Konsep Mahabbah Menurut Rabiah Al-Adawiyah dan Jalaluddin Rumi (Studi Perbandingan)

Kata Kunci: Mahabbah, Rabi’ah Al-Adawiyah, Jalaluddin Rumi Adapun masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah yang pertama adalah Apa konsep mahabbah menurut Rabi’ah al-Adawiyah dan Jalaluddin Rumi? yang kedua apa persamaan dan perbedaan konsep mahabbah Rabi’ah al-Adawiyah dan Jalaluddin Rum...

全面介绍

Saved in:
书目详细资料
Main Authors: Lia Nailurrochmah (2032112011), Dr. H. Imam Kanafi, M.Ag
格式: Online
语言:Indonesia
出版: Jurusan S-1 Tasawuf dan Psikoterapi FUAD IAIN Pekalongan 2018
在线阅读:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=995938
标签: 添加标签
没有标签, 成为第一个标记此记录!
实物特征
总结:Kata Kunci: Mahabbah, Rabi’ah Al-Adawiyah, Jalaluddin Rumi Adapun masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah yang pertama adalah Apa konsep mahabbah menurut Rabi’ah al-Adawiyah dan Jalaluddin Rumi? yang kedua apa persamaan dan perbedaan konsep mahabbah Rabi’ah al-Adawiyah dan Jalaluddin Rumi?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep mahabbah menurut Rabi’ah al-Adawiyah dan Jalaluddin Rumi, untuk mengetahui persamaan dan perbedaan konsep mahabbah Rabi’ah al-Adawiyah dan Jalaluddin Rumi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Jenis penelitian ini adalah library research (Penelitian pustaka) melalui pendekatan filosofis. Metode pengumpulan data yaitu dengan deskripsi, dan interpretasi. analisis data yang penulis gunakan adalah analisis isi yaitu setelah data terkumpul selanjutnya adalah menganalisis secara kritis dengan harapan dapat medapatkan pemahamanpemahaman baru yang lebih lengkap dan bermanfaat. Hasil penelitian ini adalah yang pertama, bahwa mahabbah bagi Rabi’ah adalah cinta yang berdasarkan keimanan bukan berdasarkan hawa nafsu. Ia tidak mempunyai keinginan sedikitpun untuk berharap balasan pada cintanya, sedangkan Rumi adalah cinta seorang hamba kepada Tuhan dengan melalui puisi-puisinya, Rumi menyampaikan bahwa pemahaman atas dunia hanya mungkin didapat lewat cinta. Cinta (mahabbah) merupakan pengertian perpadunya seluruh kecintaan hanya kepada Allah yang menyebabkan adanya rasa kebersamaan dengan-Nya. Adapun persamaan dari kedua tokoh tersebut dalam konsep mahabbahnya adalah sama-sama mendekatkan diri kepada Allah, tetapi hanya jalan menuju yang berbeda. Sementara perbedaannya, ajaran untuk mencintai Allah secara total. Bagi Rabi’ah rasa cinta kepada Allah menjadi satu-satunya pendorong dalam ibadahnya, sedangkan Rumi cinta merupakan kemampuan rohani yang terpendam dalam hati manusia, cinta yang terpendam itu ialah zikir, musik, dan nyanyian.