Pandangan Ibnu Khaldun Tentang Epistemologi Pendidikan

Pendidikan merupakan seluruh aktivitas yang menyangkut pengalaman hidup manusia. Peran pendidikan sangat urgen dalam kemajuan hidup manusia. Pendidikan disebutkan juga sebagai salah satu objek telaah filsafat untuk sementara dipandang memiliki struktur ontologi yang kuat. Tetapi persoalan utama dala...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Dr. Maemonah, M.Ag, ROHMATUN NAZILAH
Format: Online
Language:Indonesia
Published: Jurusan Tarbiyah-Pendidikan Agama Islam- STAIN Pekalongan 2012
Online Access:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=52621
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
id oai:slims-52621
recordtype slims
institution IAIN Pekalongan
collection Book
language Indonesia
format Online
author Dr. Maemonah, M.Ag
ROHMATUN NAZILAH
spellingShingle Dr. Maemonah, M.Ag
ROHMATUN NAZILAH
Pandangan Ibnu Khaldun Tentang Epistemologi Pendidikan
author_facet Dr. Maemonah, M.Ag
ROHMATUN NAZILAH
author_sort Dr. Maemonah, M.Ag
title Pandangan Ibnu Khaldun Tentang Epistemologi Pendidikan
title_short Pandangan Ibnu Khaldun Tentang Epistemologi Pendidikan
title_full Pandangan Ibnu Khaldun Tentang Epistemologi Pendidikan
title_fullStr Pandangan Ibnu Khaldun Tentang Epistemologi Pendidikan
title_full_unstemmed Pandangan Ibnu Khaldun Tentang Epistemologi Pendidikan
title_sort pandangan ibnu khaldun tentang epistemologi pendidikan
description Pendidikan merupakan seluruh aktivitas yang menyangkut pengalaman hidup manusia. Peran pendidikan sangat urgen dalam kemajuan hidup manusia. Pendidikan disebutkan juga sebagai salah satu objek telaah filsafat untuk sementara dipandang memiliki struktur ontologi yang kuat. Tetapi persoalan utama dalam dunia pendidikan saat ini bukan pada keberadaan struktur ontologinya, melainkan pada konstruksi epistemologi yang ada. Konstruksi epistemologi pendidikan yang <ada> dan <umum> diketahui tersebut belum memiliki bentuk, sistem, dan metode yang jelas, akibatnya hampir sebagian besar telaah pendidikan menjadi bersifat tidak stabil dan bahkan terkesan tumpang tindih. Pada umumnya, sistem pendidikan kita belum menganggap penting faktor epistemologi sebagai fundamen pembangunan pengetahuan. Padahal, faktor ini sejak awal tumbuh sebagai bagian dari perkembangan masyarakat dan kebudayaan Eropa dan Amerika. Oleh karena itu <kunci rahasia> yang perlu diungkap adalah bahwa kemajuan Barat (Eropa dan Amerika) ini disebabkan oleh pendekatan sainsnya pada epistemologi. Sekarang tibalah saatnya umat Islam mencari paradigma baru Pendidikan Islam dengan berusaha menggali kembali ajaran Islam baik Al-Quran, Hadist, sejarah Islam maupun tulisan para ulama dan sarjana muslim dari berbagai disiplin ilmu. Maka tersebutlah Ibnu Khaldun seorang tokoh cendikiawan Muslim yang konsep pemikirannya tentang pendidikan Islam bisa dijadikan referensi untuk memperbaiki serta memajukan pendidikan Islam. Adapun Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah, bagaimana epistemologi pendidikan Ibnu Khaldun. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui epistemologi pendidikan Ibnu Khaldun. Kegunaan dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan data dan fakta yang benar mengenai pandangan Ibnu Khaldun dalam epistemologi pendidikan (cara memperoleh ilmu pengetahuan) sehingga dapat menjawab permasalahan yang komprehensip. Serta dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi seluruh pemikir keintelektualan dunia Pendidikan Islam sehingga bisa memberikan gambaran ide bagi para pemikir pemula. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan sejarah (Historical Approach) yaitu pendekatan yang mengaplikasikan cara pemecahan masalah dari prespektif historis. Sedangkan bentuk penelitian adalah penelitian kepustakaan (Library research). Kemudian dari data-data tersebut penulis analisa dengan metode content analysis dan metode deskriptif. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa pendidikan menurut Ibnu Khaldun meliputi sumber pengetahuan, yang berasal dari wahyu dan hasil berpikir (rasio), Ibnu Khaldun juga merumuskan bahwa ilmu pengetahuan dalam kebudayaan umat Islam terbagi menjadi dua bagian yaitu ilmu tradisional (Al-Ulum An-Naqliyyah) dan ilmu filosofis (Al-Ulum Al-Aqliyyah). Dari sumber ilmu pengetahuan dan pembagian ilmu pengetahuan yang dirumuskan Ibnu Khaldun bisa diambil jalan tengah, bahwa Pemikiran pendidikan Ibnu Khaldun tidak hanya diorientasikan pada agama dan spiritualisme saja, tetapi juga pada nilai-nilai keduniawian. Berarti dalam hal ini Ibnu Khaldun tidak mengenal adanya dikotomi ilmu karena ilmu agama dan ilmu keduniawian akhirnya saling berintegrasi. Konsepsi Pendidikan yang telah dirumuskannya didasarkan kepada pengalaman dan pengamatan sehingga hasil dari pendidikan adalah kemandirian dan keberanian dalam menghadapi kenyataan.
