Memberdayakan Usaha Makanan Sehat (Studi Eksplorasi Tentang Pemberdayaan Kelompok Pedagang Makanan Sehat (KPS) di Tanjung Mas, Semarang oleh Dompet Dhuafa Jawa Tengah)
Kegelisahan yang melatarbelakangi Program Kelompok Pedagang Makanan Sehat (KPMS) adalah keinginan menciptakan keluarga dhu'afa yang (1) mandiri secara ekonomi, dan (2) terhadap makanan, memiliki budaya : makanan halal (sudut pandang Islam), makanan sehat (sudut pandnag gizi) dan makanan higieni...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
格式: | Online |
語言: | Indonesia |
出版: |
LP2M IAIN Pekalongan
2017
|
在線閱讀: | http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=995350 |
標簽: |
添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
|
id |
oai:slims-995350 |
---|---|
recordtype |
slims |
institution |
IAIN Pekalongan |
collection |
Book |
language |
Indonesia |
format |
Online |
author |
ALI AMIN ISFANDIAR Royani Lusi Fauziyah |
spellingShingle |
ALI AMIN ISFANDIAR Royani Lusi Fauziyah Memberdayakan Usaha Makanan Sehat (Studi Eksplorasi Tentang Pemberdayaan Kelompok Pedagang Makanan Sehat (KPS) di Tanjung Mas, Semarang oleh Dompet Dhuafa Jawa Tengah) |
author_facet |
ALI AMIN ISFANDIAR Royani Lusi Fauziyah |
author_sort |
ALI AMIN ISFANDIAR |
title |
Memberdayakan Usaha Makanan Sehat (Studi Eksplorasi Tentang Pemberdayaan Kelompok Pedagang Makanan Sehat (KPS) di Tanjung Mas, Semarang oleh Dompet Dhuafa Jawa Tengah) |
title_short |
Memberdayakan Usaha Makanan Sehat (Studi Eksplorasi Tentang Pemberdayaan Kelompok Pedagang Makanan Sehat (KPS) di Tanjung Mas, Semarang oleh Dompet Dhuafa Jawa Tengah) |
title_full |
Memberdayakan Usaha Makanan Sehat (Studi Eksplorasi Tentang Pemberdayaan Kelompok Pedagang Makanan Sehat (KPS) di Tanjung Mas, Semarang oleh Dompet Dhuafa Jawa Tengah) |
title_fullStr |
Memberdayakan Usaha Makanan Sehat (Studi Eksplorasi Tentang Pemberdayaan Kelompok Pedagang Makanan Sehat (KPS) di Tanjung Mas, Semarang oleh Dompet Dhuafa Jawa Tengah) |
title_full_unstemmed |
Memberdayakan Usaha Makanan Sehat (Studi Eksplorasi Tentang Pemberdayaan Kelompok Pedagang Makanan Sehat (KPS) di Tanjung Mas, Semarang oleh Dompet Dhuafa Jawa Tengah) |
title_sort |
memberdayakan usaha makanan sehat (studi eksplorasi tentang pemberdayaan kelompok pedagang makanan sehat (kps) di tanjung mas, semarang oleh dompet dhuafa jawa tengah) |
description |
Kegelisahan yang melatarbelakangi Program Kelompok Pedagang Makanan Sehat (KPMS) adalah keinginan menciptakan keluarga dhu'afa yang (1) mandiri secara ekonomi, dan (2) terhadap makanan, memiliki budaya : makanan halal (sudut pandang Islam), makanan sehat (sudut pandnag gizi) dan makanan higienis (sudut pandang kesehatan). Biaya kebutuhan hidup yang melambung tinggi, menyebabkan pemenuhan pangan sehat yang mendesak semakin sulit dipenuhi, apalagi di tengah isu bahan makanan yang mengandung barang 'haram'. Keuntungan melimpah sering dijadikan alasan oleh oknum pedagang, dalam menjajakan dagangannya. Keberhasilan dan kegagalan Program Kelompok Pedagang Makanan Sehat (KPMS) ini tidak lepas dari proses konstruksi model pemberdayaan yang dirancang oleh SDM Dompet Dhuafa (DD) sebagai practitioner (pekerja sosial) dan respon client atau beneficiery (penerima manfaat). Komitmen dan dedikasi practitioner dipertaruhkan untuk mensukseskan program tersebut. Karena, respon client atau beneficiery tergantung pada 'kegesitan' practitioner dalam mengemas program dan 'memasarkan'nya kepada client agar diminati dan mau bergabung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Pertama, konstruksi model pemberdayaan masyarakat mengkombinasikan data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara kepada Dompet Dhuafa (DD) dengan client dan beneficiery (penerima manfaat). Konstruksi tersebut berdasarkan 12 parameter ; Kedua, Program Kelompok Pedagang Makanan Sehat (KPMS), berdasarkan tipologi Teori Intervensi Komunitas (Community Intervention), dijelaskan bahwa peran Dompet Dhuafa (DD) terhadap masyarakat Tanjung Mas sebagai penerima manfaat program bersifat mutual dan elastis, yang memadukan parameter dari model yang berbeda yaitu Model Perencanaan (kebijakan) Sosial (Social Planning) dan Modal Pengembangan Masyarakat Lokal (Local Development). Kadang masyarakat hanya melaksanakan instruksi Dompet Dhuafa (DD) dan terkadang Dompet Dhuafa (DD) memenuhi keinginan masyarakat Tanjung Mas. |
publisher |
LP2M IAIN Pekalongan |
publishDate |
2017 |
url |
http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=995350 |
_version_ |
1690546315677663232 |
spelling |
