Jurnalistik Dan Kebebasan Pers

Di awal tahun 2014 ini ditemui terbitan buku baru. Buku berjudul: Kebebasan Pers dari Pandangan Wartawan, Kasus Wartawan PWI dan AJI ditulis oleh: Drs. Djoko Waluyo, M.I.Kom diterbitkan Tiara Wacana Lokus, Yogyakarta, dengan tebal buku: 116 halaman, ISBN: 9786027664500, Januari 2014. kebebasan pers...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Hamdan Daulay
Format: Online
Language:Indonesia
Published: Remaja Rosdakarya 2016
Online Access:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=992479
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
id oai:slims-992479
recordtype slims
spelling oai:slims-992479Jurnalistik Dan Kebebasan Pers Hamdan Daulay Remaja Rosdakarya 2016 Cet. 1 Indonesia BUKU BUKU xiv, 170 hlm., 24 cm Di awal tahun 2014 ini ditemui terbitan buku baru. Buku berjudul: Kebebasan Pers dari Pandangan Wartawan, Kasus Wartawan PWI dan AJI ditulis oleh: Drs. Djoko Waluyo, M.I.Kom diterbitkan Tiara Wacana Lokus, Yogyakarta, dengan tebal buku: 116 halaman, ISBN: 9786027664500, Januari 2014. kebebasan pers dari pandangan wartawan (waluya) Sejak era reformasi bergulir, ditandai regulasi di bidang media yaitu dengan lahirnya Undang-undang (UU) No.40 Tahun 1999 tentang Pers, maka pendirian perusahaan pers tumbuh bak jamur di musim hujan. Belantara media massa, khususnya media cetak dan elektronika semakin bertambah jumlahnya. Sehubungan hal tersebut, buku ini lebih fokus menyorot dalam perspektif kebebasan pers dengan membandingkan antara era orde baru dan di era reformasi. Disebutkan bahwa praktik pers dipengaruhi bermacam faktor berkaitan yaitu politik penguasa, internal media, iklan, dan apresiasi masyarakat terhadap media. Rezim orde baru yang disebutkan cenderung otoritarian ditandai dengan ketatnya peraturan terhadap media. Penekanan terhadap wartawan dan media selalu dilakukan oleh penguasa, bahkan beberapa penerbitan pernah dilarang terbit oleh pemerintah karena dianggap melanggar ketentuan. Dalam pengelolaan pers di tanah air, sesungguhnya ada aturan main yang menjadi acuan bagi setiap wartawan, yaitu kode etik jurnalistik. Pedoman yang dimuat dalam kode etik jurnalistik secara umum memberi arahan kepada wartawan agar senantiasa memperhatikan nilai-nilai etika dalam menjalankan profesi kewartawanan. Buku ini membahas media termasuk pemahaman kode etik jurnalistik ditinjau dari sisi agama Islam sehingga menjadikan buku ini memiliki nilai plus untuk melengkapi buku-buku mengenai pers yang sudah ada sebelumnya. Di awal tahun 2014 ini ditemui terbitan buku baru. Buku berjudul: Kebebasan Pers dari Pandangan Wartawan, Kasus Wartawan PWI dan AJI ditulis oleh: Drs. Djoko Waluyo, M.I.Kom diterbitkan Tiara Wacana Lokus, Yogyakarta, dengan tebal buku: 116 halaman, ISBN: 9786027664500, Januari 2014. kebebasan pers dari pandangan wartawan (waluya) Sejak era reformasi bergulir, ditandai regulasi di bidang media yaitu dengan lahirnya Undang-undang (UU) No.40 Tahun 1999 tentang Pers, maka pendirian perusahaan pers tumbuh bak jamur di musim hujan. Belantara media massa, khususnya media cetak dan elektronika semakin bertambah jumlahnya. Sehubungan hal tersebut, buku ini lebih fokus menyorot dalam perspektif kebebasan pers dengan membandingkan antara era orde baru dan di era reformasi. Disebutkan bahwa praktik pers dipengaruhi bermacam faktor berkaitan yaitu politik penguasa, internal media, iklan, dan apresiasi masyarakat terhadap media. Rezim orde baru yang disebutkan