Peran Kiai Dalam Membina Kepribadian Muslim Masyarakat Dukuh Kaum Desa Rowokembu Wonopringgo Kabupaten Pekalongan

Manusia hidup di dunia tidak lepas dari tingkah laku atau akhlak. Dengan akhlak akan membawa manusia ke dalam suatu hubungan sosial, yang mana jika manusia berkepribadian baik maka akan mudah diterima oleh masyarakat dan sebaliknya jika berkepribadian buruk maka akan sulit untuk diterima oleh masyar...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Yusuf Alfian (2021111362), Miftahul Huda,M.Ag
Format: Online
Language:Indonesia
Published: Prodi S-1 Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan 2016
Online Access:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=993073
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Manusia hidup di dunia tidak lepas dari tingkah laku atau akhlak. Dengan akhlak akan membawa manusia ke dalam suatu hubungan sosial, yang mana jika manusia berkepribadian baik maka akan mudah diterima oleh masyarakat dan sebaliknya jika berkepribadian buruk maka akan sulit untuk diterima oleh masyarakat. Masyarakat adalah salah satu aktor utama yang memberi pengaruh dalam pendidikan dan kerangka dimana berlaku proses kehidupan dan disitu juga berlakunya penentuan tujuan-tujuan, kurikulum-kurikulum dan alat-alat pendidikan, dan oleh karena Islam mempunyai pandangan khusus terhadap masyarakat dan kehidupan, maka haruslah ditentukan prinsip-prinsip yang menjadi dasar pandangan ini ketika kita berusaha membina kepribadian muslim. Di dalam masyarakat Indonesia yang kebanyakan menganut agama Islam, kiai merupakan salah satu elit yang mempunyai kedudukan sangat terhormat dan berpengaruh besar pada perkembangan masyarakat tersebut, kiai menjadi salah satu elit strategis dalam masyarakat karena ketokohannya sebagai figur yang mempunyai pengetahuan luas dan mendalam mengenai ajaran Islam. Berawal dari alasan tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang peran kiai dalam membina kepribadian muslim masyarakat dukuh Kaum desa Rowokembu Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah 1) Bagaimana kepribadian muslim masyarakat dukuh Kaum desa Rowokembu Wonopringgo Kabupaten Pekalongan? 2) Bagaimana peran kiai dalam membina kepribadian muslim masyarakat dukuh Kaum desa Rowokembu Wonopringgo Kabupaten Pekalongan? 3) Apa saja faktor pendukung dan penghambat peran kiai dalam membina kepribadian muslim masyarakat dukuh Kaum desa Rowokembu Wonopringgo Kabupaten Pekalongan?. Keguanaan penelitian ini secara teoritis dan praktis dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif mengetahui suatu peran kiai dalam membina kepribadian muslim masyarakat dan memberi informasi kepada pembaca tentang pentingnya peran kiai dalam membina kepribadian muslim masyarakat. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif yaitu pendekatan yang lebih menekankan analisis proses penyimpulan serta analisis terhadap dinamika fenomena yang diamati dengan menggunakan metode logika ilmiah. Objek dalam penelitian ini adalah kiai dan masyarakat dukuh Kaum desa Rowokembu. Sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: kepribadian muslim masyarakat dukuh Kaum desa Rowokembu yaitu masyarakat memiliki sopan santun, masyarakat rutin melaksanakan kegiatan tahlil dan rajin mengikuti majlis taklim, walaupun masih ada sebagian masyarakat yang melakukan penyimpangan. Peran kiai di sana dapat dikatakan cukup berhasil melalui usaha mengenalkan dan mengajarkan agama kepada masyarakat seperti kiai sebagai mubaligh, sebagai seorang pendidik, sebagai tauladan, dan problem solver. Dalam menjalankan perannya terdapat juga faktor-faktor yang mempengaruhi kiai dalam membina kepribadian muslim masyarakat, seperti faktor pendukung yaitu sudah terbina hubungan yang baik antara kiai dan masyarakat dan ntusias masyarakat yang cukup tinggi dalam memotivasi anaknya untuk mengikuti kegiatan keagamaan yang dilaksanakan kiai. Selain faktor pendukung terdapat juga faktor penghambat, yaitu masih kurangnya pendidikan agama dalam keluarga dan lingkungan pergaulan masyarakat yang semakin bebas.