Pola Bermazhab Para Penganut Mazhab Syafii (Studi Terhadap Sikap Para Ustad dan Masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo Desa Kebagusan Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang Mengenai Taaddud Al-Jum'ah)

Di Dukuh Pulo desa Kebagusan Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang terdapat dua masjid yang digunakan untuk salat Jumat. Padahal para ustad dan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo desa Kebagusan mengaku bermazhab Syafi’i dan mengetahui hukum Ta’addud Al-Jum’ah. Namun mereka lebih memilih m...

Ful tanımlama

Kaydedildi:
Detaylı Bibliyografya
Asıl Yazarlar: Dr. Akhmad Jalaludin, M.A, Kisbandiyah (2011113055)
Materyal Türü: Online
Dil:Indonesia
Baskı/Yayın Bilgisi: Jurusan S-1 Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah IAIN Pekalongan 2017
Online Erişim:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=994893
Etiketler: Etiketle
Etiket eklenmemiş, İlk siz ekleyin!
id oai:slims-994893
recordtype slims
institution IAIN Pekalongan
collection Book
language Indonesia
format Online
author Dr. Akhmad Jalaludin, M.A
Kisbandiyah (2011113055)
spellingShingle Dr. Akhmad Jalaludin, M.A
Kisbandiyah (2011113055)
Pola Bermazhab Para Penganut Mazhab Syafii (Studi Terhadap Sikap Para Ustad dan Masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo Desa Kebagusan Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang Mengenai Taaddud Al-Jum'ah)
author_facet Dr. Akhmad Jalaludin, M.A
Kisbandiyah (2011113055)
author_sort Dr. Akhmad Jalaludin, M.A
title Pola Bermazhab Para Penganut Mazhab Syafii (Studi Terhadap Sikap Para Ustad dan Masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo Desa Kebagusan Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang Mengenai Taaddud Al-Jum'ah)
title_short Pola Bermazhab Para Penganut Mazhab Syafii (Studi Terhadap Sikap Para Ustad dan Masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo Desa Kebagusan Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang Mengenai Taaddud Al-Jum'ah)
title_full Pola Bermazhab Para Penganut Mazhab Syafii (Studi Terhadap Sikap Para Ustad dan Masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo Desa Kebagusan Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang Mengenai Taaddud Al-Jum'ah)
title_fullStr Pola Bermazhab Para Penganut Mazhab Syafii (Studi Terhadap Sikap Para Ustad dan Masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo Desa Kebagusan Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang Mengenai Taaddud Al-Jum'ah)
title_full_unstemmed Pola Bermazhab Para Penganut Mazhab Syafii (Studi Terhadap Sikap Para Ustad dan Masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo Desa Kebagusan Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang Mengenai Taaddud Al-Jum'ah)
title_sort pola bermazhab para penganut mazhab syafii (studi terhadap sikap para ustad dan masyarakat nahdlatul ulama (nu) dukuh pulo desa kebagusan kecamatan ampelgading kabupaten pemalang mengenai taaddud al-jum'ah)
description Di Dukuh Pulo desa Kebagusan Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang terdapat dua masjid yang digunakan untuk salat Jumat. Padahal para ustad dan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo desa Kebagusan mengaku bermazhab Syafi’i dan mengetahui hukum Ta’addud Al-Jum’ah. Namun mereka lebih memilih mendirikan masjid baru dan menyebabkan Ta’addud Al-Jum’ah. Dengan alasan bahwa salat Jumat yang hanya dengan satu azan kurang afdal. Oleh karena permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pola bermazhab para ustad dan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo desa Kebagusan kecamatan Ampelgading kabupaten Pemalang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Mengapa para ustad dan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo mendirikan salat Jumat pada dua masjid dalam satu desa, padahal imam Syafi’i tidak memperbolehkan Ta’addud Al-Jum’ah?. 2) Bagaimana pola kebermazhaban para ustad dan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo dalam konteks Ta’addud Al-Jum’ah. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) di dukuh Pulo desa Kebagusan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini yaitu para ustad dan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) dengan obyek pola bermazhab para ustad dan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo desa Kebagusan Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang . Sumber data penelitian ada dua macam sumber data primer dan skunder. Sumber data primer diperoleh melalui teknik wawancara dan observasi, sumber data sekunder dengan dokumen. Analisis penelitian ini yaitu analisa kualitatif dengan metode deskriptif interaktif. Hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa : 1) Penyebab adanya Ta’addud Al-Jum’ah di dukuh Pulo dilatar belakangi oleh keorganisasian yaitu para ustad dan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) yang menghendaki salat Jumat dengan dua azan. 2) Pola bermazhab di kalangan para ustad Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo, bahwa terdapat beberapa tingkatan bermazhab yang digunakan para ustad Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo yaitu taqlid kepada Ulama Syafi’iyyah, ittiba’ kepada Ulama Syafi’iyyah atau imam Syafi’i langsung dan taqlid kepada imam Syafi’i langsung. Pola bermazhab di kalangan masyarakat awam Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo, bahwa masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo termasuk menganut pola bermazhab secara taqlid. Akan tetapi dalam bertaqlid terdapat beberapa bentuk tingkatan yaitu: taqlid kepada guru ngaji/ ustad dan taqlid kepada Ulama Syafi’iyyah.
publisher Jurusan S-1 Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah IAIN Pekalongan
publishDate 2017
url http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=994893
_version_ 1690546338020720640
