Implementasi Pembiasaan Shalat Berjamaah dalam Pembentukan Akhlak dan Mental Siswa di Madrasah Aliyah Negeri 2 Pekalongan
Shalat lima waktu merupakan latihan bagi pembinaan disiplin pribadi. Ketaatan melaksanakan shalat pada waktunya menumbuhkan kebiasaan secara teratur dan terus menerus melaksanakannya pada waktu yang ditentukan. Mengingat shalat sebagai rukun Islam yang kedua menjadi hal penting untuk ditanamkan pada...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
格式: | Online |
语言: | Indonesia |
出版: |
Program Pascasarjana Pendidikan Agama Islam IAIN Pekalongan
2017
|
在线阅读: | http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=996583 |
标签: |
添加标签
没有标签, 成为第一个标记此记录!
|
id |
oai:slims-996583 |
---|---|
recordtype |
slims |
institution |
IAIN Pekalongan |
collection |
Book |
language |
Indonesia |
format |
Online |
author |
Abdul Mudjib (2052113044) DR. H. Muhlisin, M.Ag Dr. Slamet Untung, M.Ag |
spellingShingle |
Abdul Mudjib (2052113044) DR. H. Muhlisin, M.Ag Dr. Slamet Untung, M.Ag Implementasi Pembiasaan Shalat Berjamaah dalam Pembentukan Akhlak dan Mental Siswa di Madrasah Aliyah Negeri 2 Pekalongan |
author_facet |
Abdul Mudjib (2052113044) DR. H. Muhlisin, M.Ag Dr. Slamet Untung, M.Ag |
author_sort |
Abdul Mudjib (2052113044) |
title |
Implementasi Pembiasaan Shalat Berjamaah dalam Pembentukan Akhlak dan Mental Siswa di Madrasah Aliyah Negeri 2 Pekalongan |
title_short |
Implementasi Pembiasaan Shalat Berjamaah dalam Pembentukan Akhlak dan Mental Siswa di Madrasah Aliyah Negeri 2 Pekalongan |
title_full |
Implementasi Pembiasaan Shalat Berjamaah dalam Pembentukan Akhlak dan Mental Siswa di Madrasah Aliyah Negeri 2 Pekalongan |
title_fullStr |
Implementasi Pembiasaan Shalat Berjamaah dalam Pembentukan Akhlak dan Mental Siswa di Madrasah Aliyah Negeri 2 Pekalongan |
title_full_unstemmed |
Implementasi Pembiasaan Shalat Berjamaah dalam Pembentukan Akhlak dan Mental Siswa di Madrasah Aliyah Negeri 2 Pekalongan |
title_sort |
implementasi pembiasaan shalat berjamaah dalam pembentukan akhlak dan mental siswa di madrasah aliyah negeri 2 pekalongan |
description |
Shalat lima waktu merupakan latihan bagi pembinaan disiplin pribadi. Ketaatan melaksanakan shalat pada waktunya menumbuhkan kebiasaan secara teratur dan terus menerus melaksanakannya pada waktu yang ditentukan. Mengingat shalat sebagai rukun Islam yang kedua menjadi hal penting untuk ditanamkan pada siswa sehingga mereka mau melaksanakan dengan sendirinya tanpa ada paksaan atau dorongan dari luar. Shalat yang benar, akan membawa manfaat bagi pelakunya.
Peneliti melakukan penelitian ini setelah melihat di lapangan ; masih banyak siswa yang belum sempurna melaksanakan shalat lima waktu. Bahkan masih banyak pula siswa yang tidak menunaikan shalat dhuhur di madrasah walaupaun itu kewajiban pribadi dengan Allah Swt dan dari pihak madrasah sudah selalu menganjurkannya. Hal ini peneliti dapatkan ketika menyebar angket kejujuran di sela-sela pelajaran. Peneliti juga pernah mendapatkan informasi ini saat ujian praktik dengan melakukan wawancara satu per satu tentang shalat fardlu mereka. Oleh karena itu, kajian peneliti dalam penelitian ini adalah implementasi pembiasaan shalat berjamaah dalam pembentukan akhlak dan mental siswa MAN 2 Pekalongan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pembiasaan shalat berjamaah di MAN 2 Pekalongan, akhlak siswa yang membiasakan shalat berjamaah, mental siswa yang membiasakan shalat berjamaah, dan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat implementasi pembiasaan shalat berjamaah dalam pembentukan akhlak dan mental siswa di MAN 2 Pekalongan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dengan pendekatan ilmu pendidikan yang bersifat kualitatif dan pengumpulan data dengan mengadakan observasi, wawancara dan dokumentasi untuk melengkapi data. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan memberikan penjelasan terhadap data yang dikumpulkan. Pemeriksaan data dilakukan dengan membandingkan data dari berbagai sumber dan ditarik kesimpulan.
