Kalibrasi Arah Kiblat (Model Kajian Momentum Yaumu Rashdil Qiblah dalam Penetapan Arah Kiblat di Indonesia)

Pada saat tertentu di atas kabah terjadi peristiwa yang disebut istiwa adhom yaitu saat matahari tepat berada di atasnya, sehingga bayangannya akan menghadap ke arah kabah dan hari itu disebut sebagai yaumu rashdil qiblah (hari meluruskan kiblat). Dalam satu kalender syamsiyah terjadi dua kali matah...

ver descrição completa

Na minha lista:
Detalhes bibliográficos
Principais autores: M. Muslih, Abdul Rozak, Syiffa Kusumaningayu
Formato: Online
Idioma:Indonesia
Publicado em: LP2M IAIN Pekalongan 2017
Acesso em linha:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=995338
Tags: Adicionar Tag
Sem tags, seja o primeiro a adicionar uma tag!
id oai:slims-995338
recordtype slims
spelling oai:slims-995338Kalibrasi Arah Kiblat (Model Kajian Momentum Yaumu Rashdil Qiblah dalam Penetapan Arah Kiblat di Indonesia) M. Muslih Abdul Rozak Syiffa Kusumaningayu LP2M IAIN Pekalongan 2017 Indonesia Laporan Penelitian Laporan Penelitian vii, 64 hlm., 29 cm., Bibliografi : 62-64 Pada saat tertentu di atas kabah terjadi peristiwa yang disebut istiwa adhom yaitu saat matahari tepat berada di atasnya, sehingga bayangannya akan menghadap ke arah kabah dan hari itu disebut sebagai yaumu rashdil qiblah (hari meluruskan kiblat). Dalam satu kalender syamsiyah terjadi dua kali matahari melintas di atas kabah. Ada dua masalah yang diangkat saat terjadi yaumu rashdil qiblah yaitu bagaimana akurasi model kajian momentum yaumu rashdil qiblah tanggal 27-28 mei dan 15-16 juli 2017 dalam penetapan arah kiblat di Indonesia dan apakah momentun yaumu rashdil qiblah dalam penetapan arah kiblat di Indonesia dapat dijadikan sebagai hari kalibrasi arah kiblat nasional? Ditandai dengan matahari yang bersinar secara penuh tanpa gangguan awan maupun mendung, sehingga observasi yang dilakukan pada moment penting tersebut semenjak pukul 16.00-16.30 menghasilkan berkas bayangan matahari dan azimuth qiblat Kota Pekalongan dapat diidentifikasi akurat. Berdasarkan fenomena momentum yaumu rashdil qiblah yang berlangsung di bulan mei dan juli 2017 tersebut, azimuth qiblat Kota Pekalongan adalah 20°20'o5",5 dari arah BArat ke titik Utara atau 90°-24°20'05",5 = 65° 39' 54",5 dari arah utara ke titik Barat. Analisis terhadap momentum yaumu rashdil qiblah tanggal 27-28 Mei dan 15-16 Juli 2017 yang peneliti lakukan, telah menghasilkan akurasi model kajian yang dapat diaplikasikan sepanjang tahun bagi kota-kota diseluruh wilayah NKRI. Momentum yaumu rashdil qiblah belum sepenuhnya dikenal masyarakat muslim di Indonesia. Hal ini terjadi karena kurangnya sosialisasi pihak berwenang (Bimbingan Masyarakat Islam, Kemenag) kepada masyarakat muslim tentang pentingnya menghadap kiblat secara tepat dalam shalat. Pada saat tertentu di atas kabah terjadi peristiwa yang disebut istiwa adhom yaitu saat matahari tepat berada di atasnya, sehingga bayangannya akan menghadap ke arah kabah dan hari itu disebut sebagai yaumu rashdil qiblah (hari meluruskan kiblat). Dalam satu kalender syamsiyah terjadi dua kali matahari melintas di atas kabah. Ada dua masalah yang diangkat saat terjadi yaumu rashdil qiblah yaitu bagaimana akurasi model kajian momentum yaumu rashdil qiblah tanggal 27-28 mei dan 15-16 juli 2017 dalam penetapan arah kiblat di Indonesia dan apakah momentun yaumu rashdil qiblah dalam penetapan arah kiblat di Indonesia dapat dijadikan sebagai hari kalibrasi arah kiblat nasional? Ditandai dengan matahari yang bersinar secara penuh tanpa gangguan awan maupun mendung, sehingga observasi yang dilakukan pada moment penting tersebut semenjak pukul 16.00-16.30 menghasilkan berkas bayangan matahari dan azimuth qiblat Kota Pekalongan dapat diidentifikasi akurat. Berdasarkan fenomena momentum yaumu rashdil qiblah yang