Peran Konselor dalam Menangani Kecemasan Korban Pelecehan Seksual Pada Anak di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Jayandu Widuri Kabupaten Pemalang

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1) Bagaimana kecemasan korban pelecehan seksual pada anak di PPT Jayandu Widuri Kabupaten Pemalang ? 2) Bagaimana peran konselor dalam menangani kecemasan korban pelecehan seksual pada anak di PPT Jayandu Widuri Kabupaten Pemalang ? Penelitian ini bert...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Siti Mumun Muniroh, S.Psi., M.A, Devika Ayu Oktantina (2041114078)
Format: Online
Language:Indonesia
Published: Jurusan S-1 Bimbingan Penyuluhan Islam FUAD IAIN Pekalongan 2019
Online Access:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=996877
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1) Bagaimana kecemasan korban pelecehan seksual pada anak di PPT Jayandu Widuri Kabupaten Pemalang ? 2) Bagaimana peran konselor dalam menangani kecemasan korban pelecehan seksual pada anak di PPT Jayandu Widuri Kabupaten Pemalang ? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecemasan korban pelecehan seksual di PPT Jayandu Widuri Kabupaten Pemalang dan mengetahui peran konselor dalam menangani kecemasan korban pelecehan seksual pada anak di PPT Jayandu Widuri Kabupaten Pemalang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan psikologis. Penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan dengan teknik pengumpulan data menggunakalam wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, yaitu metode yang digunakan terhadap suatu data yang dikumpulkan, setelah itu disusun, dijelaskan dan dianalisa. Hasil penelitian ini menunjukan, dilihat dari kecemasan korban sebelum dan sesudah penanganan mencakup tiga aspek, yaitu: a) kognitif/Pikiran, sebelum penanganan korban menyalahkan diri sendiri, berfikiran negatif, persepsi korban kepada pelaku, marah, benci, kecewa. Setelah penanganan, korban sudah mulai sedikit berfikir positif , korban mau melanjutkan pendidikannya dan korban tidak mengrung diri. b) perasaan (emosi), sebelum penanganan korban merasa sangat bersalah, menyesal, sedih, takut. Setelah penanganan korban bisa menerima dan ikhlas dalam kejadian ini. c) perilaku, sebelum penanganan korban menarik diri, viii merasa tidak percaya diri dan sulit dalam berhubungan sosial. Setelah penanganan korban sudah bisa bersosialisasi dan tidak menarik diri. Peran konselor PPT Jayandu Widuri Kabupaten Pemalang sebagai konselor, konsultan, agen pengubah, agen prevensi dan sebagai manager, akan tetapi konselor Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Jayandu Widuri Kabupaten Pemalang lebih berperan sebagai koordinator dan penggerak kesemua pihak dalam penyelesaian masalahnya. Tujuannya agar mansyarakat mengetahui bahwa pengawasan dan pengasuhan terhadap anak-anaknya sangat penting agar kasus-kasus tentang penyimpangan seksual tidak terulang kembali.