Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Dalam Membina Pengendalian Diri Anak Tunagrahita Di SMALB PRI Pekalongan
Kata Kunci: Bimbingan dan Konseling, Pengendalian Diri Anak Tunagrahita. Anak tunagrahita kurang mampu untuk mempertimbangkan sesuatu. Ia tidak memikirkan konsekuensi dari suatu tindakan yang dilakukannya. Ini semua karena kemampuan intelegensinya yang terbatas sehingga diperlukan adanya suatu u...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Online |
Language: | Indonesia |
Published: |
Prodi S-1 Bimbingan Konseling Islam Jurusan Ushuluddin dan Dakwah STAIN Pekalonga
2016
|
Online Access: | http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=992745 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
id |
oai:slims-992745 |
---|---|
recordtype |
slims |
institution |
IAIN Pekalongan |
collection |
Book |
language |
Indonesia |
format |
Online |
author |
Ghorizah Maila (2041112081) Misbakhuddin, Lc, M.A |
spellingShingle |
Ghorizah Maila (2041112081) Misbakhuddin, Lc, M.A Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Dalam Membina Pengendalian Diri Anak Tunagrahita Di SMALB PRI Pekalongan |
author_facet |
Ghorizah Maila (2041112081) Misbakhuddin, Lc, M.A |
author_sort |
Ghorizah Maila (2041112081) |
title |
Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Dalam Membina Pengendalian Diri Anak Tunagrahita Di SMALB PRI Pekalongan |
title_short |
Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Dalam Membina Pengendalian Diri Anak Tunagrahita Di SMALB PRI Pekalongan |
title_full |
Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Dalam Membina Pengendalian Diri Anak Tunagrahita Di SMALB PRI Pekalongan |
title_fullStr |
Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Dalam Membina Pengendalian Diri Anak Tunagrahita Di SMALB PRI Pekalongan |
title_full_unstemmed |
Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Dalam Membina Pengendalian Diri Anak Tunagrahita Di SMALB PRI Pekalongan |
title_sort |
pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam membina pengendalian diri anak tunagrahita di smalb pri pekalongan |
description |
Kata Kunci: Bimbingan dan Konseling, Pengendalian Diri Anak
Tunagrahita.
Anak tunagrahita kurang mampu untuk mempertimbangkan sesuatu. Ia tidak
memikirkan konsekuensi dari suatu tindakan yang dilakukannya. Ini semua karena
kemampuan intelegensinya yang terbatas sehingga diperlukan adanya suatu upaya
untuk membantu anak tunagrahita dalam membina pengendalian dirinya.
Bimbingan dan Konseling menjadi salah satu upaya dalam membina pengendalian
diri anak tunagrahita yang diselenggarakan oleh pihak sekolah, diharapkan siswasiswi
tunagrahita dapat mengendalikan dirinya dengan baik sehingga tercipta
perilaku positif dalam kehidupan sehari-hari dan mereka dapat berkembang
dengan lebih optimal.
Adapun masalah yang diteliti dalam penelitian ini yaitu 1) Bagaimana
pengendalian diri anak tunagrahita di SMALB PRI Pekalongan? 2) Bagaimana
pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam membina pengendalian diri anak
tunagrahita di SMALB PRI Pekalongan?. Tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian indi SMALB PRI Pekalongan. Untuk mengetahui pelaksanaan
bimbingan dan konseling dalam membina pengendalian diri anak tunagrahita di
SMALB PRI Pekalongan.
