Strategi Pemasaran Pada Produk Si Taqlid (Simpanan Tabungan Qurban Idul Adha) Di BMT Minna Lana Pekalongan

Gadai syariah (rahn) adalah menahan salah satu harta milik nasabah atau rahin sebagai barang jaminan atau marhun atas hutang/pinjaman atau marhun bih yang diterimanya. Fatwa DSN No.26/DSN-MUI/III/2002 Tentang Gadai Emas (rahn emas), dalam fatwa tersebut dinyatakan bahwa biaya atau ongkos yang ditang...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Laeli Riskiana (2012112051), Dr. H. Zawawi, M. A
Format: Online
Language:Indonesia
Published: Prodi D-3 Perbankan Syariah Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam STAIN Pekalongan 2016
Online Access:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=992779
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
id oai:slims-992779
recordtype slims
spelling oai:slims-992779Strategi Pemasaran Pada Produk Si Taqlid (Simpanan Tabungan Qurban Idul Adha) Di BMT Minna Lana Pekalongan Laeli Riskiana (2012112051) Dr. H. Zawawi, M. A Prodi D-3 Perbankan Syariah Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam STAIN Pekalongan 2016 Indonesia TA PERBANKAN SYARIAH TA PERBANKAN SYARIAH xiii, 71 hlm .; 21X30 cm Gadai syariah (rahn) adalah menahan salah satu harta milik nasabah atau rahin sebagai barang jaminan atau marhun atas hutang/pinjaman atau marhun bih yang diterimanya. Fatwa DSN No.26/DSN-MUI/III/2002 Tentang Gadai Emas (rahn emas), dalam fatwa tersebut dinyatakan bahwa biaya atau ongkos yang ditanggung oleh penggadai besarnya didasarkan pada pengeluaran yang nyata-nyata diperlukan. Artinya, penggadai harus mengetahui besar rincian dan pengeluaran apa saja yang dikeluarkan oleh Bank atau Unit Usaha Syariah untuk melaksanakan akad gadai. Hal tersebut diatas yang juga menyebabkan biaya administrasi harus dibayar didepan. Pembiayaan (rahn) gadai emas menggunakan tiga akad, yaitu akad qardh, rahn, dan ijarah, melalui akad ijarah ini dimungkinkan bagi Kospin Jasa Syariah untuk menarik ujroh atas penyimpanan barang bergerak milik nasabah yang telah melakukan akad. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan gadai emas di Kospin Jasa Syariah Pekalongan menggunakan tiga akad Qardh sebagai akad pembiayaan, rahn sebagai akad pemberian jaminan barang berupa emas, dan akad ijarah digunakan pada biaya pemeliharaan dan penyimpanan barang gadai berupa emas, dan akad ijarah sebagai akad ijarah sebagai akad dalam pemeliharaan atau penyimpanan barang gadai, maka Kospin Jasa Syariah Pekalongan dapat memperoleh pendapatan yang sah dan halal. Kospin Jasa Syariah akan mendapatkan fee atau upah atas ajasa yang diberikan kepada penggadai atau bayaran atas jasa sewa yang diberikan kepada penggadai. Besarnya biaya pemeliharan dan penyimpanan barang (marhun) Kospin Jasa Syariah menetapkan berdasarkan besarnya nilai taksiran dari emas. Hal ini berarti dalam penentuan biaya pemeliharaan dan penyimpanan barang telah sesuai dengan ketentuan Fatwa DSN No.26/DSN-MUI/III/2002 Tentang Rahn Emas. Gadai syariah (rahn) adalah menahan salah satu harta milik nasabah atau rahin sebagai barang jaminan atau marhun atas hutang/pinjaman atau marhun bih yang diterimanya. Fatwa DSN No.26/DSN-MUI/III/2002 Tentang Gadai Emas (rahn emas), dalam fatwa tersebut dinyatakan bahwa biaya atau ongkos yang ditanggung oleh penggadai besarnya didasarkan pada pengeluaran yang nyata-nyata diperlukan. Artinya, penggadai harus mengetahui besar rincian dan pengeluaran apa saja yang dikeluarkan oleh Bank atau Unit Usaha Syariah untuk melaksanakan akad gadai. Hal tersebut diatas yang juga menyebabkan biaya administrasi harus dibayar didepan. Pembiayaan (rahn) gadai emas menggunakan tiga akad, yaitu akad qardh, rahn, dan ijarah, melalui akad ijarah ini dimungkinkan bagi Kospin Jasa Syariah untuk menarik ujroh atas penyimpanan barang bergerak milik nasabah yang telah melakukan akad. