Dampak Game OnlinePada Interaksi Sosial Anak (Studi Kasus Kelas V Di SD Negeri 02 Kebondalem Pemalang)

Game online merupakan jenis situs yang menyediakan berbagai jenis permainan yang dapat melibatkan beberapa orang pengguna internet diberbagai tempat yang berbeda untuk saling terhubung diwaktu yang sama. Hal ini memungkinkan para pemain mendapat kesempatan untuk bermain bersama-sama, berinteraksi da...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Nanang Hasan Susanto, M. Pd. I, Atmahati Resta Destalia (2023114051)
Format: Online
Language:Indonesia
Published: Jurusan S-1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah FTIK IAIN Pekalongan 2019
Online Access:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=998738
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Game online merupakan jenis situs yang menyediakan berbagai jenis permainan yang dapat melibatkan beberapa orang pengguna internet diberbagai tempat yang berbeda untuk saling terhubung diwaktu yang sama. Hal ini memungkinkan para pemain mendapat kesempatan untuk bermain bersama-sama, berinteraksi dan berpetualang serta membentuk komunitasnya sendiri dalam dunia maya. Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui fenomena penggunaan game online pada siswa kelas V di SD Negeri 02 Kebondalem Pemalang dan untuk mengetahui dampak game online pada interaksi sosial anak kelas V di SD Negeri 02 Kebondalem Pemalang. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana fenomena penggunaan game online pada siswa kelas V di SD Negeri 02 Kebondalem Pemalang, 2) Bagaimana dampak game online pada interaksi sosial anak kelas V di SD Negeri 02 Kebondalem Pemalang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan metode pengumpulan data kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian teknik analisis data dengan menggunakan analisis data kualitatif dari Milles dan Huberman dan menarik kesimpulan dari hasil data yang diperoleh. Hasil penelitiannya, dari keseluruhan subjek yang diteliti (58 anak), sebagian besar mengetahui dan memahami game online, mulai mengenal game online sejak rentang usia 4 sampai dengan 10 tahun, hampir separuhnya bermain game online dengan frekuensi setiap hari dan lebih dari sepertiganya bermain game online dengan frekuensi tidak setiap hari, namun sering/rutin diwaktu-waktu luang atau kosong pada hari-hari tertentu. Waktu mereka bermain game online sebagian besar mulai pukul 13.00 atau sepulang sekolah dan mereka memainkannya di rumah. Mereka yang bermain game online dengan frekuensi setiap hari, cenderung mengalami gangguan interaksi sosialnya jika dibandingkan pada saat sebelum mereka mengenal game online. Jadi bermain game secara terus-menerus sampai dengan kecanduan, dapat mengganggu interaksi sosial anak. Saran bagi orangtua diharapkan bisa lebih peduli dan mengawasi anak-anak mereka agar tidak kecanduan bermain game online, sedangkan bagi tenaga pendidik diharapkan bisa memberikan pendidikan dan bimbingan kepada anak-anak didiknya agar tidak kecanduan bermain game online sehingga dapat berdampak buruk bagi mereka sendiri maupun orang lain