Layanan Bimbingan Klasikal Dalam Membina Perilaku Sosial Anak Tunagrahita Di SMPLB Persatuan Rakyat Indonesia (PRI) Pekalongan

Anak tunagrahita mempunyai IQ yang rendah yang berpengaruh terhadap kemampuan sosialnya, yang tercermin dari perilakunya dengan orang lain. Dengan keterbatasan sosial yang dimiliki anak tunagrahita mereka memerlukan bimbingan lebih intensif. Sebagaimana anak tunagrahita rombongan belajar C1 di SMPLB...

ver descrição completa

Na minha lista:
Detalhes bibliográficos
Principais autores: Muspiroh (2041112011), Misbakhuddin, Lc., M. Ag
Formato: Online
Idioma:Indonesia
Publicado em: Prodi S-1 Bimbingan Konseling Islam Jurusan Ushuluddin dan Dakwah STAIN Pekalonga 2016
Acesso em linha:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=992847
Tags: Adicionar Tag
Sem tags, seja o primeiro a adicionar uma tag!
id oai:slims-992847
recordtype slims
institution IAIN Pekalongan
collection Book
language Indonesia
format Online
author Muspiroh (2041112011)
Misbakhuddin, Lc., M. Ag
spellingShingle Muspiroh (2041112011)
Misbakhuddin, Lc., M. Ag
Layanan Bimbingan Klasikal Dalam Membina Perilaku Sosial Anak Tunagrahita Di SMPLB Persatuan Rakyat Indonesia (PRI) Pekalongan
author_facet Muspiroh (2041112011)
Misbakhuddin, Lc., M. Ag
author_sort Muspiroh (2041112011)
title Layanan Bimbingan Klasikal Dalam Membina Perilaku Sosial Anak Tunagrahita Di SMPLB Persatuan Rakyat Indonesia (PRI) Pekalongan
title_short Layanan Bimbingan Klasikal Dalam Membina Perilaku Sosial Anak Tunagrahita Di SMPLB Persatuan Rakyat Indonesia (PRI) Pekalongan
title_full Layanan Bimbingan Klasikal Dalam Membina Perilaku Sosial Anak Tunagrahita Di SMPLB Persatuan Rakyat Indonesia (PRI) Pekalongan
title_fullStr Layanan Bimbingan Klasikal Dalam Membina Perilaku Sosial Anak Tunagrahita Di SMPLB Persatuan Rakyat Indonesia (PRI) Pekalongan
title_full_unstemmed Layanan Bimbingan Klasikal Dalam Membina Perilaku Sosial Anak Tunagrahita Di SMPLB Persatuan Rakyat Indonesia (PRI) Pekalongan
title_sort layanan bimbingan klasikal dalam membina perilaku sosial anak tunagrahita di smplb persatuan rakyat indonesia (pri) pekalongan
description Anak tunagrahita mempunyai IQ yang rendah yang berpengaruh terhadap kemampuan sosialnya, yang tercermin dari perilakunya dengan orang lain. Dengan keterbatasan sosial yang dimiliki anak tunagrahita mereka memerlukan bimbingan lebih intensif. Sebagaimana anak tunagrahita rombongan belajar C1 di SMPLB PRI Pekalongan, mereka dibina agar terbiasa melakukan tegur sapa, salim dengan guru, kerjasama dan kepedulian terhadap orang lain, serta menghormati orang lain. Layanan bimbingan klasikal merupakan salah satu strategi dalam bimbingan dan konseling yang diberikan kepada peserta didik oleh guru menggunakan model pembelajaran kelompok di kelas. Adapun masalah yang diteliti dalam penelitian ini yaitu 1) Bagaimana pelaksanaan layanan bimbingan klasikal dalam membina perilaku sosial anak tunagrahita C1 di SMPLB PRI Pekalongan? 2) Bagaimana hasil pembinaan perilaku sosial melalui layanan bimbingan klasikal bagi anak tunagrahita C1 di SMPLB PRI Pekalongan? Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan pelaksanaan layanan bimbingan klasikal dalam membina perilaku sosial C1 anak tunagrahita di SMPLB PRI Pekalongan, untuk mengetahui dan menjelaskan hasil pembinaan perilaku sosial anak tunagrahita C1 di lingkungan sekolah pada tingkat SMPLB PRI Pekalongan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian untuk menganalisis data dengan menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu metode yang digunakan untuk menganalisis terhadap suatu data yang dikumpulkan, direduksi, dideskripsikan dan sekaligus dianalisis serta diambil kesimpulan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa tahap-tahap pelaksanaan layanan bimbingan klasikal dalam membina perilaku sosial anak tunagrahita terdiri dari empat tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan kegiatan, evaluasi dan tindak lanjut. Bentuk kegiatan dilaksanakan di dalam jam pelajaran bimbingan dan konseling yang terjadwal dan diintegrasikan dalam kegiatan keterampilan tangan dan keseniak (KTK) serta pengajaran sosialisasi pada anak tunagrahita di tengah masyarakat. Metode yang digunakan oleh guru BK sifatnya fleksibel dan dikombinasikan untuk saling melengkapi, di antaranya metode pemberian contoh, metode latihan pembiasaan, metode tanya jawab, metode penguatan dan metode menyanyi serta metode pengulangan materi. Perilaku sosial anak tunagrahita C1 mampu berkembang dalam tiga aspek, yaitu aspek tegur sapa dan salim serta kerjasama dalam kelompok yang sederhana. Sedangkan aspek kepedulian terhadap orang lain mayoritas belum menunjukkan adanya perkembangan. Dalam aspek menghormati hanya satu anak yang menunjukkan perilaku yang sudah cukup baik, yaitu HF. Sementara anak yang lainnya masih menunjukkan perilaku yang cenderung kurang baik.
publisher Prodi S-1 Bimbingan Konseling Islam Jurusan Ushuluddin dan Dakwah STAIN Pekalonga
publishDate 2016
url http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=992847
_version_ 1690546465948041216
spelling oai:slims-992847Layanan Bimbingan Klasikal Dalam Membina Perilaku Sosial Anak Tunagrahita Di SMPLB Persatuan Rakyat Indonesia (PRI) Pekalongan Muspiroh (2041112011) Misbakhuddin, Lc., M. Ag Prodi S-1 Bimbingan Konseling Islam Jurusan Ushuluddin dan Dakwah STAIN Pekalonga 2016 Indonesia SKRIPSI BKI SKRIPSI BKI xiv, 100 hlm .; 21X30 cm Anak tunagrahita mempunyai IQ yang rendah yang berpengaruh terhadap kemampuan sosialnya, yang tercermin dari perilakunya dengan orang lain. Dengan keterbatasan sosial yang dimiliki anak tunagrahita mereka memerlukan bimbingan lebih intensif. Sebagaimana anak tunagrahita rombongan belajar C1 di SMPLB PRI Pekalongan, mereka dibina agar terbiasa melakukan tegur sapa, salim dengan guru, kerjasama dan kepedulian terhadap orang lain, serta menghormati orang lain. Layanan bimbingan klasikal merupakan salah satu strategi dalam bimbingan dan konseling yang diberikan kepada peserta didik oleh guru menggunakan model pembelajaran kelompok di kelas. Adapun masalah yang diteliti dalam penelitian ini yaitu 1) Bagaimana pelaksanaan layanan bimbingan klasikal dalam membina perilaku sosial anak tunagrahita C1 di SMPLB PRI Pekalongan? 2) Bagaimana hasil pembinaan perilaku sosial melalui layanan bimbingan klasikal bagi anak tunagrahita C1 di SMPLB PRI Pekalongan? Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan pelaksanaan layanan bimbingan klasikal dalam membina perilaku sosial C1 anak tunagrahita di SMPLB PRI Pekalongan, untuk mengetahui dan menjelaskan hasil pembinaan perilaku sosial anak tunagrahita C1 di lingkungan sekolah pada tingkat SMPLB PRI Pekalongan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian untuk menganalisis data dengan menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu metode yang digunakan untuk menganalisis terhadap suatu data yang dikumpulkan, direduksi, dideskripsikan dan sekaligus dianalisis serta diambil kesimpulan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa tahap-tahap pelaksanaan layanan bimbingan klasikal dalam membina perilaku sosial anak tunagrahita terdiri dari empat tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan kegiatan, evaluasi dan tindak lanjut. Bentuk kegiatan dilaksanakan di dalam jam pelajaran bimbingan dan konseling yang terjadwal dan diintegrasikan dalam kegiatan keterampilan tangan dan keseniak (KTK) serta pengajaran sosialisasi pada anak tunagrahita