spelling oai:slims-994893Pola Bermazhab Para Penganut Mazhab Syafii (Studi Terhadap Sikap Para Ustad dan Masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo Desa Kebagusan Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang Mengenai Taaddud Al-Jum'ah) Dr. Akhmad Jalaludin, M.A Kisbandiyah (2011113055) Jurusan S-1 Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah IAIN Pekalongan 2017 Indonesia SKRIPSI HKI SKRIPSI HKI ix, 75 hlm., 21X30 cm. Di Dukuh Pulo desa Kebagusan Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang terdapat dua masjid yang digunakan untuk salat Jumat. Padahal para ustad dan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo desa Kebagusan mengaku bermazhab Syafi’i dan mengetahui hukum Ta’addud Al-Jum’ah. Namun mereka lebih memilih mendirikan masjid baru dan menyebabkan Ta’addud Al-Jum’ah. Dengan alasan bahwa salat Jumat yang hanya dengan satu azan kurang afdal. Oleh karena permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pola bermazhab para ustad dan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo desa Kebagusan kecamatan Ampelgading kabupaten Pemalang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Mengapa para ustad dan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo mendirikan salat Jumat pada dua masjid dalam satu desa, padahal imam Syafi’i tidak memperbolehkan Ta’addud Al-Jum’ah?. 2) Bagaimana pola kebermazhaban para ustad dan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo dalam konteks Ta’addud Al-Jum’ah. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) di dukuh Pulo desa Kebagusan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini yaitu para ustad dan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) dengan obyek pola bermazhab para ustad dan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo desa Kebagusan Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang . Sumber data penelitian ada dua macam sumber data primer dan skunder. Sumber data primer diperoleh melalui teknik wawancara dan observasi, sumber data sekunder dengan dokumen. Analisis penelitian ini yaitu analisa kualitatif dengan metode deskriptif interaktif. Hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa : 1) Penyebab adanya Ta’addud Al-Jum’ah di dukuh Pulo dilatar belakangi oleh keorganisasian yaitu para ustad dan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) yang menghendaki salat Jumat dengan dua azan. 2) Pola bermazhab di kalangan para ustad Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo, bahwa terdapat beberapa tingkatan bermazhab yang digunakan para ustad Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo yaitu taqlid kepada Ulama Syafi’iyyah, ittiba’ kepada Ulama Syafi’iyyah atau imam Syafi’i langsung dan taqlid kepada imam Syafi’i langsung. Pola bermazhab di kalangan masyarakat awam Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo, bahwa masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo termasuk menganut pola bermazhab secara taqlid. Akan tetapi dalam bertaqlid terdapat beberapa bentuk tingkatan yaitu: taqlid kepada guru ngaji/ ustad dan taqlid kepada Ulama Syafi’iyyah. Di Dukuh Pulo desa Kebagusan Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang terdapat dua masjid yang digunakan untuk salat Jumat. Padahal para ustad dan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo desa Kebagusan mengaku bermazhab Syafi’i dan mengetahui hukum Ta’addud Al-Jum’ah. Namun mereka lebih memilih mendirikan masjid baru dan menyebabkan Ta’addud Al-Jum’ah. Dengan alasan bahwa salat Jumat yang hanya dengan satu azan kurang afdal. Oleh karena permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pola bermazhab para ustad dan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo desa Kebagusan kecamatan Ampelgading kabupaten Pemalang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Mengapa para ustad dan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo mendirikan salat Jumat pada dua masjid dalam satu desa, padahal imam Syafi’i tidak memperbolehkan Ta’addud Al-Jum’ah?. 2) Bagaimana pola kebermazhaban para ustad dan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo dalam konteks Ta’addud Al-Jum’ah. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) di dukuh Pulo desa Kebagusan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini yaitu para ustad dan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) dengan obyek pola bermazhab para ustad dan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo desa Kebagusan Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang . Sumber data penelitian ada dua macam sumber data primer dan skunder. Sumber data primer diperoleh melalui teknik wawancara dan observasi, sumber data sekunder dengan dokumen. Analisis penelitian ini yaitu analisa kualitatif dengan metode deskriptif interaktif. Hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa : 1) Penyebab adanya Ta’addud Al-Jum’ah di dukuh Pulo dilatar belakangi oleh keorganisasian yaitu para ustad dan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) yang menghendaki salat Jumat dengan dua azan. 2) Pola bermazhab di kalangan para ustad Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo, bahwa terdapat beberapa tingkatan bermazhab yang digunakan para ustad Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo yaitu taqlid kepada Ulama Syafi’iyyah, ittiba’ kepada Ulama Syafi’iyyah atau imam Syafi’i langsung dan taqlid kepada imam Syafi’i langsung. Pola bermazhab di kalangan masyarakat awam Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo, bahwa masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo termasuk menganut pola bermazhab secara taqlid. Akan tetapi dalam bertaqlid terdapat beberapa bentuk tingkatan yaitu: taqlid kepada guru ngaji/ ustad dan taqlid kepada Ulama Syafi’iyyah. Taaddud Al-Jum'ah Fiqih Mazhab Syafii 2X4.83 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=994893 SK HKI 18.069 KIS p 18SK1811069.00 http://103.142.62.240:80/perpus/images/docs/cover_kisbandiyah.png.png
score 11.174184