Dzikir Sebagai Metode Terapi pada Korban Penyalahgunaan Narkotika di Majelis Alif Lam Mim Gejlig Kajen Pekalongan

Kata kunci: dzikir, metode terapi, penyalahgunaan narkotika. Era globalisasi tidak dapat kita pungkiri, peredaran narkotika sudah menyebar, sasarannya sebagian besar adalah usia remaja, seperti SMP, SMA dan Mahasiswa. Pada umumnya mereka terlibat dalam penyalahgunaan narkotika dari pergaulan, merek...

Celý popis

Uloženo v:
Podrobná bibliografie
Hlavní autoři: Ali Mustofa (2032111016), Miftahul Ula, M.Ag
Médium: Online
Jazyk:Indonesia
Vydáno: Jurusan S-1 Tasawuf dan Psikoterapi FUAD IAIN Pekalongan 2018
On-line přístup:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=995939
Tagy: Přidat tag
Žádné tagy, Buďte první, kdo otaguje tento záznam!
Popis
Shrnutí:Kata kunci: dzikir, metode terapi, penyalahgunaan narkotika. Era globalisasi tidak dapat kita pungkiri, peredaran narkotika sudah menyebar, sasarannya sebagian besar adalah usia remaja, seperti SMP, SMA dan Mahasiswa. Pada umumnya mereka terlibat dalam penyalahgunaan narkotika dari pergaulan, mereka melalaikan seruan betapa narkotika merusak kesehatan terutama pada susunan saraf pusat, yang menyebabkan gangguan pada mental dan prilaku, sehingga berdampak pada hilangnya citra diri yang sering menjadi akar permasalahan dari segala bentuk kenakalan remaja. Oleh karena itu berbagai cara dan upaya dilakukan untuk mengatasinya. Namun ternyata pengobatan ini tidaklah mudah, karena tidak saja menyangkut aspek fisiologis, tetapi juga psikologis sehingga butuh upaya penanganan secara berkelanjutan. Karena itu berbagai teknis medis mengalami kesulitan mengobatinya, termasuk dengan terapi modern sekalipun, sehingga masyarakat beralih untuk mencoba pengobatan spiritual. Salah satunya yaitu di majelis Alif Lam Mim dengan dzikir sebagai metode terapi pada korban penyalahgunaan narkotika. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana amalan dzikir di majelis Alif Lam Mim, bagaimana proses terapi dengan metode dzikir pada korban penyalahgunaan narkotika dan bagaimana hasil dari terapi dengan metode dzikir pada korban penyalahgunaan narkotika di majelis Alif Lam Mim Gejlig Kajen Pekalongan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui amalan dzikir di majelis Alif Lam Mim, proses terapi dengan metode dzikir pada korban penyalahgunaan Narkotika di majelis Alif Lam Mim dan bagaimana hasil dari terapi dengan metode dzikir pada korban penyalahgunaan narkotika di majelis Alif Lam Mim Gejlig Kajen Pekalongan. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi dan jenis penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunkaan analisis data model interaktif. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa amalan dzikir yang digunakan di majelis Alif Lam Mim Gejlig Kajen Pekalongan yaitu, menggunakan dzikir Jahr (bersuara), dzikir Sirr (dalam hati). Pelaksanaan amalan-amalan dzikir dan wirid di Majelis Alif Lam Mim yaitu: hadlrah Al-Fatihah untuk memohon ridho Allah SWT, An-Nabiyyil Musthofa Muhammad SAW, membaca istighfar 100 kali, membaca shalawat Nabi 100 kali, membaca tahlil atau laailahailallah 100 kali, membaca Al-Fatihah 3 kali, membaca ayat kursi, membaca Al-Ikhlas 3 kali, membaca Al-Falaq 3 kali, membaca An-Nas 3 kali, membaca doa. Proses terapi dengan metode dzikir pada korban penyalahgunaan narkotika yaitu: tahap awal pembinaan, dimana anak dikembalikan ke orang tua untuk dibina dan disadarkan, selanjutnya adalah xi memandikan korban penyalahgunaan narkotika dengan istilah “mandi taubat”, kemudian diberikan ramuan campuran larutan asam, gula merah dan air kelapa muda, talkin dzikir, puasa senin kamis, menderas Al-Qur’an, terapis membacakan doa-doa dan bermunajad kepada Allah agar pasien segera sembuh. Sedangkan hasil dari terapi dengan metode dzikir pada korban penyalahgunaan narkotika memberikan hasil yang signifikan kepada pasien korban penyalahgunaan narkotika, terbukti dengan proses terapi yang dilakukan dengan berbagai tahapan-tahapan dapat memberikan ketenangan, baik lahir maupun batin