Problematika Akhlak Siswa Keluarga Broken Home (Studi Kasus di SMA Hasyim Asyari Pekalongan)

Akhlak adalah jiwa pendidikan. Proses pendidikan akan bermuara pada kehalusan akhlak setiap peserta didiknya. Keberadaban sebuah bangsa tergantung pada akhlak setiap manusianya. Mencapai suatu akhlak yang sempurna adalah tujuan sebenarnya dari pendidikan. Salah satunya melalui pendidikan formal di s...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Rizka Ichsanul Karim (2021112035), Musoffa Basyir, M.A
Format: Online
Language:Indonesia
Published: Prodi S-1 Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan 2016
Online Access:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=993494
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
id oai:slims-993494
recordtype slims
institution IAIN Pekalongan
collection Book
language Indonesia
format Online
author Rizka Ichsanul Karim (2021112035)
Musoffa Basyir, M.A
spellingShingle Rizka Ichsanul Karim (2021112035)
Musoffa Basyir, M.A
Problematika Akhlak Siswa Keluarga Broken Home (Studi Kasus di SMA Hasyim Asyari Pekalongan)
author_facet Rizka Ichsanul Karim (2021112035)
Musoffa Basyir, M.A
author_sort Rizka Ichsanul Karim (2021112035)
title Problematika Akhlak Siswa Keluarga Broken Home (Studi Kasus di SMA Hasyim Asyari Pekalongan)
title_short Problematika Akhlak Siswa Keluarga Broken Home (Studi Kasus di SMA Hasyim Asyari Pekalongan)
title_full Problematika Akhlak Siswa Keluarga Broken Home (Studi Kasus di SMA Hasyim Asyari Pekalongan)
title_fullStr Problematika Akhlak Siswa Keluarga Broken Home (Studi Kasus di SMA Hasyim Asyari Pekalongan)
title_full_unstemmed Problematika Akhlak Siswa Keluarga Broken Home (Studi Kasus di SMA Hasyim Asyari Pekalongan)
title_sort problematika akhlak siswa keluarga broken home (studi kasus di sma hasyim asyari pekalongan)
description Akhlak adalah jiwa pendidikan. Proses pendidikan akan bermuara pada kehalusan akhlak setiap peserta didiknya. Keberadaban sebuah bangsa tergantung pada akhlak setiap manusianya. Mencapai suatu akhlak yang sempurna adalah tujuan sebenarnya dari pendidikan. Salah satunya melalui pendidikan formal di sekolah. Akhlak juga sangat ditekankan pada semua peserta didik termasuk yang mengalami brokenhome. Keluarga yang brokenhome adalah keluarga atau rumah tangga tanpa hadirnya salah seorang dari kedua orang tua (ayah dan ibu) disebabkan oleh meninggal, perceraian, meninggalkan keluarga dan lain-lain. Untuk itu perlu ada perhatian khusus pada peserta didik yang mengalami masalah brokenhome agar tidak mengalami masalah dalam proses pembelajarannya. Mengingat akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh faktor genetic dan faktor lingkungan siswa. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif di SMA Hasyim Asyari. Dengan sumber data primer yaitu siswa yang mengalami brokenhome di kelas X melalui wawancara dan observasi. Dengan jenis penelitian berupa field research yang mana data diambil langsung dari lapangan. Hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwa kesemuanya merupakan bentuk Broken home yang disebabkan oleh karena kedua orang tuanya berpisah atau bercerai (divorce) dimana hal ini terjadi karena salah satu orang tua yang pergi entah menikah atau bekerja diluar negeri sehingga menyebabkan stress. Dua dari enam siswa belum pernah bertemu dengan salah satu orang tuanya. Tiga dari enam siswa tidak hidup bersama salah satu atau kedua orang tuanya. dan kesemuanya berangkat dari kondisi ekonomi yang kurang. Sedangkan dalam akhlak siswa ketika berada di sekolah, satu dari enam siswa yang berasal dari keluarga Broken home mempunyai akhlak yang baik. Sedangkan lima siswa lainnya mempunyai akhlak yang tidak baik, yaitu terlambat datang ke sekolah, membolos, merokok, menggunakan obat terlarang, tidak sopan kepada guru, tidak semangat belajar, tidak pernah mengikuti kegiatan keagamaan, dan tidak mengikuti kegiatan kebersihan kelas. Faktor yang mempengaruhi Akhlak siswa yang berasal dari keluarga Broken home Antara lain: tidak berfungsinya peran keluarga dengan baik, lingkungan sekitar, pengaruh teman dan motivasi dari guru.