cenderung otoritarian ditandai dengan ketatnya peraturan terhadap media. Penekanan terhadap wartawan dan media selalu dilakukan oleh penguasa, bahkan beberapa penerbitan pernah dilarang terbit oleh pemerintah karena dianggap melanggar ketentuan. Dalam pengelolaan pers di tanah air, sesungguhnya ada aturan main yang menjadi acuan bagi setiap wartawan, yaitu kode etik jurnalistik. Pedoman yang dimuat dalam kode etik jurnalistik secara umum memberi arahan kepada wartawan agar senantiasa memperhatikan nilai-nilai etika dalam menjalankan profesi kewartawanan. Buku ini membahas media termasuk pemahaman kode etik jurnalistik ditinjau dari sisi agama Islam sehingga menjadikan buku ini memiliki nilai plus untuk melengkapi buku-buku mengenai pers yang sudah ada sebelumnya. wartawan Kebebasan Pers Etika Jurnalistik Menulis Artikel Media Massa Kode Etik 174.9 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=992479 9789796927111 174.9 DAU j 16TD160736.00 16SR160736.01 16SR160736.02 16SR160736.03 http://103.142.62.240:80/perpus/images/docs/jurnalistik_dan__57302ec8b7980_170x170.jpg.jpg
institution IAIN Pekalongan
collection Book
language Indonesia
format Online
author Hamdan Daulay
spellingShingle Hamdan Daulay
Jurnalistik Dan Kebebasan Pers
author_facet Hamdan Daulay
author_sort Hamdan Daulay
title Jurnalistik Dan Kebebasan Pers
title_short Jurnalistik Dan Kebebasan Pers
title_full Jurnalistik Dan Kebebasan Pers
title_fullStr Jurnalistik Dan Kebebasan Pers
title_full_unstemmed Jurnalistik Dan Kebebasan Pers
title_sort jurnalistik dan kebebasan pers
description Di awal tahun 2014 ini ditemui terbitan buku baru. Buku berjudul: Kebebasan Pers dari Pandangan Wartawan, Kasus Wartawan PWI dan AJI ditulis oleh: Drs. Djoko Waluyo, M.I.Kom diterbitkan Tiara Wacana Lokus, Yogyakarta, dengan tebal buku: 116 halaman, ISBN: 9786027664500, Januari 2014. kebebasan pers dari pandangan wartawan (waluya) Sejak era reformasi bergulir, ditandai regulasi di bidang media yaitu dengan lahirnya Undang-undang (UU) No.40 Tahun 1999 tentang Pers, maka pendirian perusahaan pers tumbuh bak jamur di musim hujan. Belantara media massa, khususnya media cetak dan elektronika semakin bertambah jumlahnya. Sehubungan hal tersebut, buku ini lebih fokus menyorot dalam perspektif kebebasan pers dengan membandingkan antara era orde baru dan di era reformasi. Disebutkan bahwa praktik pers dipengaruhi bermacam faktor berkaitan yaitu politik penguasa, internal media, iklan, dan apresiasi masyarakat terhadap media. Rezim orde baru yang disebutkan cenderung otoritarian ditandai dengan ketatnya peraturan terhadap media. Penekanan terhadap wartawan dan media selalu dilakukan oleh penguasa, bahkan beberapa penerbitan pernah dilarang terbit oleh pemerintah karena dianggap melanggar ketentuan. Dalam pengelolaan pers di tanah air, sesungguhnya ada aturan main yang menjadi acuan bagi setiap wartawan, yaitu kode etik jurnalistik. Pedoman yang dimuat dalam kode etik jurnalistik secara umum memberi arahan kepada wartawan agar senantiasa memperhatikan nilai-nilai etika dalam menjalankan profesi kewartawanan. Buku ini membahas media termasuk pemahaman kode etik jurnalistik ditinjau dari sisi agama Islam sehingga menjadikan buku ini memiliki nilai plus untuk melengkapi buku-buku mengenai pers yang sudah ada sebelumnya.
publisher Remaja Rosdakarya
publishDate 2016
url http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=992479
_version_ 1690546495495864320
score 11.174184