Pandangan Cahyadi Takariawan Terhadap Terhadap Poligami Dan Relevansinya Atas Regulasi Poligami Di Indonesia

Poligami merupakan pernikahan suami dengan beberapa isteri sekaligus dalam satu waktu. Poligami menjadi pro-kontra dikalangan masyarakat Indonesia, karena praktik poligami terkesan negatif dan merugikan pihak isteri. Masalah yang diangkat dalam skripsi ini adalah Bagaimana pandangan Cahyadi Takariaw...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Yuniar Rizqi Izzatika Putri (2011111075), Dr. Ali Trigiyatno, M. Ag
Format: Online
Language:Indonesia
Published: Prodi S-1 Hukum Keluarga Islam Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam STAIN Pekalongan 2016
Online Access:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=992389
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Poligami merupakan pernikahan suami dengan beberapa isteri sekaligus dalam satu waktu. Poligami menjadi pro-kontra dikalangan masyarakat Indonesia, karena praktik poligami terkesan negatif dan merugikan pihak isteri. Masalah yang diangkat dalam skripsi ini adalah Bagaimana pandangan Cahyadi Takariawan terhadap poligami, dan apa latar belakangnya. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui pandangan Cahyadi Takariawan terhadap poligami serta mengetahui latar belakang yang mempengaruhi pandangannya tersebut. Untuk mengetahui relevansinya dengan sosio-budaya di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Metode pengumpulan data yang digunakan wawancara dan dokumentasi. Dalam analisis data, penulis menggunakan analisis deskriptif-analitis politik hukum, serta menggunakan Logika Induktif. Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa Cahyadi Takariawan tidak mempersoalkan segi legalitas poligami, namun lebih kepada praktik poligami dan implikasi dari perbuatan tersebut. Menurutnya poligami tidak hanya menimbulkan pertanyaan legalitas tetapi lebih kepada sisi sosial, budaya dan dakwah. Praktik poligami di masyarakat lebih banyak menimbulkan madharat daripada maslahat. Sehingga untuk menghindari lebih banyak timbulnya keburukan maka lebih baik menghindari melakukan perkara yang menghantarkan kepada keburukan tersebut yakni poligami dengan jalan monogami. Kata Kunci : Poligami, Cahyadi Takariawan, Regulasi Poligami