oai:slims-995350Memberdayakan Usaha Makanan Sehat (Studi Eksplorasi Tentang Pemberdayaan Kelompok Pedagang Makanan Sehat (KPS) di Tanjung Mas, Semarang oleh Dompet Dhuafa Jawa Tengah) ALI AMIN ISFANDIAR Royani Lusi Fauziyah LP2M IAIN Pekalongan 2017 Indonesia Laporan Penelitian Laporan Penelitian x, 54 hlm., 29 cm., Bibliografi : 53-54 Kegelisahan yang melatarbelakangi Program Kelompok Pedagang Makanan Sehat (KPMS) adalah keinginan menciptakan keluarga dhu'afa yang (1) mandiri secara ekonomi, dan (2) terhadap makanan, memiliki budaya : makanan halal (sudut pandang Islam), makanan sehat (sudut pandnag gizi) dan makanan higienis (sudut pandang kesehatan). Biaya kebutuhan hidup yang melambung tinggi, menyebabkan pemenuhan pangan sehat yang mendesak semakin sulit dipenuhi, apalagi di tengah isu bahan makanan yang mengandung barang 'haram'. Keuntungan melimpah sering dijadikan alasan oleh oknum pedagang, dalam menjajakan dagangannya. Keberhasilan dan kegagalan Program Kelompok Pedagang Makanan Sehat (KPMS) ini tidak lepas dari proses konstruksi model pemberdayaan yang dirancang oleh SDM Dompet Dhuafa (DD) sebagai practitioner (pekerja sosial) dan respon client atau beneficiery (penerima manfaat). Komitmen dan dedikasi practitioner dipertaruhkan untuk mensukseskan program tersebut. Karena, respon client atau beneficiery tergantung pada 'kegesitan' practitioner dalam mengemas program dan 'memasarkan'nya kepada client agar diminati dan mau bergabung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Pertama, konstruksi model pemberdayaan masyarakat mengkombinasikan data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara kepada Dompet Dhuafa (DD) dengan client dan beneficiery (penerima manfaat). Konstruksi tersebut berdasarkan 12 parameter ; Kedua, Program Kelompok Pedagang Makanan Sehat (KPMS), berdasarkan tipologi Teori Intervensi Komunitas (Community Intervention), dijelaskan bahwa peran Dompet Dhuafa (DD) terhadap masyarakat Tanjung Mas sebagai penerima manfaat program bersifat mutual dan elastis, yang memadukan parameter dari model yang berbeda yaitu Model Perencanaan (kebijakan) Sosial (Social Planning) dan Modal Pengembangan Masyarakat Lokal (Local Development). Kadang masyarakat hanya melaksanakan instruksi Dompet Dhuafa (DD) dan terkadang Dompet Dhuafa (DD) memenuhi keinginan masyarakat Tanjung Mas. Kegelisahan yang melatarbelakangi Program Kelompok Pedagang Makanan Sehat (KPMS) adalah keinginan menciptakan keluarga dhu'afa yang (1) mandiri secara ekonomi, dan (2) terhadap makanan, memiliki budaya : makanan halal (sudut pandang Islam), makanan sehat (sudut pandnag gizi) dan makanan higienis (sudut pandang kesehatan). Biaya kebutuhan hidup yang melambung tinggi, menyebabkan pemenuhan pangan sehat yang mendesak semakin sulit dipenuhi, apalagi di tengah isu bahan makanan yang mengandung barang 'haram'. Keuntungan melimpah sering dijadikan alasan oleh oknum pedagang, dalam menjajakan dagangannya. Keberhasilan dan kegagalan Program Kelompok Pedagang Makanan Sehat (KPMS) ini tidak lepas dari proses konstruksi model pemberdayaan yang dirancang oleh SDM Dompet Dhuafa (DD) sebagai practitioner (pekerja sosial) dan respon client atau beneficiery (penerima manfaat). Komitmen dan dedikasi practitioner dipertaruhkan untuk mensukseskan program tersebut. Karena, respon client atau beneficiery tergantung pada 'kegesitan' practitioner dalam mengemas program dan 'memasarkan'nya kepada client agar diminati dan mau bergabung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Pertama, konstruksi model pemberdayaan masyarakat mengkombinasikan data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara kepada Dompet Dhuafa (DD) dengan client dan beneficiery (penerima manfaat). Konstruksi tersebut berdasarkan 12 parameter ; Kedua, Program Kelompok Pedagang Makanan Sehat (KPMS), berdasarkan tipologi Teori Intervensi Komunitas (Community Intervention), dijelaskan bahwa peran Dompet Dhuafa (DD) terhadap masyarakat Tanjung Mas sebagai penerima manfaat program bersifat mutual dan elastis, yang memadukan parameter dari model yang berbeda yaitu Model Perencanaan (kebijakan) Sosial (Social Planning) dan Modal Pengembangan Masyarakat Lokal (Local Development). Kadang masyarakat hanya melaksanakan instruksi Dompet Dhuafa (DD) dan terkadang Dompet Dhuafa (DD) memenuhi keinginan masyarakat Tanjung Mas. Pemberdayaan kelompok Makanan Sehat Kelompok Pedagang Kewirausahaan 338.04 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=995350 LP 18.042 ISF m 18LP180042.00 |
score |
11.174184 |