berlangsung di bulan mei dan juli 2017 tersebut, azimuth qiblat Kota Pekalongan adalah 20°20'o5",5 dari arah BArat ke titik Utara atau 90°-24°20'05",5 = 65° 39' 54",5 dari arah utara ke titik Barat. Analisis terhadap momentum yaumu rashdil qiblah tanggal 27-28 Mei dan 15-16 Juli 2017 yang peneliti lakukan, telah menghasilkan akurasi model kajian yang dapat diaplikasikan sepanjang tahun bagi kota-kota diseluruh wilayah NKRI. Momentum yaumu rashdil qiblah belum sepenuhnya dikenal masyarakat muslim di Indonesia. Hal ini terjadi karena kurangnya sosialisasi pihak berwenang (Bimbingan Masyarakat Islam, Kemenag) kepada masyarakat muslim tentang pentingnya menghadap kiblat secara tepat dalam shalat. Yaumu Rashdil Qiblah kiblat Astronomi 520 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=995338 LP 18.030 MUS k 18LP180030.00
institution IAIN Pekalongan
collection Book
language Indonesia
format Online
author M. Muslih
Abdul Rozak
Syiffa Kusumaningayu
spellingShingle M. Muslih
Abdul Rozak
Syiffa Kusumaningayu
Kalibrasi Arah Kiblat (Model Kajian Momentum Yaumu Rashdil Qiblah dalam Penetapan Arah Kiblat di Indonesia)
author_facet M. Muslih
Abdul Rozak
Syiffa Kusumaningayu
author_sort M. Muslih
title Kalibrasi Arah Kiblat (Model Kajian Momentum Yaumu Rashdil Qiblah dalam Penetapan Arah Kiblat di Indonesia)
title_short Kalibrasi Arah Kiblat (Model Kajian Momentum Yaumu Rashdil Qiblah dalam Penetapan Arah Kiblat di Indonesia)
title_full Kalibrasi Arah Kiblat (Model Kajian Momentum Yaumu Rashdil Qiblah dalam Penetapan Arah Kiblat di Indonesia)
title_fullStr Kalibrasi Arah Kiblat (Model Kajian Momentum Yaumu Rashdil Qiblah dalam Penetapan Arah Kiblat di Indonesia)
title_full_unstemmed Kalibrasi Arah Kiblat (Model Kajian Momentum Yaumu Rashdil Qiblah dalam Penetapan Arah Kiblat di Indonesia)
title_sort kalibrasi arah kiblat (model kajian momentum yaumu rashdil qiblah dalam penetapan arah kiblat di indonesia)
description Pada saat tertentu di atas kabah terjadi peristiwa yang disebut istiwa adhom yaitu saat matahari tepat berada di atasnya, sehingga bayangannya akan menghadap ke arah kabah dan hari itu disebut sebagai yaumu rashdil qiblah (hari meluruskan kiblat). Dalam satu kalender syamsiyah terjadi dua kali matahari melintas di atas kabah. Ada dua masalah yang diangkat saat terjadi yaumu rashdil qiblah yaitu bagaimana akurasi model kajian momentum yaumu rashdil qiblah tanggal 27-28 mei dan 15-16 juli 2017 dalam penetapan arah kiblat di Indonesia dan apakah momentun yaumu rashdil qiblah dalam penetapan arah kiblat di Indonesia dapat dijadikan sebagai hari kalibrasi arah kiblat nasional? Ditandai dengan matahari yang bersinar secara penuh tanpa gangguan awan maupun mendung, sehingga observasi yang dilakukan pada moment penting tersebut semenjak pukul 16.00-16.30 menghasilkan berkas bayangan matahari dan azimuth qiblat Kota Pekalongan dapat diidentifikasi akurat. Berdasarkan fenomena momentum yaumu rashdil qiblah yang berlangsung di bulan mei dan juli 2017 tersebut, azimuth qiblat Kota Pekalongan adalah 20°20'o5",5 dari arah BArat ke titik Utara atau 90°-24°20'05",5 = 65° 39' 54",5 dari arah utara ke titik Barat. Analisis terhadap momentum yaumu rashdil qiblah tanggal 27-28 Mei dan 15-16 Juli 2017 yang peneliti lakukan, telah menghasilkan akurasi model kajian yang dapat diaplikasikan sepanjang tahun bagi kota-kota diseluruh wilayah NKRI. Momentum yaumu rashdil qiblah belum sepenuhnya dikenal masyarakat muslim di Indonesia. Hal ini terjadi karena kurangnya sosialisasi pihak berwenang (Bimbingan Masyarakat Islam, Kemenag) kepada masyarakat muslim tentang pentingnya menghadap kiblat secara tepat dalam shalat.
publisher LP2M IAIN Pekalongan
publishDate 2017
url http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=995338
_version_ 1690546314904862720
score 11.174184