Perilaku Produksi Pengusaha Batik Di Desa Simbang Wetan Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan (Tinjauan Etika Produksi Islam)
Perilaku Produksi Pengusaha Batik di Desa Simbang Wetan kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan (Tinjauan Etika Produksi Islam). Skripsi Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Institut Agama islam Negeri (IAIN) Pekalongan. Dosen Pembimbing : Dr. Hj. Shinta Dewi Rismawati, SH. M...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Online |
Language: | Indonesia |
Published: |
Jurusan S-1 Ekonomi Islam FEBI IAIN Pekalongan
2019
|
Online Access: | http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=997669 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Perilaku Produksi Pengusaha Batik di Desa
Simbang Wetan kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan (Tinjauan Etika
Produksi Islam). Skripsi Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam. Institut Agama islam Negeri (IAIN) Pekalongan. Dosen Pembimbing :
Dr. Hj. Shinta Dewi Rismawati, SH. MH.
Perilaku produksi sangat menentukan apakah usaha yang dilakukan akan
berkembang atau sebaliknya usaha tersebut akan berhenti. Melihat potensi industri
batik di Desa Simbang Wetan sangat berkembang. Maka perlu adanya penelitian
mengenai perilaku produksi pengusaha batik di Desa Simbang Wetan. Perilaku
produksi tersebut akan ditinjau dari sudut pandang etika produksi Islam untuk
mengetahui apakah perilaku tersebut sesuai atau tidak dengan ajaran agama islam.
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research)
dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian ini terdiri atas
data primer dan data sekunder . Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini terdapat 3 (tiga)
kategori informan, antara lain: pengusaha, karyawan, dan masyarakat Simbang
Wetan. Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber
dan triangulasi metode. Dengan metode analisis data yang meliputi reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah bahwa pengusaha batik dalam menjalankan
usahanya, ada yang sesuai dengan etika produksi Islam dan ada pula yang tidak
sesuai dengan etika produksi Islam. Perilaku produksi yang tidak sesuai dengan
etika produksi Islam yaitu tidak adanya tempat pengolahan limbah di tempat
industri . Faktor yang mempengaruhi perilaku tersebut adalah menganggap bahwa
membuang limbah batik ke sungai sudah menjadi kebiasaan dan tidak berbahaya.
Sedangkan perilaku yang sesuai dengan etika produksi Islam yaitu saat
memproduksi batik memberikan keleluasaan menjalankan ibadah bagi para
pekerja, selalu mempertimbangkan perkembangan dan kebutuhan pasar,
mengikuti motif tren terbaru, memberikan upah karyawan tepat waktu, serta
memberikan santunan di hari raya idul fitri, bulan muharom dan setiap jumat
kliwon. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku tersebut adalah menjalankan
perintah agama, kebutuhan, perkembangan dan budaya pengupahan. |
---|