Mental Keagamaan Anak Putus Sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan
Anak-anak dan remaja yang kurang mendapatkan pendidikan keagamaan akibat putus sekolah maupun kurangnya pengajaran dari orangtua dan keluarga di rumah, biasanya memicu munculnya sikap dan perilaku negatif, seperti: melanggar norma sosial dan norma agama, melanggar aturan-aturan yang ada di masyaraka...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Online |
Language: | Indonesia |
Published: |
Prodi S-1 Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan
2015
|
Online Access: | http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=992958 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
id |
oai:slims-992958 |
---|---|
recordtype |
slims |
institution |
IAIN Pekalongan |
collection |
Book |
language |
Indonesia |
format |
Online |
author |
Dr. M. Sugeng Sholehuddin, M.Ag Lailalis Fitriani (2021111289) |
spellingShingle |
Dr. M. Sugeng Sholehuddin, M.Ag Lailalis Fitriani (2021111289) Mental Keagamaan Anak Putus Sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan |
author_facet |
Dr. M. Sugeng Sholehuddin, M.Ag Lailalis Fitriani (2021111289) |
author_sort |
Dr. M. Sugeng Sholehuddin, M.Ag |
title |
Mental Keagamaan Anak Putus Sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan |
title_short |
Mental Keagamaan Anak Putus Sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan |
title_full |
Mental Keagamaan Anak Putus Sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan |
title_fullStr |
Mental Keagamaan Anak Putus Sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan |
title_full_unstemmed |
Mental Keagamaan Anak Putus Sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan |
title_sort |
mental keagamaan anak putus sekolah di kelurahan bligo buaran pekalongan |
description |
Anak-anak dan remaja yang kurang mendapatkan pendidikan keagamaan akibat putus sekolah maupun kurangnya pengajaran dari orangtua dan keluarga di rumah, biasanya memicu munculnya sikap dan perilaku negatif, seperti: melanggar norma sosial dan norma agama, melanggar aturan-aturan yang ada di masyarakat, dan sebagainya. Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi awal, yang mana bahwa di Kelurahan Bligo hampir disetiap RW (Rukun Warga) terdapat anak dan remaja yang mengalami putus sekolah. Mereka sering berkelompok nongkrong hingga melalaikan sholat, dan sering mengganggu ketentraman warga. Padahal pendidikan keagamaan itu penting karena bisa menjadi pengendali bagi anak dan remaja agar sikap dan perilaku mereka tetap berada pada koridor agama dan tidak melakukan penyelewengan pergaulan dan kenakalan
Rumusan masalah penelitian ini adalah: (1) Bagaimana potret pendidikan anak di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan? (2) Bagaimana mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan? (3) Apa faktor yang mempengaruhi mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan?.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian field research. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, interview (wawancara), dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis data deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode deduktif.
Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mendeskripsikan potret pendidikan anak di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan (2) Untuk mengetahui mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan (3) Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan.