viii
Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa: implementasi pembiasaan shalat berjamaah di MAN 2 Pekalongan sudah berjalan dengan baik dan mampu memberikan pengaruh yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini ditunjukkan dapat membawa manfaat dalam pembentukan akhlak dan mental siswa MAN 2 Pekalongan. Nilai-nilai pembentukan akhlak yang muncul dari siswa diantaranya: berakhlak baik, rajin, punya sopan santun, tenggang rasa, supel, bersikap religius (taat dalam beribadah) ada peningkatan iman dan amal ibadah, tawadlu’, berusaha mencegah yang keji dan munkar. Nilai-nilai pembentukan mental yang muncul dari siswa diantaranya: lebih tenang dalam bersikap, disiplin waktu dan pekerjaan, mandiri, optimis, mudah dalam menerima pelajaran, tanggungjawab dan bisa berpikir dengan baik.
Dalam implementasi pembiasaan shalat berjamaah ini ada faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung diantaranya: adanya mentoring, prasarana (masjid) yang cukup luas dan representatif, kekompakan guru dan pegawai, adanya penambahan jam istirahat dan adanya kalimat motivasi. Adapun faktor penghambat yang menjadi kendala-kendala diantaranya: faktor ekstern lingkungan keluarga dan masyarakat, teman pergaulan termasuk teman kelas, faktor intern siswa, faktor sarana tempat wudlu yang terkadang mengalami gangguan dan jumlahnya yang kurang banyak di sekitar masjid. |
publisher |
Program Pascasarjana Pendidikan Agama Islam IAIN Pekalongan |
publishDate |
2017 |
url |
http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=996583 |
_version_ |
1690546242395832320 |
spelling |
oai:slims-996583Implementasi Pembiasaan Shalat Berjamaah dalam Pembentukan Akhlak dan Mental Siswa di Madrasah Aliyah Negeri 2 Pekalongan Abdul Mudjib (2052113044) DR. H. Muhlisin, M.Ag Dr. Slamet Untung, M.Ag Program Pascasarjana Pendidikan Agama Islam IAIN Pekalongan 2017 Indonesia TESIS PAI TESIS PAI xxii, 146 hlm., 30 cm.; Bibliorafi Shalat lima waktu merupakan latihan bagi pembinaan disiplin pribadi. Ketaatan melaksanakan shalat pada waktunya menumbuhkan kebiasaan secara teratur dan terus menerus melaksanakannya pada waktu yang ditentukan. Mengingat shalat sebagai rukun Islam yang kedua menjadi hal penting untuk ditanamkan pada siswa sehingga mereka mau melaksanakan dengan sendirinya tanpa ada paksaan atau dorongan dari luar. Shalat yang benar, akan membawa manfaat bagi pelakunya. Peneliti melakukan penelitian ini setelah melihat di lapangan ; masih banyak siswa yang belum sempurna melaksanakan shalat lima waktu. Bahkan masih banyak pula siswa yang tidak menunaikan shalat dhuhur di madrasah walaupaun itu kewajiban pribadi dengan Allah Swt dan dari pihak madrasah sudah selalu menganjurkannya. Hal ini peneliti dapatkan ketika menyebar angket kejujuran di sela-sela pelajaran. Peneliti juga pernah mendapatkan informasi ini saat ujian praktik dengan melakukan wawancara satu per satu tentang shalat fardlu mereka. Oleh karena itu, kajian peneliti dalam penelitian ini adalah implementasi pembiasaan shalat berjamaah dalam pembentukan akhlak dan mental siswa MAN 2 Pekalongan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pembiasaan shalat berjamaah di MAN 2 Pekalongan, akhlak siswa yang membiasakan shalat berjamaah, mental siswa yang membiasakan shalat berjamaah, dan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat implementasi pembiasaan shalat berjamaah dalam pembentukan akhlak dan mental siswa di MAN 2 Pekalongan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dengan pendekatan ilmu pendidikan yang bersifat kualitatif dan pengumpulan data dengan mengadakan observasi, wawancara dan dokumentasi untuk melengkapi data. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan memberikan penjelasan terhadap data yang dikumpulkan. Pemeriksaan data dilakukan dengan membandingkan data dari berbagai sumber dan ditarik kesimpulan. viii Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa: implementasi pembiasaan shalat berjamaah di MAN 2 Pekalongan sudah berjalan dengan baik dan mampu memberikan pengaruh yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini ditunjukkan dapat membawa manfaat dalam pembentukan akhlak dan mental siswa MAN 2 Pekalongan. Nilai-nilai pembentukan akhlak yang muncul dari siswa diantaranya: berakhlak baik, rajin, punya sopan santun, tenggang rasa, supel, bersikap religius (taat dalam beribadah) ada peningkatan iman dan amal