publisher Jurusan Tarbiyah-Pendidikan Agama Islam- STAIN Pekalongan
publishDate 2012
url http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=52621
_version_ 1690547376378347520
spelling oai:slims-52621Pandangan Ibnu Khaldun Tentang Epistemologi Pendidikan Dr. Maemonah, M.Ag ROHMATUN NAZILAH Jurusan Tarbiyah-Pendidikan Agama Islam- STAIN Pekalongan 2012 Indonesia Skripsi Skripsi xiii.;.99 hal.; 21 X 30 cm. Pendidikan merupakan seluruh aktivitas yang menyangkut pengalaman hidup manusia. Peran pendidikan sangat urgen dalam kemajuan hidup manusia. Pendidikan disebutkan juga sebagai salah satu objek telaah filsafat untuk sementara dipandang memiliki struktur ontologi yang kuat. Tetapi persoalan utama dalam dunia pendidikan saat ini bukan pada keberadaan struktur ontologinya, melainkan pada konstruksi epistemologi yang ada. Konstruksi epistemologi pendidikan yang <ada> dan <umum> diketahui tersebut belum memiliki bentuk, sistem, dan metode yang jelas, akibatnya hampir sebagian besar telaah pendidikan menjadi bersifat tidak stabil dan bahkan terkesan tumpang tindih. Pada umumnya, sistem pendidikan kita belum menganggap penting faktor epistemologi sebagai fundamen pembangunan pengetahuan. Padahal, faktor ini sejak awal tumbuh sebagai bagian dari perkembangan masyarakat dan kebudayaan Eropa dan Amerika. Oleh karena itu <kunci rahasia> yang perlu diungkap adalah bahwa kemajuan Barat (Eropa dan Amerika) ini disebabkan oleh pendekatan sainsnya pada epistemologi. Sekarang tibalah saatnya umat Islam mencari paradigma baru Pendidikan Islam dengan berusaha menggali kembali ajaran Islam baik Al-Quran, Hadist, sejarah Islam maupun tulisan para ulama dan sarjana muslim dari berbagai disiplin ilmu. Maka tersebutlah Ibnu Khaldun seorang tokoh cendikiawan Muslim yang konsep pemikirannya tentang pendidikan Islam bisa dijadikan referensi untuk memperbaiki serta memajukan pendidikan Islam. Adapun Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah, bagaimana epistemologi pendidikan Ibnu Khaldun. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui epistemologi pendidikan Ibnu Khaldun. Kegunaan dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan data dan fakta yang benar mengenai pandangan Ibnu Khaldun dalam epistemologi pendidikan (cara memperoleh ilmu pengetahuan) sehingga dapat menjawab permasalahan yang komprehensip. Serta dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi seluruh pemikir keintelektualan dunia Pendidikan Islam sehingga bisa memberikan gambaran ide bagi para pemikir pemula. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan sejarah (Historical Approach) yaitu pendekatan yang mengaplikasikan cara pemecahan masalah dari prespektif historis. Sedangkan bentuk penelitian adalah penelitian kepustakaan (Library research). Kemudian dari data-data tersebut penulis analisa dengan metode content analysis dan metode deskriptif. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa pendidikan menurut Ibnu Khaldun meliputi sumber pengetahuan, yang berasal dari wahyu dan hasil berpikir (rasio), Ibnu Khaldun juga merumuskan bahwa ilmu pengetahuan dalam kebudayaan umat Islam terbagi menjadi dua bagian yaitu ilmu tradisional (Al-Ulum An-Naqliyyah) dan ilmu filosofis (Al-Ulum Al-Aqliyyah). Dari sumber ilmu pengetahuan dan pembagian ilmu pengetahuan yang dirumuskan Ibnu Khaldun bisa diambil jalan tengah, bahwa Pemikiran pendidikan Ibnu Khaldun tidak hanya diorientasikan pada agama dan spiritualisme saja, tetapi juga pada nilai-nilai keduniawian. Berarti dalam hal ini Ibnu Khaldun tidak mengenal adanya dikotomi ilmu karena ilmu agama dan ilmu keduniawian akhirnya saling berintegrasi. Konsepsi Pendidikan yang telah dirumuskannya