Perilaku Sosial Santri yang Sekolah Formal dengan Santri yang Tidak Sekolah Formal (Studi Komparasi di Pondok Pesantren Sirojuttholibin Kradenan Pekalongan Selatan)

Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, baik orang tua, sanak keluarga, orang dewasa lainnya atau teman sebayanya. Apabila lingkungan sosial tersebut memfasilitasi atau memberikan peluang terhadap perkembangan anak secara positif, maka anak akan dapat mencapai perkemba...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Dwi Istiyani, M.Ag, Qonitatan Yuhanidz (2021111342)
Format: Online
Language:Indonesia
Published: Prodi S-1 Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan 2015
Online Access:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=994602
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
id oai:slims-994602
recordtype slims
institution IAIN Pekalongan
collection Book
language Indonesia
format Online
author Dwi Istiyani, M.Ag
Qonitatan Yuhanidz (2021111342)
spellingShingle Dwi Istiyani, M.Ag
Qonitatan Yuhanidz (2021111342)
Perilaku Sosial Santri yang Sekolah Formal dengan Santri yang Tidak Sekolah Formal (Studi Komparasi di Pondok Pesantren Sirojuttholibin Kradenan Pekalongan Selatan)
author_facet Dwi Istiyani, M.Ag
Qonitatan Yuhanidz (2021111342)
author_sort Dwi Istiyani, M.Ag
title Perilaku Sosial Santri yang Sekolah Formal dengan Santri yang Tidak Sekolah Formal (Studi Komparasi di Pondok Pesantren Sirojuttholibin Kradenan Pekalongan Selatan)
title_short Perilaku Sosial Santri yang Sekolah Formal dengan Santri yang Tidak Sekolah Formal (Studi Komparasi di Pondok Pesantren Sirojuttholibin Kradenan Pekalongan Selatan)
title_full Perilaku Sosial Santri yang Sekolah Formal dengan Santri yang Tidak Sekolah Formal (Studi Komparasi di Pondok Pesantren Sirojuttholibin Kradenan Pekalongan Selatan)
title_fullStr Perilaku Sosial Santri yang Sekolah Formal dengan Santri yang Tidak Sekolah Formal (Studi Komparasi di Pondok Pesantren Sirojuttholibin Kradenan Pekalongan Selatan)
title_full_unstemmed Perilaku Sosial Santri yang Sekolah Formal dengan Santri yang Tidak Sekolah Formal (Studi Komparasi di Pondok Pesantren Sirojuttholibin Kradenan Pekalongan Selatan)
title_sort perilaku sosial santri yang sekolah formal dengan santri yang tidak sekolah formal (studi komparasi di pondok pesantren sirojuttholibin kradenan pekalongan selatan)
description Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, baik orang tua, sanak keluarga, orang dewasa lainnya atau teman sebayanya. Apabila lingkungan sosial tersebut memfasilitasi atau memberikan peluang terhadap perkembangan anak secara positif, maka anak akan dapat mencapai perkembangan sosialnya secara matang. Perilaku sosial merupakan cara-cara kegiatan yang sama dan berulang-ulang terhadap obyek sosial. Adapun yang menyebabkan terjadinya cara-cara tingkah laku yang dinyatakan berulang-ulang terhadap suatu obyek sosial biasanya dinyatakan oleh sekelompok masyarakat. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perilaku sosial santri yang sekolah formal, bagaimana perilaku sosial santri yang tidak sekolah formal dan apakah ada perbedaan perilaku sosial santri yang seklolah formal dengan yang tidak sekolah formal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku sosial santri yang sekolah formal dan yang tidak sekolah formal. Kemudian mengetahui adakah perbedaan perilaku sosial santri di Pondok Pesantren Sirojuttholibin Kradenan Pekalongan antara santri yang sekolah sekolah formal dengan santri yang tidak sekolah formal. Penelitian ini merupakan penelitian kausal komparatif, dengan pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun teknik dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan metode angket, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data, digunakan analisis T test, dimana menggunakan rumus uji t dua sampel independent. Dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa rata-rata perilaku sosial santri yang sekolah formal sebesar 97,27 menunjukkan bahwa perilaku sosial santri yang sekolah formal sangat baik. Sedangkan rata-rata perilaku sosial santri yang tidak sekolah formal sebesar 91 hal ini menunjukkan bahwa perilaku sosial santri yang tidak sekolah formal baik. Berdasarkan hasil uji t diperoleh thitung sebesar 4,105. Sedangkan statistik tabel data dicari pada tabel t : tingkat signifikan (α) adalah 5% atau tingkat kepercayaan 95% dengan df (degree of freedom) atau derajat kebebasan adalah (n1 + n2) – 2, df= (26 + 19) – 2=43. Kemudian dari t tabel diperoleh angka sebesar 2,021. Oleh karena thitung 3,469 > ttabel 2,021 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan perilaku sosial santri di Pondok Pesantren Sirojuttholibin Kradenan Pekalongan Selatan antara santri yang sekolah formal dengan santri yang tidak sekolah formal.
