Tradisi Pengamalan Shalawat Wahidiyah Di Pondok Pesantren At-Tahdzib Rejoagung Jombang Jawa Timur

Kata Kunci: Tradisi Pengamalan dan Shalawat Wahidiyah. Shalawat merupakan anjuran dari Nabi Muhammad SAW, kepada umat muslim, dalam perkembangannya banyak sekali macam dan bentuk dari shalawat, bahkan tata pelaksanaan dan pengamalannyapun berbeda-beda. Dalam kehidupan masyarakat, banyak sekali diju...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: H. MUBAROK, Lc, M.Si, Yuli Saniatul Mahmudah (2031111018)
Format: Online
Language:Indonesia
Published: Prodi S-1 Ilmu Al Quran dan Tafsir Jurusan Ushuluddin dan Dakwah STAIN Pekalongan 2016
Online Access:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=992752
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
id oai:slims-992752
recordtype slims
institution IAIN Pekalongan
collection Book
language Indonesia
format Online
author H. MUBAROK, Lc, M.Si
Yuli Saniatul Mahmudah (2031111018)
spellingShingle H. MUBAROK, Lc, M.Si
Yuli Saniatul Mahmudah (2031111018)
Tradisi Pengamalan Shalawat Wahidiyah Di Pondok Pesantren At-Tahdzib Rejoagung Jombang Jawa Timur
author_facet H. MUBAROK, Lc, M.Si
Yuli Saniatul Mahmudah (2031111018)
author_sort H. MUBAROK, Lc, M.Si
title Tradisi Pengamalan Shalawat Wahidiyah Di Pondok Pesantren At-Tahdzib Rejoagung Jombang Jawa Timur
title_short Tradisi Pengamalan Shalawat Wahidiyah Di Pondok Pesantren At-Tahdzib Rejoagung Jombang Jawa Timur
title_full Tradisi Pengamalan Shalawat Wahidiyah Di Pondok Pesantren At-Tahdzib Rejoagung Jombang Jawa Timur
title_fullStr Tradisi Pengamalan Shalawat Wahidiyah Di Pondok Pesantren At-Tahdzib Rejoagung Jombang Jawa Timur
title_full_unstemmed Tradisi Pengamalan Shalawat Wahidiyah Di Pondok Pesantren At-Tahdzib Rejoagung Jombang Jawa Timur
title_sort tradisi pengamalan shalawat wahidiyah di pondok pesantren at-tahdzib rejoagung jombang jawa timur
description Kata Kunci: Tradisi Pengamalan dan Shalawat Wahidiyah. Shalawat merupakan anjuran dari Nabi Muhammad SAW, kepada umat muslim, dalam perkembangannya banyak sekali macam dan bentuk dari shalawat, bahkan tata pelaksanaan dan pengamalannyapun berbeda-beda. Dalam kehidupan masyarakat, banyak sekali dijumpai bacaan-bacaan shalawat beserta pengamalannya yang berbeda-beda dengan tujuan dan maksud yang berbeda pula, dan masih banyak shalawat-shalawat lain yang mempunyai faedah dan makna dalam pengamalannya. Dari penjelasan mengenai shalawat tersebut, maka dihubungkan dengan tradisi pelaksanaan pengamalan shalawat wahidiyah yang ada di Pondok Pesantren At-tahdzīb Rejoagung Ngoro Jombang, Jawa Timur. Ada tiga persoalan yang dikaji dalam skripsi ini, yaitu : (1) Bagaimana sejarah dan pelaksanaan tradisi pengamalan shalawat wahidiyah di Pondok Pesantren At-tahdzīb Rejoagung Ngoro Jombang ? (2) Apa alasan pengasuh pesantren At-tahdzīb menggunakan shalawat wahidiyah dalam tradisi pengamalan shalawat wahidiyah di Pondok Pesantren At-tahdzīb Rejoagung Ngoro Jombang ? (3) Apa makna yang terkandung dalam pelaksanaan tradisi pengamalan shalawat wahidiyah di Pondok Pesantren At-tahdzīb Rejoagung Ngoro Jombang ? Untuk mengidentifikasi persoalan tersebut, peneliti menggunakan penelitian lapangan dengan teori konstruksi sosial, utamanya teori Peter L. Berger dan Thomas Luchmann. Penelitian ini juga didukung dengan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif (ucapan atau tulisan, dan pelaku yang dapat diamati dari subjek itu sendiri). Selain itu, data juga diperoleh melalui observasi, wawancara serta dokumentasi. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: Pelaksanaan tradisi pengamalan shalawat wahidiyah ini berawal sejak tahun 1963, yang dibimbing oleh pendiri pesantren At-tahdzīb (Romo KH. Ihsan Mahin). Berikut makna yang terkandung dalam pelaksanaan tradisi pengamalan shalawat wahidiyah: Mujāhadah dijadikan sebagai ungkapan tauhid keharibaan Allah, kerinduan kepada Rasulullah SAW, dan penghormatan kepada ghauś hâża az-zamân yang telah memperoleh amanat dari Allah untuk melakukan reformasi ruhani dan akhlak umat manusia.
