Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Mengatasi Pelanggaran Siswa Terhadap Tata Tertib Sekolah di MAN 1 Kota Pekalongan

Pelanggaran adalah bentuk kenakalan siswa yang dilakukan menurut kehendaknya sendiri tanpa menghiraukan peraturan yang telah dibuat. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu cara dalam mendapatkan pilihan- pilihan dan pemecahan untuk masalah masalah yang terjadi pada siswa. Seorang guru bimbinga...

全面介绍

Saved in:
书目详细资料
Main Authors: Drs. H. Akhmad Zaeni, M.Ag, Alfiyah (2041114051)
格式: Online
语言:Indonesia
出版: Jurusan S-1 Bimbingan Penyuluhan Islam FUAD IAIN Pekalongan 2019
在线阅读:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=997426
标签: 添加标签
没有标签, 成为第一个标记此记录!
id oai:slims-997426
recordtype slims
institution IAIN Pekalongan
collection Book
language Indonesia
format Online
author Drs. H. Akhmad Zaeni, M.Ag
Alfiyah (2041114051)
spellingShingle Drs. H. Akhmad Zaeni, M.Ag
Alfiyah (2041114051)
Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Mengatasi Pelanggaran Siswa Terhadap Tata Tertib Sekolah di MAN 1 Kota Pekalongan
author_facet Drs. H. Akhmad Zaeni, M.Ag
Alfiyah (2041114051)
author_sort Drs. H. Akhmad Zaeni, M.Ag
title Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Mengatasi Pelanggaran Siswa Terhadap Tata Tertib Sekolah di MAN 1 Kota Pekalongan
title_short Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Mengatasi Pelanggaran Siswa Terhadap Tata Tertib Sekolah di MAN 1 Kota Pekalongan
title_full Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Mengatasi Pelanggaran Siswa Terhadap Tata Tertib Sekolah di MAN 1 Kota Pekalongan
title_fullStr Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Mengatasi Pelanggaran Siswa Terhadap Tata Tertib Sekolah di MAN 1 Kota Pekalongan
title_full_unstemmed Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Mengatasi Pelanggaran Siswa Terhadap Tata Tertib Sekolah di MAN 1 Kota Pekalongan
title_sort upaya guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi pelanggaran siswa terhadap tata tertib sekolah di man 1 kota pekalongan
description Pelanggaran adalah bentuk kenakalan siswa yang dilakukan menurut kehendaknya sendiri tanpa menghiraukan peraturan yang telah dibuat. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu cara dalam mendapatkan pilihan- pilihan dan pemecahan untuk masalah masalah yang terjadi pada siswa. Seorang guru bimbingan dan konseling diharapkan mampu mengatasi pelanggaran siswa terhadap tata tertib sekolah. Dengan adanya upaya dari guru bimbingan dan konseling siswa diharapkan menjadi lebih tertib dan disiplin dalam mematuhi peraturan yang ada di sekolah. Dengan demikian penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut mengenai upaya guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi pelanggaran siswa terhadap tata tertib sekolah di MAN 1 Kota Pekalongan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana bentuk-bentuk pelanggaran siswa terhadap tata tertib sekolah di MAN 1 Kota Pekalongan, dan bagaimana upaya guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi pelanggaran siswa terhadap tata tertib sekolah di MAN 1 Kota Pekalongan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bentuk- bentuk pelanggaran siswa terhadap tata tertib sekolah di MAN 1 Kota Pekalongan, dan upaya guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi pelanggaran siswa terhadap tata tertib sekolah di MAN 1 Kota Pekalongan. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan menggunakan metode penelitian kualitatif. Sasaran utama penelitian ini adalah upaya guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi pelanggaran tata tertib sekolah di MAN 1 Kota Pekalongan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan mereduksi data, display data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini diperoleh sebuah pemahaman tentang bentuk- bentuk pelanggaran siswa terhadap tata tertib sekolah di MAN 1 Kota Pekalongan yaitu pelanggaran akademik yang meliputi: terlambat datang ke sekolah, tidak masuk tanpa surat keterangan, membolos pada jam pelajaran. Pelanggaran administrasi meliputi: siswa terlambat membayar uang SPP. Pelanggaran estetika meliputi: pelanggaran baju seragam, sepatu, kaos kaki, sandal, berdandan yang berlebihan. Pelanggaran etika meliputi: tidak sopan pada guru. Adapun upaya guru bimbingan dan konseling yang dilakukan ada tiga tahap yaitu: tahap preventif, tahap kuratif dan tahap represif.
publisher Jurusan S-1 Bimbingan Penyuluhan Islam FUAD IAIN Pekalongan
publishDate 2019
url http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=997426
_version_ 1690546208064405504