di tengah masyarakat. Metode yang digunakan oleh guru BK sifatnya fleksibel dan dikombinasikan untuk saling melengkapi, di antaranya metode pemberian contoh, metode latihan pembiasaan, metode tanya jawab, metode penguatan dan metode menyanyi serta metode pengulangan materi. Perilaku sosial anak tunagrahita C1 mampu berkembang dalam tiga aspek, yaitu aspek tegur sapa dan salim serta kerjasama dalam kelompok yang sederhana. Sedangkan aspek kepedulian terhadap orang lain mayoritas belum menunjukkan adanya perkembangan. Dalam aspek menghormati hanya satu anak yang menunjukkan perilaku yang sudah cukup baik, yaitu HF. Sementara anak yang lainnya masih menunjukkan perilaku yang cenderung kurang baik. Anak tunagrahita mempunyai IQ yang rendah yang berpengaruh terhadap kemampuan sosialnya, yang tercermin dari perilakunya dengan orang lain. Dengan keterbatasan sosial yang dimiliki anak tunagrahita mereka memerlukan bimbingan lebih intensif. Sebagaimana anak tunagrahita rombongan belajar C1 di SMPLB PRI Pekalongan, mereka dibina agar terbiasa melakukan tegur sapa, salim dengan guru, kerjasama dan kepedulian terhadap orang lain, serta menghormati orang lain. Layanan bimbingan klasikal merupakan salah satu strategi dalam bimbingan dan konseling yang diberikan kepada peserta didik oleh guru menggunakan model pembelajaran kelompok di kelas. Adapun masalah yang diteliti dalam penelitian ini yaitu 1) Bagaimana pelaksanaan layanan bimbingan klasikal dalam membina perilaku sosial anak tunagrahita C1 di SMPLB PRI Pekalongan? 2) Bagaimana hasil pembinaan perilaku sosial melalui layanan bimbingan klasikal bagi anak tunagrahita C1 di SMPLB PRI Pekalongan? Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan pelaksanaan layanan bimbingan klasikal dalam membina perilaku sosial C1 anak tunagrahita di SMPLB PRI Pekalongan, untuk mengetahui dan menjelaskan hasil pembinaan perilaku sosial anak tunagrahita C1 di lingkungan sekolah pada tingkat SMPLB PRI Pekalongan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian untuk menganalisis data dengan menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu metode yang digunakan untuk menganalisis terhadap suatu data yang dikumpulkan, direduksi, dideskripsikan dan sekaligus dianalisis serta diambil kesimpulan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa tahap-tahap pelaksanaan layanan bimbingan klasikal dalam membina perilaku sosial anak tunagrahita terdiri dari empat tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan kegiatan, evaluasi dan tindak lanjut. Bentuk kegiatan dilaksanakan di dalam jam pelajaran bimbingan dan konseling yang terjadwal dan diintegrasikan dalam kegiatan keterampilan tangan dan keseniak (KTK) serta pengajaran sosialisasi pada anak tunagrahita di tengah masyarakat. Metode yang digunakan oleh guru BK sifatnya fleksibel dan dikombinasikan untuk saling melengkapi, di antaranya metode pemberian contoh, metode latihan pembiasaan, metode tanya jawab, metode penguatan dan metode menyanyi serta metode pengulangan materi. Perilaku sosial anak tunagrahita C1 mampu berkembang dalam tiga aspek, yaitu aspek tegur sapa dan salim serta kerjasama dalam kelompok yang sederhana. Sedangkan aspek kepedulian terhadap orang lain mayoritas belum menunjukkan adanya perkembangan. Dalam aspek menghormati hanya satu anak yang menunjukkan perilaku yang sudah cukup baik, yaitu HF. Sementara anak yang lainnya masih menunjukkan perilaku yang cenderung kurang baik. Psikologi Agama Islam pendidikan khusus - tunagrahita Perilaku Sosial Bimbingan dan Penyuluhan 2X7.150 371 9 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=992847 SK BKI 17.023 MUS l 17SK1741023.00 http://103.142.62.240:80/perpus/images/docs/cover_muspiroh.png.png
score 11.174184