Pendidikan Toleransi Intern Umat Beragama Di Masyarakat Desa Bondansari Kecamatan Wiradesa kabupaten Pekalongan

Pendidikan Toleransi akhir-akhir ini sudah mulai menurun untuk dipraktikan, dan dibutuhkan kerjasama serta dorongan dari berbagai pihak untuk menujukan eksistensinya dalam kehidupan bermasyarakat yang mana setiap lapisan masyarakat memiliki latar belakang berbeda satu sama lainya. Salasatu pihak yan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Dyah Herlina (2021115028), Drs. Moh. Muslih, M.Pd., Ph. D
Format: Online
Language:Indonesia
Published: Jurusan S-1 Pendidikan Agama Islam FTIK IAIN Pekalongan 2019
Online Access:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=996769
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pendidikan Toleransi akhir-akhir ini sudah mulai menurun untuk dipraktikan, dan dibutuhkan kerjasama serta dorongan dari berbagai pihak untuk menujukan eksistensinya dalam kehidupan bermasyarakat yang mana setiap lapisan masyarakat memiliki latar belakang berbeda satu sama lainya. Salasatu pihak yang sangat memungkinkan memberikan kontribusinya dalam melakukan pendidikan toleransi terutama di kehidupan masyarakat desa adalah dorongan dari tokoh-tokoh masyarakat atau tokoh agama, dan generasi muda organisasi-organisasi agama, terutama organisasi Islam yang ada di desa. Beberapa organisasi Islam yang ada di Desa Bondansari adalah Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Kedua organisasi islam tersebut berkembang di Desa Bondansari tidak hanya berfungsi sebagai penyelamat umat manusia dengan aturan-aturan yang ada di dalam agama. Melainkan juga berfungsi sebagai edukatif atau mendidik bagi pemeluknya tentang hal-hal yang baik atau buruk sebagai pedoman tingkah laku pemeluknya, terutama mengajak umat Islam bersatu dan menjalin ukhuwah kekeluargaan diantara masyarakat muslim yang ada di tengah-tengah lingkungan masyarakat. Karena tidak dipungkiri dewasa ini terjadi sikap intoleransi dalam beragama yang melibatkan masyarakat dewasa dan generasi muda, maka sangat dibutuhkan pendidikan toleransi intern umat beragama di dalam organisasi Nahdlatul Ulama dan Muhammdiyah. Sehingga apabila ada permasalahan yang menyangkut masyarakat mengenai konflik intern umat beragama antara Nahdhatul Ulama dan Muhamamdiyah dapat diatasi oleh masyarakat di kedua kubu organisasi tersebut. Adapun rumusan masalahnya adalah (1) bagaimana kondisi toleransi intern umat beragama di Masyarakat Desa Bondansari Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan, dan (2) bagaimana pendidikan toleransi intern umat beragama di Masyarakat Desa Bondansari Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan (Field Research) dengan pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Sedangkan sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder.Teknik pengumpulan datanya dengan wawancara, observasi, dokumentasi. Serta Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif deskriptif. xii Hasil peneliti ini menunjukan bahwa; (1) Hubungan masyarakat Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di Desa Bondansari Kecamatan wiradesa terjalin dengan baik, Masyarakat Nahdhatul ulama dan Muhammadiyah di Desa Bondansari bekerja sama dalam menjaga kehormanonisan hidup bermasyarakat, dengan tidak mencampuri urusan mengenai keyakinan di masing-masing kedua organisasi, tidak saling mengejek atau mencela dengan tradisi keagamaan yang ada di organisasi Nahdhatul Ulama atau Muhammadiyah. (2) pendidikan toleransi intern umat beragama di masyarakat Desa Bondansari dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh badan otonom di masing-masing organisasi Nahdhatul Ulama dan Muhammadiyah dengan metode dakwa, Tanya jawab atau parenting yang diisi oleh tokoh agama, atau kyai, ustad, ustadzah. Dan pendidikan toleransi di berikan oleh tenaga pengajar yang berasal dari pengurus Nahdhatul Ulama dan Muhammadiyah serta bantuan dalam operasionalisasi pendidikan Islam non formal yang berperan dalam memberikan materi pendidikan toleransi selain lembaga formal sekolah.