Analisa Kesulitan Membaca Pada Siswa Kelas I Di SD Negeri Kandang Panjang 02 Pekalongan

Belajar sebagai proses bagi seseorang untuk memperoleh berbagai kecakapan, dan keterampilan sikap. Membaca merupakan proses yang kompleks yang melibatkan kedua belahan otak. Sehingga anak sudah memahami bahasa dan curah verbal harus baik, mengenal huruf dan arah, sehingga dapat mengingat apa y...

Full beskrivning

Sparad:
Bibliografiska uppgifter
Huvudupphovsmän: Hj. Chusna Maulida, M. Pd. I, Risa Persita Sari (2023115009)
Materialtyp: Online
Språk:Indonesia
Publicerad: Jurusan S-1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah FTIK IAIN Pekalongan 2019
Länkar:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=998743
Taggar: Lägg till en tagg
Inga taggar, Lägg till första taggen!
Beskrivning
Sammanfattning:Belajar sebagai proses bagi seseorang untuk memperoleh berbagai kecakapan, dan keterampilan sikap. Membaca merupakan proses yang kompleks yang melibatkan kedua belahan otak. Sehingga anak sudah memahami bahasa dan curah verbal harus baik, mengenal huruf dan arah, sehingga dapat mengingat apa yang dilihat dan didengar, dapat mengintegrasikan yang dibaca dengan bahasa tutur, juga atensi dan minat membaca anak harus cukup.Membaca dan menulis merupakan aktivitas yang paling penting dalam hidup, selain berhitung. Dapat dikatakan bahwa semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca. Membaca merupakan suatu kegiatan yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berfikir, psikolinguistik dan metakognitif. Jika anak pada usia permulaan tidak segera memiliki kemampuan membaca, maka ia akan mengalami banyak kesulitan dalam mempelajari berbagai bidang studi pada kelas-kelas berikutnya. Karena itu, kemampuan membaca mempuyai peranan penting untuk membantu siswa mempelajari banyak hal. Rumusan masalah ini adalah (1) Bagaimana kesulitan membaca pada siswa kelas I di SD Negeri 02 Kandang Panjang Pekalongan? (2) Apa saja faktor penyebab kesulitan membaca kelas I di SD Negeri 02 Kandang Panjang Pekalongan? Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan analisis kesulitan membaca pada siswa kelas I di SD N Kandang Panjang 02 Pekalongan, untuk mendeskripsikan upaya guru dalam mengatasi kesulitan membaca pada siswa kelas I di SD N Kandang Panjang Pekalongan, untuk mendeskripsikan faktor penghambat dan pendukung kesulitan membaca pada siswa kelas I di SD N Kandang Panjang 02 Pekalongan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis Mencer. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kesulitan membaca yang di alami oleh siswa kelas I bahwa (1) Kesulitan dalam pengenalan huruf, yaitu sulit untuk mengenali huruf , seperti huruf “m, s, i, e, b, p, q, d”, kesulitan dalam mengeja kata seperti kata “baru” siswa masih sulit dalam mengeja tulisan “baru”, kesulitan dalam menyambung huruf seperti kata “buku”. Mereka bisa menuliskan huruf “b” ix lalu tidak bisa menuliskan huruf selanjutnya, membedakan huruf yang hampir sama seperti huruf “ b dengan d”, huruf “p dengan q”. (2) Upaya guru yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan membaca yang terjadi pada siswa yaitu memberikan les tambahan. Program les tambahan yang dilakukan setiap hari senin, selasa, rabu dan kamis. Pemberian les tambahan pada siswa kelas I ini menggunakan metode kartu kata, phonic metod, dan bassal reader. Pengunaan metode pengenalan kata ketika proses pembelajaran. Metode yang digunakan adalah: phonic method, metode ini memperkenalkan huruf-huruf yang diperkenalkan huruf secara terpisah, selanjutnya huruf-huruf yang diperkenalkan satu persatu dirangkai menjadi kata yang bermakna. (3) Faktor penghambat dan pendukung kesulitan membaca yaitu faktor kesehatan fisik anak, cacat otak, dan fisik yang lemah, di kelas I ada anak yang mengalami kesulitan membaca yang diakibatkan oleh faktor fisik. Faktor Kemampuan atau intelektual anak. Dimana ada siswa yang mudah menerima materi pelajaran hanya dengan sekali pelajaran. Faktor lingkungan termasuk salah satu faktor yang cukup berpengaruh bagi perkembangan belajar siswa. Faktor pendukungnya yaitu perpustakaan yang memadai yang menyediakan buku-buku lain seperti buku fiksi berupa buku dongeng. Motivasi, dimana motivasi ini berasal dari dalam diri seseorang anak untuk mewujudkan impiannya. Proses belajar yang baik, yaitu proses belajarnya dengan cara memberikan materi yang menarik dan menggunakan alat peraga untuk mempermudah siswa memahami pelajaran yang disampaikan.