Dalam memahami persoalan tersebut, penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dengan pendekatan psikologi. Jenis penelitian ini adalah penelitian
lapangan. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan
dokumentasi. Kemudian untuk menganalisis data dengan menggunakan metode
analisis deskriptif, yaitu analisis yang mendeskripsikan apa yang ada, baik proses
yang berlangsung, akibat efek yang sedang terjadi atau kecenderungan yang
sedang berkembang.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa pengendalian diri anak tunagrahita di
SMALB PRI Pekalongan masih bisa dikatakan sulit dikendalikan, baik dari aspek
perilaku, kognitif, maupun pengendalian keputusan. Kemudian pelaksanaan
bimbingan dan konseling di SMALB PRI Pekalongan sudah dilaksanakan dengan
cukup baik, pelaksanaan sesuai dengan fungsi-fungsi, bidang, prinsip bimbingan
dan konseling serta melibatkan seluruh komponen dalam sekolah, di SMALB
PRI Pekalongan sendiri terdapat mata pelajaran bimbingan dan konseling yang
dijadwalkan setiap hari senin selama 35 menit setiap kali pertemuan. Namun
dalam hal perencanaan program belum terlaksana dengan baik dan masih terdapat
beberapa layanan yang belum dilaksanakan di SMALB PRI Pekalongan seperti
layanan konseling individu, layanan bimbingan kelompok dan konseling
kelompok, kemudian sarana dan prasarana sebagai pendukung kegiatan
bimbingan dan konseling belum cukup memadai, seperti belum adanya ruangan
khusus untuk bimbingan dan konseling. Selanjutnya dalam pembinaan
pengendalian diri anak tunagrahita dilakukan dengan menerapkan beberapa
xi
metode diantaranya: metode nasihat, metode hadiah dan hukuman (reward dan
punishment), metode pembiasaan, dan metode keteladanan. |
publisher |
Prodi S-1 Bimbingan Konseling Islam Jurusan Ushuluddin dan Dakwah STAIN Pekalonga |
publishDate |
2016 |
url |
http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=992745 |
_version_ |
1690546459319992320 |
spelling |
oai:slims-992745Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Dalam Membina Pengendalian Diri Anak Tunagrahita Di SMALB PRI Pekalongan Ghorizah Maila (2041112081) Misbakhuddin, Lc, M.A Prodi S-1 Bimbingan Konseling Islam Jurusan Ushuluddin dan Dakwah STAIN Pekalonga 2016 Indonesia SKRIPSI BKI SKRIPSI BKI xvii, 106 hlm.; 21X30 cm Kata Kunci: Bimbingan dan Konseling, Pengendalian Diri Anak Tunagrahita. Anak tunagrahita kurang mampu untuk mempertimbangkan sesuatu. Ia tidak memikirkan konsekuensi dari suatu tindakan yang dilakukannya. Ini semua karena kemampuan intelegensinya yang terbatas sehingga diperlukan adanya suatu upaya untuk membantu anak tunagrahita dalam membina pengendalian dirinya. Bimbingan dan Konseling menjadi salah satu upaya dalam membina pengendalian diri anak tunagrahita yang diselenggarakan oleh pihak sekolah, diharapkan siswasiswi tunagrahita dapat mengendalikan dirinya dengan baik sehingga tercipta perilaku positif dalam kehidupan sehari-hari dan mereka dapat berkembang dengan lebih optimal. Adapun masalah yang diteliti dalam penelitian ini yaitu 1) Bagaimana pengendalian diri anak tunagrahita di SMALB PRI Pekalongan? 2) Bagaimana pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam membina pengendalian diri anak tunagrahita di SMALB PRI Pekalongan?. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian indi SMALB PRI Pekalongan. Untuk mengetahui pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam membina pengendalian diri anak tunagrahita di SMALB PRI Pekalongan. Dalam memahami persoalan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan psikologi. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian untuk menganalisis data dengan menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu analisis yang mendeskripsikan apa yang ada, baik proses yang berlangsung, akibat efek yang sedang terjadi atau kecenderungan yang sedang berkembang. