Sosiologi Agama: Memahami Perkembangan Agama dalam Interaksi Sosial

Secara doktrinal, agama bersifat permanen yang tidak bisa berubah sekalipun terjadi perubahan sosial. Akan tetapi, begitu agama menjadi milik manusia maka tidak bisa dihindari terjadinya tiga aktivitas manusia, yaitu pemahaman, penghayatan, dan pengamalan terhadap agama. Dengan demikian, makna agam...

Descrición completa

Gardado en:
Detalles Bibliográficos
Autor Principal: M. Ridwan Lubis
Formato: Online
Idioma:Indonesia
Publicado: Kencana Prenada Media Group 2015
Acceso en liña:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=993940
Tags: Engadir etiqueta
Sen Etiquetas, Sexa o primeiro en etiquetar este rexistro!
id oai:slims-993940
recordtype slims
spelling oai:slims-993940Sosiologi Agama: Memahami Perkembangan Agama dalam Interaksi Sosial M. Ridwan Lubis Kencana Prenada Media Group 2015 Ed.1, Cet.1 Indonesia BUKU BUKU xviii, 194 hlm., 21 cm. Secara doktrinal, agama bersifat permanen yang tidak bisa berubah sekalipun terjadi perubahan sosial. Akan tetapi, begitu agama menjadi milik manusia maka tidak bisa dihindari terjadinya tiga aktivitas manusia, yaitu pemahaman, penghayatan, dan pengamalan terhadap agama. Dengan demikian, makna agama yang laten muncul dalam berbagai bentuk baik interpretasi maupun aktualisasi sebagai wujud dari manifes agama. Selanjutnya, agama yang telah diolah manusia sebagai dasar yang membentuk pandangan dunia (wold view), maka agama telah berubah posisi dari kebenaran yang absolut menjadi kebenaran yang relatif. Penulis berupaya mengangkat sebagian dari pemikiran-pemikiran teori sosial budaya yang non-Barat itu, misalnya pemikiran-pemikiran Ibn Khaldun dari dunia Muslim yang sesunggguhnya sekurang-kurangnya setara nilai dan kualitasnya dengan teori-teori besar yang berasal dari dunia Barat yang selama ini menguasai teks-teks sosial budaya di seluruh dunia. Selain itu, pendapat para sarjana kita juga ditampilkan. Hal ini membuat buku ini tampil cukup berbeda dari buku-buku lain yang sejenis. Secara doktrinal, agama bersifat permanen yang tidak bisa berubah sekalipun terjadi perubahan sosial. Akan tetapi, begitu agama menjadi milik manusia maka tidak bisa dihindari terjadinya tiga aktivitas manusia, yaitu pemahaman, penghayatan, dan pengamalan terhadap agama. Dengan demikian, makna agama yang laten muncul dalam berbagai bentuk baik interpretasi maupun aktualisasi sebagai wujud dari manifes agama. Selanjutnya, agama yang telah diolah manusia sebagai dasar yang membentuk pandangan dunia (wold view), maka agama telah berubah posisi dari kebenaran yang absolut menjadi kebenaran yang relatif. Penulis berupaya mengangkat sebagian dari pemikiran-pemikiran teori sosial budaya yang non-Barat itu, misalnya pemikiran-pemikiran Ibn Khaldun dari dunia Muslim yang sesunggguhnya sekurang-kurangnya setara nilai dan kualitasnya dengan teori-teori besar yang berasal dari dunia Barat yang selama ini menguasai teks-teks sosial budaya di seluruh dunia. Selain itu, pendapat para sarjana kita juga ditampilkan. Hal ini membuat buku ini tampil cukup berbeda dari buku-buku lain yang sejenis. Agama dan Politik Agen of Social Change Sosiologi Agama 306.6 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=993940 9786020895208 306.6 LUB s 17TD170115.00 17SR170115.01 17SR170115.02 17SR170115.03
institution IAIN Pekalongan
collection Book
language Indonesia
format Online
author M. Ridwan Lubis
spellingShingle M. Ridwan Lubis
Sosiologi Agama: Memahami Perkembangan Agama dalam Interaksi Sosial
author_facet M. Ridwan Lubis
author_sort M. Ridwan Lubis
title Sosiologi Agama: Memahami Perkembangan Agama dalam Interaksi Sosial
title_short Sosiologi Agama: Memahami Perkembangan Agama dalam Interaksi Sosial
title_full Sosiologi Agama: Memahami Perkembangan Agama dalam Interaksi Sosial
title_fullStr Sosiologi Agama: Memahami Perkembangan Agama dalam Interaksi Sosial
title_full_unstemmed Sosiologi Agama: Memahami Perkembangan Agama dalam Interaksi Sosial
title_sort sosiologi agama: memahami perkembangan agama dalam interaksi sosial
description Secara doktrinal, agama bersifat permanen yang tidak bisa berubah sekalipun terjadi perubahan sosial. Akan tetapi, begitu agama menjadi milik manusia maka tidak bisa dihindari terjadinya tiga aktivitas manusia, yaitu pemahaman, penghayatan, dan pengamalan terhadap agama. Dengan demikian, makna agama yang laten muncul dalam berbagai bentuk baik interpretasi maupun aktualisasi sebagai wujud dari manifes agama. Selanjutnya, agama yang telah diolah manusia sebagai dasar yang membentuk pandangan dunia (wold view), maka agama telah berubah posisi dari kebenaran yang absolut menjadi kebenaran yang relatif. Penulis berupaya mengangkat sebagian dari pemikiran-pemikiran teori sosial budaya yang non-Barat itu, misalnya pemikiran-pemikiran Ibn Khaldun dari dunia Muslim yang sesunggguhnya sekurang-kurangnya setara nilai dan kualitasnya dengan teori-teori besar yang berasal dari dunia Barat yang selama ini menguasai teks-teks sosial budaya di seluruh dunia. Selain itu, pendapat para sarjana kita juga ditampilkan. Hal ini membuat buku ini tampil cukup berbeda dari buku-buku lain yang sejenis.
publisher Kencana Prenada Media Group
publishDate 2015
url http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=993940
_version_ 1690546400555696128
score 11.174184