publisher Prodi S-1 Ilmu Al Quran dan Tafsir Jurusan Ushuluddin dan Dakwah STAIN Pekalongan
publishDate 2016
url http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=992752
_version_ 1690546459783462912
spelling oai:slims-992752Tradisi Pengamalan Shalawat Wahidiyah Di Pondok Pesantren At-Tahdzib Rejoagung Jombang Jawa Timur H. MUBAROK, Lc, M.Si Yuli Saniatul Mahmudah (2031111018) Prodi S-1 Ilmu Al Quran dan Tafsir Jurusan Ushuluddin dan Dakwah STAIN Pekalongan 2016 Indonesia SKRIPSI IAT SKRIPSI IAT xv, 116 hlm.; 21X30 cm Kata Kunci: Tradisi Pengamalan dan Shalawat Wahidiyah. Shalawat merupakan anjuran dari Nabi Muhammad SAW, kepada umat muslim, dalam perkembangannya banyak sekali macam dan bentuk dari shalawat, bahkan tata pelaksanaan dan pengamalannyapun berbeda-beda. Dalam kehidupan masyarakat, banyak sekali dijumpai bacaan-bacaan shalawat beserta pengamalannya yang berbeda-beda dengan tujuan dan maksud yang berbeda pula, dan masih banyak shalawat-shalawat lain yang mempunyai faedah dan makna dalam pengamalannya. Dari penjelasan mengenai shalawat tersebut, maka dihubungkan dengan tradisi pelaksanaan pengamalan shalawat wahidiyah yang ada di Pondok Pesantren At-tahdzīb Rejoagung Ngoro Jombang, Jawa Timur. Ada tiga persoalan yang dikaji dalam skripsi ini, yaitu : (1) Bagaimana sejarah dan pelaksanaan tradisi pengamalan shalawat wahidiyah di Pondok Pesantren At-tahdzīb Rejoagung Ngoro Jombang ? (2) Apa alasan pengasuh pesantren At-tahdzīb menggunakan shalawat wahidiyah dalam tradisi pengamalan shalawat wahidiyah di Pondok Pesantren At-tahdzīb Rejoagung Ngoro Jombang ? (3) Apa makna yang terkandung dalam pelaksanaan tradisi pengamalan shalawat wahidiyah di Pondok Pesantren At-tahdzīb Rejoagung Ngoro Jombang ? Untuk mengidentifikasi persoalan tersebut, peneliti menggunakan penelitian lapangan dengan teori konstruksi sosial, utamanya teori Peter L. Berger dan Thomas Luchmann. Penelitian ini juga didukung dengan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif (ucapan atau tulisan, dan pelaku yang dapat diamati dari subjek itu sendiri). Selain itu, data juga diperoleh melalui observasi, wawancara serta dokumentasi. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: Pelaksanaan tradisi pengamalan shalawat wahidiyah ini berawal sejak tahun 1963, yang dibimbing oleh pendiri pesantren At-tahdzīb (Romo KH. Ihsan Mahin). Berikut makna yang terkandung dalam pelaksanaan tradisi pengamalan shalawat wahidiyah: Mujāhadah dijadikan sebagai ungkapan tauhid keharibaan Allah, kerinduan kepada Rasulullah SAW, dan penghormatan kepada ghauś hâża az-zamân yang telah memperoleh amanat dari Allah untuk melakukan reformasi ruhani dan akhlak umat manusia. Kata Kunci: Tradisi Pengamalan dan Shalawat Wahidiyah. Shalawat merupakan anjuran dari Nabi Muhammad SAW, kepada umat muslim, dalam perkembangannya banyak sekali macam dan bentuk dari shalawat, bahkan tata pelaksanaan dan pengamalannyapun berbeda-beda. Dalam kehidupan masyarakat, banyak sekali dijumpai bacaan-bacaan shalawat beserta pengamalannya yang berbeda-beda dengan tujuan dan maksud yang berbeda pula, dan masih banyak shalawat-shalawat lain yang mempunyai faedah dan makna dalam pengamalannya. Dari penjelasan mengenai shalawat tersebut, maka dihubungkan dengan tradisi pelaksanaan pengamalan shalawat wahidiyah yang ada di Pondok Pesantren At-tahdzīb Rejoagung Ngoro Jombang, Jawa Timur. Ada tiga persoalan yang dikaji dalam skripsi ini, yaitu : (1) Bagaimana sejarah dan pelaksanaan tradisi pengamalan shalawat wahidiyah di Pondok Pesantren At-tahdzīb Rejoagung Ngoro Jombang ? (2) Apa alasan pengasuh pesantren At-tahdzīb menggunakan shalawat wahidiyah dalam tradisi pengamalan shalawat wahidiyah di Pondok Pesantren At-tahdzīb Rejoagung Ngoro Jombang ? (3) Apa makna yang terkandung dalam pelaksanaan tradisi pengamalan shalawat wahidiyah di Pondok Pesantren At-tahdzīb Rejoagung Ngoro Jombang ? Untuk mengidentifikasi persoalan tersebut, peneliti menggunakan penelitian lapangan dengan teori konstruksi sosial, utamanya teori Peter L. Berger dan Thomas Luchmann. Penelitian ini juga didukung dengan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif (ucapan atau tulisan, dan pelaku yang dapat diamati dari subjek itu sendiri). Selain itu, data juga diperoleh melalui observasi, wawancara serta dokumentasi. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: Pelaksanaan tradisi pengamalan shalawat wahidiyah ini berawal sejak tahun 1963, yang dibimbing oleh pendiri pesantren At-tahdzīb (Romo KH. Ihsan Mahin). Berikut makna yang terkandung dalam pelaksanaan tradisi pengamalan shalawat wahidiyah: Mujāhadah dijadikan sebagai ungkapan tauhid keharibaan Allah, kerinduan kepada Rasulullah SAW, dan penghormatan kepada ghauś hâża az-zamân yang telah memperoleh amanat dari Allah untuk melakukan reformasi ruhani dan akhlak umat manusia. Budaya Islam Adat Istiadat Islam Shalawat Wahidiyah 2X6.9 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=992752 SK IAT 17.011 MAH t 17SK1731011.00 http://103.142.62.240:80/perpus/images/docs/cover_yuli_saniatul_mahmudah.png.png
score 11.174184