Konsep Zuhud dalam Kitab Abyan Hawaij Karya K.H. Ahmad Rifai

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (library research). Subyek pada penelitian ini adalah kitab Abyan Hawaij Karya K.H Ahmad Rifai. Teknik Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode dokumentasi, ya...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Mukhibin (2032113016), DR. Esti Zaduqisti, M.Si
Format: Online
Language:Indonesia
Published: Jurusan S-1 Tasawuf dan Psikoterapi FUAD IAIN Pekalongan 2018
Online Access:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=996797
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (library research). Subyek pada penelitian ini adalah kitab Abyan Hawaij Karya K.H Ahmad Rifai. Teknik Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan menghimpun buku-buku dan dokumentasi yang relevan dengan sumber data dalam penelitian ini. Setelah data terkumpul, maka dilakukan pengkajian secara kritis, sistematis, dalam hubungan dengan masalah yang diteliti. Metode Analisis DeskriptifTeknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yaitu suatu analisa yang menggambarkan sesuatu yang diteliti dengan menyelidiki keadaan obyek atau subyek berdasarkan data yang ada.Oleh karena itu guna mendapatkan data-data yang dibutuhkan, peneliti menelaah buku-buku kepustakaan yang relevan dengan judul skripsi ini. Hasil penelitian ini bahwa dalam konsep zuhud Ahmad Rifa’i melahirkan sikap menahan diri memanfaatkan harta untuk kepentingan produktif. Zuhud mendorong untuk mengubah harta tidak saja aset ilahiah yang mempunyai nilai ekonomis, tetapi juga sebagai aset sosial dan mempunyai tanggung jawab pengawasan aktif terhadap pemanfaatan harta dalam masyarakat.Zuhud sebagai moral (akhlak) Islam, yaitu sikap hidup yang seharusnya dilakukan oleh seorang muslim dalam menatap dunia fana ini. Dunia dipandang sebagai sarana ibadah dan untuk meraih keridhaan Allah swt. bukan tujuan hidup, dapat disadari bahwa mencintai dunia akan membawa sifat-sifat mazmumah (tercela). Keadaan seperti ini telah di contohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, dari sini dapat kita lihat zuhud berarti tidak merasa bangga atas kemewahan dunia yang telah ada ditangan dan tidak merasa bersedih karena kehilangannya kemewahan itu dari tangannya. Zuhud dapat dijadikan benteng untuk membangun diri dari dalam diri sendiri, terutama dalam menghadapi gemerlapnya materi. dengan zuhud, akan tampil sifat positif lainya, seperti qanaah ( menerima apa yang telah ada atau dimiliki), tawakkal ( pasrah kepada Allah SWT), wara( yaitu menjaga diri agar tidak makan barang yang meragukan (syubhat), sabar, yakni tabah menerima keadaan dirinya, baik keadaan itu menyenangkan, menyusahkan dan sebagainya, syukur, yakni menerima nikmat dengan hati lapang dan mempergunakan sesuai dengan fungsi dan proporsinya. zuhud harus dipandang sebagai mentallitas yang dapat membantu mengatasi masalah-masalah sosial, kandungan zuhud membangkitkan semangat spritual yang tinggi.