Pemikiran A. Hassan Tentang Akad Nikah Jarak Jauh dan Relevansinya Terhadap Pengembangan Hukum Islam di Indonesia
Penelitian ini mengambil latar belakang dimensi hukum Islam, yang selalu ada perkembangan dalam kehidupan kaum muslimin. Dalam hukum perkawinan Islam, persoalan rukun akad nikah yaitu adanya calon mempelai suami, calon mempelai istri, wali, dua orang saksi atau lebih itu sangat baik dan shighat atau...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Online |
Language: | Indonesia |
Published: |
Jurusan Syariah- Prodi S-1 Al Ahwal Al Syakhshiyyah- STAIN Pekalongan
2007
|
Online Access: | http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=89015 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
id |
oai:slims-89015 |
---|---|
recordtype |
slims |
spelling |
oai:slims-89015Pemikiran A. Hassan Tentang Akad Nikah Jarak Jauh dan Relevansinya Terhadap Pengembangan Hukum Islam di Indonesia HIJRAH PANCA SAPUTRO Drs.H. Sudaryo El-Kamali, M.Ag Jurusan Syariah- Prodi S-1 Al Ahwal Al Syakhshiyyah- STAIN Pekalongan 2007 Indonesia Skripsi Skripsi x, 63 hal.; 30 cm. Penelitian ini mengambil latar belakang dimensi hukum Islam, yang selalu ada perkembangan dalam kehidupan kaum muslimin. Dalam hukum perkawinan Islam, persoalan rukun akad nikah yaitu adanya calon mempelai suami, calon mempelai istri, wali, dua orang saksi atau lebih itu sangat baik dan shighat atau akad nikah. Dalam kenyataannya, karena ada suatu kendala maka pelaksanaan akad nikah dilakukan dengan jarak jauh seperti akad nikah dengan lewat telepon dan persyaratan akad nikah secara rukun nikah sudah dapat terpenuhi dengan keseluruhan. Penelitian ini berusaha mengkaji pemikiran A. Hassan yang memperbolehkan hal tersebut. Sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apa yang dimaksud dengan akad nikah jarak jauh, dan bagaimana pendapat A. Hassan Tentang akad nikah jarak jauh dan relevansinya terhadap pengembangan hukum Islam di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian library research. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pernikahan jarak jauh menurut A. Hassan itu sah dan diperbolehkan asal cukup syarat-syaratnya, pemikiran A. Hassan mengacu pada riwayat hadis yang berbeda-beda, dan juga mengambil illat dalam menyelesaikan persoalan dengan menqiyaskan pada persoalan persaksian orang melihat bulan untuk menentukan awal bulan ramadhan atau bulan syawal lewat jarak jauh atau telepon. Menurut perkembangan hukum Islam di Indonesia disahkan oleh Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Penelitian ini mengambil latar belakang dimensi hukum Islam, yang selalu ada perkembangan dalam kehidupan kaum muslimin. Dalam hukum perkawinan Islam, persoalan rukun akad nikah yaitu adanya calon mempelai suami, calon mempelai istri, wali, dua orang saksi atau lebih itu sangat baik dan shighat atau akad nikah. Dalam kenyataannya, karena ada suatu kendala maka pelaksanaan akad nikah dilakukan dengan jarak jauh seperti akad nikah dengan lewat telepon dan persyaratan akad nikah secara rukun nikah sudah dapat terpenuhi dengan keseluruhan. Penelitian ini berusaha mengkaji pemikiran A. Hassan yang memperbolehkan hal tersebut. Sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apa yang dimaksud dengan akad nikah jarak jauh, dan bagaimana pendapat A. Hassan Tentang akad nikah jarak jauh dan relevansinya terhadap pengembangan hukum Islam di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian library research. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pernikahan jarak jauh menurut A. Hassan itu sah dan diperbolehkan asal cukup syarat-syaratnya, pemikiran A. Hassan mengacu pada riwayat hadis yang berbeda-beda, dan juga mengambil illat dalam menyelesaikan persoalan dengan menqiyaskan pada persoalan persaksian orang melihat bulan untuk menentukan awal bulan ramadhan atau bulan syawal lewat jarak jauh atau telepon. Menurut perkembangan hukum Islam di Indonesia disahkan oleh Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Akad Nikah Hukum Islam - Perkawinan 2X7.423 34 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=89015 2X7.423 34 SAP p 08TD089015.00 |
institution |
IAIN Pekalongan |
collection |
Book |
language |
Indonesia |
format |
Online |
author |
HIJRAH PANCA SAPUTRO Drs.H. Sudaryo El-Kamali, M.Ag |
spellingShingle |
HIJRAH PANCA SAPUTRO Drs.H. Sudaryo El-Kamali, M.Ag Pemikiran A. Hassan Tentang Akad Nikah Jarak Jauh dan Relevansinya Terhadap Pengembangan Hukum Islam di Indonesia |
author_facet |
HIJRAH PANCA SAPUTRO Drs.H. Sudaryo El-Kamali, M.Ag |
author_sort |
HIJRAH PANCA SAPUTRO |
title |
Pemikiran A. Hassan Tentang Akad Nikah Jarak Jauh dan Relevansinya Terhadap Pengembangan Hukum Islam di Indonesia |
title_short |
Pemikiran A. Hassan Tentang Akad Nikah Jarak Jauh dan Relevansinya Terhadap Pengembangan Hukum Islam di Indonesia |
title_full |
Pemikiran A. Hassan Tentang Akad Nikah Jarak Jauh dan Relevansinya Terhadap Pengembangan Hukum Islam di Indonesia |
title_fullStr |
Pemikiran A. Hassan Tentang Akad Nikah Jarak Jauh dan Relevansinya Terhadap Pengembangan Hukum Islam di Indonesia |
title_full_unstemmed |
Pemikiran A. Hassan Tentang Akad Nikah Jarak Jauh dan Relevansinya Terhadap Pengembangan Hukum Islam di Indonesia |
title_sort |
pemikiran a. hassan tentang akad nikah jarak jauh dan relevansinya terhadap pengembangan hukum islam di indonesia |
description |
Penelitian ini mengambil latar belakang dimensi hukum Islam, yang selalu ada perkembangan dalam kehidupan kaum muslimin. Dalam hukum perkawinan Islam, persoalan rukun akad nikah yaitu adanya calon mempelai suami, calon mempelai istri, wali, dua orang saksi atau lebih itu sangat baik dan shighat atau akad nikah. Dalam kenyataannya, karena ada suatu kendala maka pelaksanaan akad nikah dilakukan dengan jarak jauh seperti akad nikah dengan lewat telepon dan persyaratan akad nikah secara rukun nikah sudah dapat terpenuhi dengan keseluruhan. Penelitian ini berusaha mengkaji pemikiran A. Hassan yang memperbolehkan hal tersebut. Sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apa yang dimaksud dengan akad nikah jarak jauh, dan bagaimana pendapat A. Hassan Tentang akad nikah jarak jauh dan relevansinya terhadap pengembangan hukum Islam di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian library research. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pernikahan jarak jauh menurut A. Hassan itu sah dan diperbolehkan asal cukup syarat-syaratnya, pemikiran A. Hassan mengacu pada riwayat hadis yang berbeda-beda, dan juga mengambil illat dalam menyelesaikan persoalan dengan menqiyaskan pada persoalan persaksian orang melihat bulan untuk menentukan awal bulan ramadhan atau bulan syawal lewat jarak jauh atau telepon. Menurut perkembangan hukum Islam di Indonesia disahkan oleh Pengadilan Agama Jakarta Selatan. |
publisher |
Jurusan Syariah- Prodi S-1 Al Ahwal Al Syakhshiyyah- STAIN Pekalongan |
publishDate |
2007 |
url |
http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=89015 |
_version_ |
1690547259287011328 |
score |
10.821803 |