publisher Prodi S-1 Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan
publishDate 2016
url http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=993494
_version_ 1690546428440477696
spelling oai:slims-993494Problematika Akhlak Siswa Keluarga Broken Home (Studi Kasus di SMA Hasyim Asyari Pekalongan) Rizka Ichsanul Karim (2021112035) Musoffa Basyir, M.A Prodi S-1 Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan 2016 Indonesia SKRIPSI PAI SKRIPSI PAI xii, 85 hlm., 30 cm. Akhlak adalah jiwa pendidikan. Proses pendidikan akan bermuara pada kehalusan akhlak setiap peserta didiknya. Keberadaban sebuah bangsa tergantung pada akhlak setiap manusianya. Mencapai suatu akhlak yang sempurna adalah tujuan sebenarnya dari pendidikan. Salah satunya melalui pendidikan formal di sekolah. Akhlak juga sangat ditekankan pada semua peserta didik termasuk yang mengalami brokenhome. Keluarga yang brokenhome adalah keluarga atau rumah tangga tanpa hadirnya salah seorang dari kedua orang tua (ayah dan ibu) disebabkan oleh meninggal, perceraian, meninggalkan keluarga dan lain-lain. Untuk itu perlu ada perhatian khusus pada peserta didik yang mengalami masalah brokenhome agar tidak mengalami masalah dalam proses pembelajarannya. Mengingat akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh faktor genetic dan faktor lingkungan siswa. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif di SMA Hasyim Asyari. Dengan sumber data primer yaitu siswa yang mengalami brokenhome di kelas X melalui wawancara dan observasi. Dengan jenis penelitian berupa field research yang mana data diambil langsung dari lapangan. Hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwa kesemuanya merupakan bentuk Broken home yang disebabkan oleh karena kedua orang tuanya berpisah atau bercerai (divorce) dimana hal ini terjadi karena salah satu orang tua yang pergi entah menikah atau bekerja diluar negeri sehingga menyebabkan stress. Dua dari enam siswa belum pernah bertemu dengan salah satu orang tuanya. Tiga dari enam siswa tidak hidup bersama salah satu atau kedua orang tuanya. dan kesemuanya berangkat dari kondisi ekonomi yang kurang. Sedangkan dalam akhlak siswa ketika berada di sekolah, satu dari enam siswa yang berasal dari keluarga Broken home mempunyai akhlak yang baik. Sedangkan lima siswa lainnya mempunyai akhlak yang tidak baik, yaitu terlambat datang ke sekolah, membolos, merokok, menggunakan obat terlarang, tidak sopan kepada guru, tidak semangat belajar, tidak pernah mengikuti kegiatan keagamaan, dan tidak mengikuti kegiatan kebersihan kelas. Faktor yang mempengaruhi Akhlak siswa yang berasal dari keluarga Broken home Antara lain: tidak berfungsinya peran keluarga dengan baik, lingkungan sekitar, pengaruh teman dan motivasi dari guru. Akhlak adalah jiwa pendidikan. Proses pendidikan akan bermuara pada kehalusan akhlak setiap peserta didiknya. Keberadaban sebuah bangsa tergantung pada akhlak setiap manusianya. Mencapai suatu akhlak yang sempurna adalah tujuan sebenarnya dari pendidikan. Salah satunya melalui pendidikan formal di sekolah. Akhlak juga sangat ditekankan pada semua peserta didik termasuk yang mengalami brokenhome. Keluarga yang brokenhome adalah keluarga atau rumah tangga tanpa hadirnya salah seorang dari kedua orang tua (ayah dan ibu) disebabkan oleh meninggal, perceraian, meninggalkan keluarga dan lain-lain. Untuk itu perlu ada perhatian khusus pada peserta didik yang mengalami masalah brokenhome agar tidak mengalami masalah dalam proses pembelajarannya. Mengingat akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh faktor genetic dan faktor lingkungan siswa. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif di SMA Hasyim Asyari. Dengan sumber data primer yaitu siswa yang mengalami brokenhome di kelas X melalui wawancara dan observasi. Dengan jenis penelitian berupa field research yang mana data diambil langsung dari lapangan. Hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwa kesemuanya merupakan bentuk Broken home yang disebabkan oleh karena kedua orang tuanya berpisah atau bercerai (divorce) dimana hal ini terjadi karena salah satu orang tua yang pergi entah menikah atau bekerja diluar negeri sehingga menyebabkan stress. Dua dari enam siswa belum pernah bertemu dengan salah satu orang tuanya. Tiga dari enam siswa tidak hidup bersama salah satu atau kedua orang tuanya. dan kesemuanya berangkat dari kondisi ekonomi yang kurang. Sedangkan dalam akhlak siswa ketika berada di sekolah, satu dari enam siswa yang berasal dari keluarga Broken home mempunyai akhlak yang baik. Sedangkan lima siswa lainnya mempunyai akhlak yang tidak baik, yaitu terlambat datang ke sekolah, membolos, merokok, menggunakan obat terlarang, tidak sopan kepada guru, tidak semangat belajar, tidak pernah mengikuti kegiatan keagamaan, dan tidak mengikuti kegiatan kebersihan kelas. Faktor yang mempengaruhi Akhlak siswa yang berasal dari keluarga Broken home Antara lain: tidak berfungsinya peran keluarga dengan baik, lingkungan sekitar, pengaruh teman dan motivasi dari guru. Keluarga Broken Home Akhlak 2X5.1 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=993494 SK PAI 17.452 KAR p 17SK1721452.00 http://103.142.62.240:80/perpus/repository/10.+BAB+I.pdf http://103.142.62.240:80/perpus/repository/14.+BAB+V.pdf http://103.142.62.240:80/perpus/repository/15.+DAFTAR+PUSTAKA.pdf http://103.142.62.240:80/perpus/images/docs/RIZKA.jpg.jpg
score 11.174184