publisher Prodi S-1 Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan
publishDate 2015
url http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=994602
_version_ 1690546381010239488
spelling oai:slims-994602Perilaku Sosial Santri yang Sekolah Formal dengan Santri yang Tidak Sekolah Formal (Studi Komparasi di Pondok Pesantren Sirojuttholibin Kradenan Pekalongan Selatan) Dwi Istiyani, M.Ag Qonitatan Yuhanidz (2021111342) Prodi S-1 Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan 2015 Indonesia SKRIPSI PAI SKRIPSI PAI xiii, 75 hlm., 29 cm., Bibliografi : hlm. 72-75 Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, baik orang tua, sanak keluarga, orang dewasa lainnya atau teman sebayanya. Apabila lingkungan sosial tersebut memfasilitasi atau memberikan peluang terhadap perkembangan anak secara positif, maka anak akan dapat mencapai perkembangan sosialnya secara matang. Perilaku sosial merupakan cara-cara kegiatan yang sama dan berulang-ulang terhadap obyek sosial. Adapun yang menyebabkan terjadinya cara-cara tingkah laku yang dinyatakan berulang-ulang terhadap suatu obyek sosial biasanya dinyatakan oleh sekelompok masyarakat. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perilaku sosial santri yang sekolah formal, bagaimana perilaku sosial santri yang tidak sekolah formal dan apakah ada perbedaan perilaku sosial santri yang seklolah formal dengan yang tidak sekolah formal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku sosial santri yang sekolah formal dan yang tidak sekolah formal. Kemudian mengetahui adakah perbedaan perilaku sosial santri di Pondok Pesantren Sirojuttholibin Kradenan Pekalongan antara santri yang sekolah sekolah formal dengan santri yang tidak sekolah formal. Penelitian ini merupakan penelitian kausal komparatif, dengan pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun teknik dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan metode angket, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data, digunakan analisis T test, dimana menggunakan rumus uji t dua sampel independent. Dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa rata-rata perilaku sosial santri yang sekolah formal sebesar 97,27 menunjukkan bahwa perilaku sosial santri yang sekolah formal sangat baik. Sedangkan rata-rata perilaku sosial santri yang tidak sekolah formal sebesar 91 hal ini menunjukkan bahwa perilaku sosial santri yang tidak sekolah formal baik. Berdasarkan hasil uji t diperoleh thitung sebesar 4,105. Sedangkan statistik tabel data dicari pada tabel t : tingkat signifikan (α) adalah 5% atau tingkat kepercayaan 95% dengan df (degree of freedom) atau derajat kebebasan adalah (n1 + n2) – 2, df= (26 + 19) – 2=43. Kemudian dari t tabel diperoleh angka sebesar 2,021. Oleh karena thitung 3,469 > ttabel 2,021 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan perilaku sosial santri di Pondok Pesantren Sirojuttholibin Kradenan Pekalongan Selatan antara santri yang sekolah formal dengan santri yang tidak sekolah formal. Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, baik orang tua, sanak keluarga, orang dewasa lainnya atau teman sebayanya. Apabila lingkungan sosial tersebut memfasilitasi atau memberikan peluang terhadap perkembangan anak secara positif, maka anak akan dapat mencapai perkembangan sosialnya secara matang. Perilaku sosial merupakan cara-cara kegiatan yang sama dan berulang-ulang terhadap obyek sosial. Adapun yang menyebabkan terjadinya cara-cara tingkah laku yang dinyatakan berulang-ulang terhadap suatu obyek sosial biasanya dinyatakan oleh sekelompok masyarakat. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perilaku sosial santri yang sekolah formal, bagaimana perilaku sosial santri yang tidak sekolah formal dan apakah ada perbedaan perilaku sosial santri yang seklolah formal dengan yang tidak sekolah formal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku sosial santri yang sekolah formal dan yang tidak sekolah formal. Kemudian mengetahui adakah perbedaan perilaku sosial santri di Pondok Pesantren Sirojuttholibin Kradenan Pekalongan antara santri yang sekolah sekolah formal dengan santri yang tidak sekolah formal. Penelitian ini merupakan penelitian kausal komparatif, dengan pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun teknik dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan metode angket, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data, digunakan analisis T test, dimana menggunakan rumus uji t dua sampel independent. Dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa rata-rata perilaku sosial santri yang sekolah formal sebesar 97,27 menunjukkan bahwa perilaku sosial santri yang sekolah formal sangat baik. Sedangkan rata-rata perilaku sosial santri yang tidak sekolah formal sebesar 91 hal ini menunjukkan bahwa perilaku sosial santri yang tidak sekolah formal baik. Berdasarkan hasil uji t diperoleh thitung sebesar 4,105. Sedangkan statistik tabel data dicari pada tabel t : tingkat signifikan (α) adalah 5% atau tingkat kepercayaan 95% dengan df (degree of freedom) atau derajat kebebasan adalah (n1 + n2) – 2, df= (26 + 19) – 2=43. Kemudian dari t tabel diperoleh angka sebesar 2,021. Oleh karena thitung 3,469 > ttabel 2,021 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan perilaku sosial santri di Pondok Pesantren Sirojuttholibin Kradenan Pekalongan Selatan antara santri yang sekolah formal dengan santri yang tidak sekolah formal. Perilaku Sosial Santri 2X6.131 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=994602 SK PAI 17.607 YUH p 17SK1721607.00 http://103.142.62.240:80/perpus/images/docs/qonitatan.jpg.jpg
score 11.174184