didasarkan kepada pengalaman dan pengamatan sehingga hasil dari pendidikan adalah kemandirian dan keberanian dalam menghadapi kenyataan. Pendidikan merupakan seluruh aktivitas yang menyangkut pengalaman hidup manusia. Peran pendidikan sangat urgen dalam kemajuan hidup manusia. Pendidikan disebutkan juga sebagai salah satu objek telaah filsafat untuk sementara dipandang memiliki struktur ontologi yang kuat. Tetapi persoalan utama dalam dunia pendidikan saat ini bukan pada keberadaan struktur ontologinya, melainkan pada konstruksi epistemologi yang ada. Konstruksi epistemologi pendidikan yang <ada> dan <umum> diketahui tersebut belum memiliki bentuk, sistem, dan metode yang jelas, akibatnya hampir sebagian besar telaah pendidikan menjadi bersifat tidak stabil dan bahkan terkesan tumpang tindih. Pada umumnya, sistem pendidikan kita belum menganggap penting faktor epistemologi sebagai fundamen pembangunan pengetahuan. Padahal, faktor ini sejak awal tumbuh sebagai bagian dari perkembangan masyarakat dan kebudayaan Eropa dan Amerika. Oleh karena itu <kunci rahasia> yang perlu diungkap adalah bahwa kemajuan Barat (Eropa dan Amerika) ini disebabkan oleh pendekatan sainsnya pada epistemologi. Sekarang tibalah saatnya umat Islam mencari paradigma baru Pendidikan Islam dengan berusaha menggali kembali ajaran Islam baik Al-Quran, Hadist, sejarah Islam maupun tulisan para ulama dan sarjana muslim dari berbagai disiplin ilmu. Maka tersebutlah Ibnu Khaldun seorang tokoh cendikiawan Muslim yang konsep pemikirannya tentang pendidikan Islam bisa dijadikan referensi untuk memperbaiki serta memajukan pendidikan Islam. Adapun Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah, bagaimana epistemologi pendidikan Ibnu Khaldun. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui epistemologi pendidikan Ibnu Khaldun. Kegunaan dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan data dan fakta yang benar mengenai pandangan Ibnu Khaldun dalam epistemologi pendidikan (cara memperoleh ilmu pengetahuan) sehingga dapat menjawab permasalahan yang komprehensip. Serta dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi seluruh pemikir keintelektualan dunia Pendidikan Islam sehingga bisa memberikan gambaran ide bagi para pemikir pemula. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan sejarah (Historical Approach) yaitu pendekatan yang mengaplikasikan cara pemecahan masalah dari prespektif historis. Sedangkan bentuk penelitian adalah penelitian kepustakaan (Library research). Kemudian dari data-data tersebut penulis analisa dengan metode content analysis dan metode deskriptif. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa pendidikan menurut Ibnu Khaldun meliputi sumber pengetahuan, yang berasal dari wahyu dan hasil berpikir (rasio), Ibnu Khaldun juga merumuskan bahwa ilmu pengetahuan dalam kebudayaan umat Islam terbagi menjadi dua bagian yaitu ilmu tradisional (Al-Ulum An-Naqliyyah) dan ilmu filosofis (Al-Ulum Al-Aqliyyah). Dari sumber ilmu pengetahuan dan pembagian ilmu pengetahuan yang dirumuskan Ibnu Khaldun bisa diambil jalan tengah, bahwa Pemikiran pendidikan Ibnu Khaldun tidak hanya diorientasikan pada agama dan spiritualisme saja, tetapi juga pada nilai-nilai keduniawian. Berarti dalam hal ini Ibnu Khaldun tidak mengenal adanya dikotomi ilmu karena ilmu agama dan ilmu keduniawian akhirnya saling berintegrasi. Konsepsi Pendidikan yang telah dirumuskannya didasarkan kepada pengalaman dan pengamatan sehingga hasil dari pendidikan adalah kemandirian dan keberanian dalam menghadapi kenyataan. Pendidikan Islam PAI12.526 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=52621 PAI12.526 NAZ p 05SK052621.00
score 11.174184