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pengendalian diri anak tunagrahita di SMALB PRI Pekalongan masih bisa dikatakan sulit dikendalikan, baik dari aspek perilaku, kognitif, maupun pengendalian keputusan. Kemudian pelaksanaan bimbingan dan konseling di SMALB PRI Pekalongan sudah dilaksanakan dengan cukup baik, pelaksanaan sesuai dengan fungsi-fungsi, bidang, prinsip bimbingan dan konseling serta melibatkan seluruh komponen dalam sekolah, di SMALB PRI Pekalongan sendiri terdapat mata pelajaran bimbingan dan konseling yang dijadwalkan setiap hari senin selama 35 menit setiap kali pertemuan. Namun dalam hal perencanaan program belum terlaksana dengan baik dan masih terdapat beberapa layanan yang belum dilaksanakan di SMALB PRI Pekalongan seperti layanan konseling individu, layanan bimbingan kelompok dan konseling kelompok, kemudian sarana dan prasarana sebagai pendukung kegiatan bimbingan dan konseling belum cukup memadai, seperti belum adanya ruangan khusus untuk bimbingan dan konseling. Selanjutnya dalam pembinaan pengendalian diri anak tunagrahita dilakukan dengan menerapkan beberapa xi metode diantaranya: metode nasihat, metode hadiah dan hukuman (reward dan punishment), metode pembiasaan, dan metode keteladanan. Kata Kunci: Bimbingan dan Konseling, Pengendalian Diri Anak Tunagrahita. Anak tunagrahita kurang mampu untuk mempertimbangkan sesuatu. Ia tidak memikirkan konsekuensi dari suatu tindakan yang dilakukannya. Ini semua karena kemampuan intelegensinya yang terbatas sehingga diperlukan adanya suatu upaya untuk membantu anak tunagrahita dalam membina pengendalian dirinya. Bimbingan dan Konseling menjadi salah satu upaya dalam membina pengendalian diri anak tunagrahita yang diselenggarakan oleh pihak sekolah, diharapkan siswasiswi tunagrahita dapat mengendalikan dirinya dengan baik sehingga tercipta perilaku positif dalam kehidupan sehari-hari dan mereka dapat berkembang dengan lebih optimal. Adapun masalah yang diteliti dalam penelitian ini yaitu 1) Bagaimana pengendalian diri anak tunagrahita di SMALB PRI Pekalongan? 2) Bagaimana pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam membina pengendalian diri anak tunagrahita di SMALB PRI Pekalongan?. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian indi SMALB PRI Pekalongan. Untuk mengetahui pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam membina pengendalian diri anak tunagrahita di SMALB PRI Pekalongan. Dalam memahami persoalan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan psikologi. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian untuk menganalisis data dengan menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu analisis yang mendeskripsikan apa yang ada, baik proses yang berlangsung, akibat efek yang sedang terjadi atau kecenderungan yang sedang berkembang. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pengendalian diri anak tunagrahita di SMALB PRI Pekalongan masih bisa dikatakan sulit dikendalikan, baik dari aspek perilaku, kognitif, maupun pengendalian keputusan. Kemudian pelaksanaan bimbingan dan konseling di SMALB PRI Pekalongan sudah dilaksanakan dengan cukup baik, pelaksanaan sesuai dengan fungsi-fungsi, bidang, prinsip bimbingan dan konseling serta melibatkan seluruh komponen dalam sekolah, di SMALB PRI Pekalongan sendiri terdapat mata pelajaran bimbingan dan konseling yang dijadwalkan setiap hari senin selama 35 menit setiap kali pertemuan. Namun dalam hal perencanaan program belum terlaksana dengan baik dan masih terdapat beberapa layanan yang belum dilaksanakan di SMALB PRI Pekalongan seperti layanan konseling individu, layanan bimbingan kelompok dan konseling kelompok, kemudian sarana dan prasarana sebagai pendukung kegiatan bimbingan dan konseling belum cukup memadai, seperti belum adanya ruangan khusus untuk bimbingan dan konseling. Selanjutnya dalam pembinaan pengendalian diri anak tunagrahita dilakukan dengan menerapkan beberapa xi metode diantaranya: metode nasihat, metode hadiah dan hukuman (reward dan punishment), metode pembiasaan, dan metode keteladanan. Psikologi Agama Islam Bimbingan Konseling Islam SMALB PRI Pekalongan Pengendalian Diri Pendidikan Khusus - Tunagrahita 2X7.371 9 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=992745 SK BKI 17.008 MAI p 17SK1741008.00 http://103.142.62.240:80/perpus/images/docs/cover_ghorizah_maila.png.png |
score |
11.174184 |