ibadah, tawadlu’, berusaha mencegah yang keji dan munkar. Nilai-nilai pembentukan mental yang muncul dari siswa diantaranya: lebih tenang dalam bersikap, disiplin waktu dan pekerjaan, mandiri, optimis, mudah dalam menerima pelajaran, tanggungjawab dan bisa berpikir dengan baik. Dalam implementasi pembiasaan shalat berjamaah ini ada faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung diantaranya: adanya mentoring, prasarana (masjid) yang cukup luas dan representatif, kekompakan guru dan pegawai, adanya penambahan jam istirahat dan adanya kalimat motivasi. Adapun faktor penghambat yang menjadi kendala-kendala diantaranya: faktor ekstern lingkungan keluarga dan masyarakat, teman pergaulan termasuk teman kelas, faktor intern siswa, faktor sarana tempat wudlu yang terkadang mengalami gangguan dan jumlahnya yang kurang banyak di sekitar masjid. Shalat lima waktu merupakan latihan bagi pembinaan disiplin pribadi. Ketaatan melaksanakan shalat pada waktunya menumbuhkan kebiasaan secara teratur dan terus menerus melaksanakannya pada waktu yang ditentukan. Mengingat shalat sebagai rukun Islam yang kedua menjadi hal penting untuk ditanamkan pada siswa sehingga mereka mau melaksanakan dengan sendirinya tanpa ada paksaan atau dorongan dari luar. Shalat yang benar, akan membawa manfaat bagi pelakunya. Peneliti melakukan penelitian ini setelah melihat di lapangan ; masih banyak siswa yang belum sempurna melaksanakan shalat lima waktu. Bahkan masih banyak pula siswa yang tidak menunaikan shalat dhuhur di madrasah walaupaun itu kewajiban pribadi dengan Allah Swt dan dari pihak madrasah sudah selalu menganjurkannya. Hal ini peneliti dapatkan ketika menyebar angket kejujuran di sela-sela pelajaran. Peneliti juga pernah mendapatkan informasi ini saat ujian praktik dengan melakukan wawancara satu per satu tentang shalat fardlu mereka. Oleh karena itu, kajian peneliti dalam penelitian ini adalah implementasi pembiasaan shalat berjamaah dalam pembentukan akhlak dan mental siswa MAN 2 Pekalongan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pembiasaan shalat berjamaah di MAN 2 Pekalongan, akhlak siswa yang membiasakan shalat berjamaah, mental siswa yang membiasakan shalat berjamaah, dan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat implementasi pembiasaan shalat berjamaah dalam pembentukan akhlak dan mental siswa di MAN 2 Pekalongan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dengan pendekatan ilmu pendidikan yang bersifat kualitatif dan pengumpulan data dengan mengadakan observasi, wawancara dan dokumentasi untuk melengkapi data. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan memberikan penjelasan terhadap data yang dikumpulkan. Pemeriksaan data dilakukan dengan membandingkan data dari berbagai sumber dan ditarik kesimpulan. viii Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa: implementasi pembiasaan shalat berjamaah di MAN 2 Pekalongan sudah berjalan dengan baik dan mampu memberikan pengaruh yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini ditunjukkan dapat membawa manfaat dalam pembentukan akhlak dan mental siswa MAN 2 Pekalongan. Nilai-nilai pembentukan akhlak yang muncul dari siswa diantaranya: berakhlak baik, rajin, punya sopan santun, tenggang rasa, supel, bersikap religius (taat dalam beribadah) ada peningkatan iman dan amal ibadah, tawadlu’, berusaha mencegah yang keji dan munkar. Nilai-nilai pembentukan mental yang muncul dari siswa diantaranya: lebih tenang dalam bersikap, disiplin waktu dan pekerjaan, mandiri, optimis, mudah dalam menerima pelajaran, tanggungjawab dan bisa berpikir dengan baik. Dalam implementasi pembiasaan shalat berjamaah ini ada faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung diantaranya: adanya mentoring, prasarana (masjid) yang cukup luas dan representatif, kekompakan guru dan pegawai, adanya penambahan jam istirahat dan adanya kalimat motivasi. Adapun faktor penghambat yang menjadi kendala-kendala diantaranya: faktor ekstern lingkungan keluarga dan masyarakat, teman pergaulan termasuk teman kelas, faktor intern siswa, faktor sarana tempat wudlu yang terkadang mengalami gangguan dan jumlahnya yang kurang banyak di sekitar masjid. Mental Shalat Berjamaah Pembiasaan Akhlak 2X5.1 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=996583 TS Pps.PAI 19.006 MUD i 19TS1952006.00 http://103.142.62.240:80/perpus/images/docs/Abdul_M.png.png |
score |
11.174184 |