Dari hasil kajian ini, peneliti menemukan tiga temuan substantif, Pertama, Potret pendidikan anak di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan yakni 4,6% dari jumlah anak usia sekolah antara 7-18tahun telah mengalami putus sekolah. Kedua, Kondisi mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan dapat dilihat dari ekspresi keagamaan, sikap dan perilaku keagamaan, dan kegiatan keagamaan yang dilakukan anak putus sekolah dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, Faktor-faktor yang mempengaruhi mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan diantaranya karena kurangnya sikap dan minat anak terhadap kegiatan keagamaan yang diadakan, lingkungan keluarga/didikan orangtua, dan lingkungan bermain/teman sebaya |
publisher |
Prodi S-1 Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan |
publishDate |
2015 |
url |
http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=992958 |
_version_ |
1690546446897512448 |
spelling |
oai:slims-992958Mental Keagamaan Anak Putus Sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan Dr. M. Sugeng Sholehuddin, M.Ag Lailalis Fitriani (2021111289) Prodi S-1 Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan 2015 Indonesia SKRIPSI PAI SKRIPSI PAI xiii, 99 hlm., 30 cm Anak-anak dan remaja yang kurang mendapatkan pendidikan keagamaan akibat putus sekolah maupun kurangnya pengajaran dari orangtua dan keluarga di rumah, biasanya memicu munculnya sikap dan perilaku negatif, seperti: melanggar norma sosial dan norma agama, melanggar aturan-aturan yang ada di masyarakat, dan sebagainya. Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi awal, yang mana bahwa di Kelurahan Bligo hampir disetiap RW (Rukun Warga) terdapat anak dan remaja yang mengalami putus sekolah. Mereka sering berkelompok nongkrong hingga melalaikan sholat, dan sering mengganggu ketentraman warga. Padahal pendidikan keagamaan itu penting karena bisa menjadi pengendali bagi anak dan remaja agar sikap dan perilaku mereka tetap berada pada koridor agama dan tidak melakukan penyelewengan pergaulan dan kenakalan Rumusan masalah penelitian ini adalah: (1) Bagaimana potret pendidikan anak di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan? (2) Bagaimana mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan? (3) Apa faktor yang mempengaruhi mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan?. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian field research. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, interview (wawancara), dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis data deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode deduktif. Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mendeskripsikan potret pendidikan anak di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan (2) Untuk mengetahui mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan (3) Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan. Dari hasil kajian ini, peneliti menemukan tiga temuan substantif, Pertama, Potret pendidikan anak di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan yakni 4,6% dari jumlah anak usia sekolah antara 7-18tahun telah mengalami putus sekolah. Kedua, Kondisi mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan dapat dilihat dari ekspresi keagamaan, sikap dan perilaku keagamaan, dan kegiatan keagamaan yang dilakukan anak putus sekolah dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, Faktor-faktor yang mempengaruhi mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan diantaranya karena kurangnya sikap dan minat anak terhadap kegiatan keagamaan yang diadakan, lingkungan keluarga/didikan orangtua, dan lingkungan bermain/teman sebaya Anak-anak dan remaja yang kurang mendapatkan pendidikan keagamaan akibat putus sekolah maupun kurangnya pengajaran dari orangtua dan keluarga di rumah, biasanya memicu munculnya sikap dan perilaku negatif, seperti: melanggar norma sosial dan norma agama, melanggar aturan-aturan yang ada di masyarakat, dan sebagainya. Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi awal, yang mana bahwa di Kelurahan Bligo hampir disetiap RW (Rukun Warga) terdapat anak dan remaja yang mengalami putus sekolah. Mereka sering berkelompok nongkrong hingga melalaikan sholat, dan sering mengganggu ketentraman warga. Padahal pendidikan keagamaan itu penting karena bisa menjadi pengendali bagi anak dan remaja agar sikap dan perilaku mereka tetap berada pada koridor agama dan tidak melakukan penyelewengan pergaulan dan kenakalan Rumusan masalah penelitian ini adalah: (1) Bagaimana potret pendidikan anak di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan? (2) Bagaimana mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan? (3) Apa faktor yang mempengaruhi mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan?. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian field research. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, interview (wawancara), dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis data deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode deduktif. Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mendeskripsikan potret pendidikan anak di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan (2) Untuk mengetahui mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan (3) Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan. Dari hasil kajian ini, peneliti menemukan tiga temuan substantif, Pertama, Potret pendidikan anak di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan yakni 4,6% dari jumlah anak usia sekolah antara 7-18tahun telah mengalami putus sekolah. Kedua, Kondisi mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan dapat dilihat dari ekspresi keagamaan, sikap dan perilaku keagamaan, dan kegiatan keagamaan yang dilakukan anak putus sekolah dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, Faktor-faktor yang mempengaruhi mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan diantaranya karena kurangnya sikap dan minat anak terhadap kegiatan keagamaan yang diadakan, lingkungan keluarga/didikan orangtua, dan lingkungan bermain/teman sebaya Mental Keagamaan Perilaku Sosial Sosiologi Islam 2X6.151 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=992958 SK PAI 17.052 FIT m 17SK1721052.00 http://103.142.62.240:80/perpus/images/docs/lailalis.jpg.jpg |
score |
11.174184 |