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan gadai emas di Kospin Jasa Syariah Pekalongan menggunakan tiga akad Qardh sebagai akad pembiayaan, rahn sebagai akad pemberian jaminan barang berupa emas, dan akad ijarah digunakan pada biaya pemeliharaan dan penyimpanan barang gadai berupa emas, dan akad ijarah sebagai akad ijarah sebagai akad dalam pemeliharaan atau penyimpanan barang gadai, maka Kospin Jasa Syariah Pekalongan dapat memperoleh pendapatan yang sah dan halal. Kospin Jasa Syariah akan mendapatkan fee atau upah atas ajasa yang diberikan kepada penggadai atau bayaran atas jasa sewa yang diberikan kepada penggadai. Besarnya biaya pemeliharan dan penyimpanan barang (marhun) Kospin Jasa Syariah menetapkan berdasarkan besarnya nilai taksiran dari emas. Hal ini berarti dalam penentuan biaya pemeliharaan dan penyimpanan barang telah sesuai dengan ketentuan Fatwa DSN No.26/DSN-MUI/III/2002 Tentang Rahn Emas. Strategi Pemasaran gadai syariah Mu'amalat - Rahn 2X4.225 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=992779 TA D-3PBS 17.060 RIS s 17TA1712060.00
institution IAIN Pekalongan
collection Book
language Indonesia
format Online
author Laeli Riskiana (2012112051)
Dr. H. Zawawi, M. A
spellingShingle Laeli Riskiana (2012112051)
Dr. H. Zawawi, M. A
Strategi Pemasaran Pada Produk Si Taqlid (Simpanan Tabungan Qurban Idul Adha) Di BMT Minna Lana Pekalongan
author_facet Laeli Riskiana (2012112051)
Dr. H. Zawawi, M. A
author_sort Laeli Riskiana (2012112051)
title Strategi Pemasaran Pada Produk Si Taqlid (Simpanan Tabungan Qurban Idul Adha) Di BMT Minna Lana Pekalongan
title_short Strategi Pemasaran Pada Produk Si Taqlid (Simpanan Tabungan Qurban Idul Adha) Di BMT Minna Lana Pekalongan
title_full Strategi Pemasaran Pada Produk Si Taqlid (Simpanan Tabungan Qurban Idul Adha) Di BMT Minna Lana Pekalongan
title_fullStr Strategi Pemasaran Pada Produk Si Taqlid (Simpanan Tabungan Qurban Idul Adha) Di BMT Minna Lana Pekalongan
title_full_unstemmed Strategi Pemasaran Pada Produk Si Taqlid (Simpanan Tabungan Qurban Idul Adha) Di BMT Minna Lana Pekalongan
title_sort strategi pemasaran pada produk si taqlid (simpanan tabungan qurban idul adha) di bmt minna lana pekalongan
description Gadai syariah (rahn) adalah menahan salah satu harta milik nasabah atau rahin sebagai barang jaminan atau marhun atas hutang/pinjaman atau marhun bih yang diterimanya. Fatwa DSN No.26/DSN-MUI/III/2002 Tentang Gadai Emas (rahn emas), dalam fatwa tersebut dinyatakan bahwa biaya atau ongkos yang ditanggung oleh penggadai besarnya didasarkan pada pengeluaran yang nyata-nyata diperlukan. Artinya, penggadai harus mengetahui besar rincian dan pengeluaran apa saja yang dikeluarkan oleh Bank atau Unit Usaha Syariah untuk melaksanakan akad gadai. Hal tersebut diatas yang juga menyebabkan biaya administrasi harus dibayar didepan. Pembiayaan (rahn) gadai emas menggunakan tiga akad, yaitu akad qardh, rahn, dan ijarah, melalui akad ijarah ini dimungkinkan bagi Kospin Jasa Syariah untuk menarik ujroh atas penyimpanan barang bergerak milik nasabah yang telah melakukan akad. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan gadai emas di Kospin Jasa Syariah Pekalongan menggunakan tiga akad Qardh sebagai akad pembiayaan, rahn sebagai akad pemberian jaminan barang berupa emas, dan akad ijarah digunakan pada biaya pemeliharaan dan penyimpanan barang gadai berupa emas, dan akad ijarah sebagai akad ijarah sebagai akad dalam pemeliharaan atau penyimpanan barang gadai, maka Kospin Jasa Syariah Pekalongan dapat memperoleh pendapatan yang sah dan halal. Kospin Jasa Syariah akan mendapatkan fee atau upah atas ajasa yang diberikan kepada penggadai atau bayaran atas jasa sewa yang diberikan kepada penggadai. Besarnya biaya pemeliharan dan penyimpanan barang (marhun) Kospin Jasa Syariah menetapkan berdasarkan besarnya nilai taksiran dari emas. Hal ini berarti dalam penentuan biaya pemeliharaan dan penyimpanan barang telah sesuai dengan ketentuan Fatwa DSN No.26/DSN-MUI/III/2002 Tentang Rahn Emas.
publisher Prodi D-3 Perbankan Syariah Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam STAIN Pekalongan
publishDate 2016
url http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=992779
_version_ 1690546461527244800
score 11.174184