spelling oai:slims-997426Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Mengatasi Pelanggaran Siswa Terhadap Tata Tertib Sekolah di MAN 1 Kota Pekalongan Drs. H. Akhmad Zaeni, M.Ag Alfiyah (2041114051) Jurusan S-1 Bimbingan Penyuluhan Islam FUAD IAIN Pekalongan 2019 Indonesia SKRIPSI BPI SKRIPSI BPI xv, 71 hlm., 30 cm.; Bibliografi Pelanggaran adalah bentuk kenakalan siswa yang dilakukan menurut kehendaknya sendiri tanpa menghiraukan peraturan yang telah dibuat. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu cara dalam mendapatkan pilihan- pilihan dan pemecahan untuk masalah masalah yang terjadi pada siswa. Seorang guru bimbingan dan konseling diharapkan mampu mengatasi pelanggaran siswa terhadap tata tertib sekolah. Dengan adanya upaya dari guru bimbingan dan konseling siswa diharapkan menjadi lebih tertib dan disiplin dalam mematuhi peraturan yang ada di sekolah. Dengan demikian penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut mengenai upaya guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi pelanggaran siswa terhadap tata tertib sekolah di MAN 1 Kota Pekalongan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana bentuk-bentuk pelanggaran siswa terhadap tata tertib sekolah di MAN 1 Kota Pekalongan, dan bagaimana upaya guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi pelanggaran siswa terhadap tata tertib sekolah di MAN 1 Kota Pekalongan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bentuk- bentuk pelanggaran siswa terhadap tata tertib sekolah di MAN 1 Kota Pekalongan, dan upaya guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi pelanggaran siswa terhadap tata tertib sekolah di MAN 1 Kota Pekalongan. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan menggunakan metode penelitian kualitatif. Sasaran utama penelitian ini adalah upaya guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi pelanggaran tata tertib sekolah di MAN 1 Kota Pekalongan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan mereduksi data, display data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini diperoleh sebuah pemahaman tentang bentuk- bentuk pelanggaran siswa terhadap tata tertib sekolah di MAN 1 Kota Pekalongan yaitu pelanggaran akademik yang meliputi: terlambat datang ke sekolah, tidak masuk tanpa surat keterangan, membolos pada jam pelajaran. Pelanggaran administrasi meliputi: siswa terlambat membayar uang SPP. Pelanggaran estetika meliputi: pelanggaran baju seragam, sepatu, kaos kaki, sandal, berdandan yang berlebihan. Pelanggaran etika meliputi: tidak sopan pada guru. Adapun upaya guru bimbingan dan konseling yang dilakukan ada tiga tahap yaitu: tahap preventif, tahap kuratif dan tahap represif. Pelanggaran adalah bentuk kenakalan siswa yang dilakukan menurut kehendaknya sendiri tanpa menghiraukan peraturan yang telah dibuat. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu cara dalam mendapatkan pilihan- pilihan dan pemecahan untuk masalah masalah yang terjadi pada siswa. Seorang guru bimbingan dan konseling diharapkan mampu mengatasi pelanggaran siswa terhadap tata tertib sekolah. Dengan adanya upaya dari guru bimbingan dan konseling siswa diharapkan menjadi lebih tertib dan disiplin dalam mematuhi peraturan yang ada di sekolah. Dengan demikian penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut mengenai upaya guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi pelanggaran siswa terhadap tata tertib sekolah di MAN 1 Kota Pekalongan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana bentuk-bentuk pelanggaran siswa terhadap tata tertib sekolah di MAN 1 Kota Pekalongan, dan bagaimana upaya guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi pelanggaran siswa terhadap tata tertib sekolah di MAN 1 Kota Pekalongan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bentuk- bentuk pelanggaran siswa terhadap tata tertib sekolah di MAN 1 Kota Pekalongan, dan upaya guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi pelanggaran siswa terhadap tata tertib sekolah di MAN 1 Kota Pekalongan. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan menggunakan metode penelitian kualitatif. Sasaran utama penelitian ini adalah upaya guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi pelanggaran tata tertib sekolah di MAN 1 Kota Pekalongan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan mereduksi data, display data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini diperoleh sebuah pemahaman tentang bentuk- bentuk pelanggaran siswa terhadap tata tertib sekolah di MAN 1 Kota Pekalongan yaitu pelanggaran akademik yang meliputi: terlambat datang ke sekolah, tidak masuk tanpa surat keterangan, membolos pada jam pelajaran. Pelanggaran administrasi meliputi: siswa terlambat membayar uang SPP. Pelanggaran estetika meliputi: pelanggaran baju seragam, sepatu, kaos kaki, sandal, berdandan yang berlebihan. Pelanggaran etika meliputi: tidak sopan pada guru. Adapun upaya guru bimbingan dan konseling yang dilakukan ada tiga tahap yaitu: tahap preventif, tahap kuratif dan tahap represif. Tata Tertib Bimbingan Konseling Peraturan Sekolah 371.5 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=997426 SK BPI 19.031 ALF u 19SK1935031.00 http://103.142.62.240:80/perpus/images/docs/alfiyah_%282041114051%29.png.png
score 11.174184