturan ruang sebagai kebijakan publik, tujuan perencanaan tata ruang wilayah, konsep pembangunan wilayah, pengembangan wilayah eksternal dan lautan. Bab kedua puluh enam dan kedua puluh tujuh mengenai indikator pembangunan ekonomi kawasan dan perkembangan tata ruang wilayah. Pendekatan pembangunan kawasan dan tata ruang lebih maju dibandingkan dengan pendekatan regional (wilayah). Pendekatan kawasan dilakukan pada wilayah pengembangan yang memiliki fungsi tertentu, memiliki pusat penggerak utama yang ditunjang secara fungsional oleh pusat-pusat yang lebih rendah ordenya, memiliki sektor unggulan, tersedianya jaringan jalan ke seluruh wilayah, memiliki pelabuhan yang melayani pengiriman barang antar daerah, dengan demikian pembangunan dilaksanakan secara terarah dan terprogram. Perencanaan dan implementasi pembangunan memperlihatkan bahwa dimensi lokasional mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan. Materi dalam buku ini dirinci dalam 27 bab bahasan. Bab pertama membahas mengenai pentingnya dimensi kawasan dan tata ruang dalam perencanaan pembangunan dan output yang diharapkan. Bab kedua mengenai perkembangan pemikiran ke arah pengkawasan dan lokasi meliputi lintasan pemikiran aliran ekonomi dan perkembangan pemikiran ekonomi mengenai lokasi. Bab ketiga mengenai landasan teoretik tentang pengkawasan dan pertumbuhan kawasan, meliputi sewa lahan diferensial, produsen tersebar-pembeli terkonsentrasi, teori dan konsep pertumbuhan kawasan. Bab keempat mengenai dimensi, problema utama dan pertumbuhan ekonomi kawasan. Bab kelima mengenai mengembangkan konsep tata ruang dan kawasan ekonomi tiga dimensi, meliputi mengembangkan konsep tata ruang ekonomi, pendekatan pembangunan kawasan, klasifikasi wilayah dan beberapa klasifikasi kawasan lainnya. Bab keenam mengenai peristilahan kawasan , wilayah, tata ruang dan daerah. Bab ketujuh mengenai kawasan lindung meliputi pengertian kawasan pengelompokannya, unsur-unsur, pengelolaan, kebijakan pelestarian dan pengendalian pemanfaatan kawasan lindung. Bab kedelapan sampai keempat belas membahas mengenai kawasan budidaya, hutan, pertambangan, kawasan daerah aliran sungai, kawasan pesisir laut, kawasam wisata dan industri. Bab kelima belas mengenai pembangunan sistem permukiman. Bab keenambelas mengenai kawasan perkotaan dan pedesaan.Bab ketujuh belas sampai bab duapuluh empat membahas mengenai kawasan metropolitan, pembangunan kawasan terpadu, kawasan terpilih pusat pertumbuhan desa, kawasan andalan, kawasan pertumbuhan ekonomi terpadu, kawasan ekonomi khusus, kawasan pembangunan semeja, dan kawasan gugus pulau. Bab keduapuluh lima mengenai fungsi kawasan dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah, meliputi pengertian dan asas tujuan penataan ruang, pengaturan ruang sebagai kebijakan publik, tujuan perencanaan tata ruang wilayah, konsep pembangunan wilayah, pengembangan wilayah eksternal dan lautan. Bab kedua puluh enam dan kedua puluh tujuh mengenai indikator pembangunan ekonomi kawasan dan perkembangan tata ruang wilayah. Pembangunan Daerah 307.14 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=991973 9789797566333 307.14 ADI p 16BIC160580.00
score 11.174184